- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
DKI Bangun 10 Waduk Sebagai Upaya Antisipasi Ancaman Banjir


TS
the.commandos
DKI Bangun 10 Waduk Sebagai Upaya Antisipasi Ancaman Banjir

Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta telah membangun 10 waduk di tahun 2019 untuk mengantisipasi ancaman banjir di Ibu Kota. Seluruh waduk itu dibangun di dua wilayah administrasi yakni Jakarta Timur dan Jakarta Utara.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Juaini Yusuf, mengatakan, pembuatan waduk ini juga diiringi dengan pembangunan kali sepanjang 8.274 meter yang berada di sekitar waduk.
“Kami juga membangun 987 titik sumur resapan di lima wilayah Jakarta dengan target 1.000 titik sumur resapan pada tahun 2019,” kata Juani saat jumpa pers di Balai Kota DKI Jakarta, pada Kamis (14/11/2019).
Menurut mantan Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Timur, itu pembangunan waduk ini sangat efektif untuk meminimalisasi ancaman banjir. Sebelum air hujan menerjang permukiman warga, air ditampung dulu di waduk sampai debit air di kali atau sungai stabil.
Setelah itu, air dialirkan ke sungai atau kali menggunakan pompa yang telah disiapkan. Tercatat ada 133 unit pompa dengan masing-masing kapasitas 28,512 meter kubik per detik, pompa stationer 457 unit di 165 lokasi dengan kapasitas 489,01 meter kubik per detik, pintu air 231 unit, serta ekskavator untuk pengerukan waduk.
“Selain itu, kami mengerahkan 7.889 personel yang dilengkapi alat berat 260 unit dan dump truck 461 unit,” ujar Juaini.
Rawan banjir
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Subejo, mencatat ada 86 Rukun Warga (RW) dari 25 Kelurahan dan 17 Kecamatan yang rawan terkena banjir. Ketinggian banjir bervariasi dari 50 sentimeter sampai satu meter, tergantung intensitas curah hujan dan status tinggi muka air (TMA) dari kali terdekat.
Data titik banjir itu hasil pendataan petugas sejak tiga tahun terakhir. Meski demikian, lokasi banjir itu patut diwaspadai karena merugikan masyarakat. “Daerah ini masih berpotensi (banjir) karena berada di dekat aliran kali. Tapi, karena sudah ada upaya Pemprov DKI Jakarta dalam mitigasi banjir, ya .. insyaallah jumlahnya berkurang,” kata Subejo.
Hingga kini, BPBD DKI Jakarta terus melakukan koordinasi antarperangkat daerah lainnya seperti kelurahan, kecamatan, hingga Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta. Untuk koordinasi dengan kelurahan, BPBD memastikan agar saluran air dan drainase di permukiman warga sudah bersih, sehingga air bisa lebih leluasa mengalir.
Selain itu, BPBD DKI juga melakukan pemeriksaan alat sistem peringatan dini seperti DWS (Disaster Warning System) AWS (Automatic Weather Sensor) yang ada di bantaran Sungai Ciliwung. Bahkan, pihaknya mengecek kesiapan perahu karet dan tenda-tenda jika diperlukan untuk para pengungsi.
“Kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat terkait bencana banjir dan pencegahannya, serta membuat rencana kontijensi bencana banjir,” katanya.
https://wartakota.tribunnews.com/201...ancaman-banjir
upaya mengurangi banjir






4iinch dan 4 lainnya memberi reputasi
3
1.9K
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan