Sebelumnya tulisan ini cuma opini dan subjektif ane doang ya gan...

Beberapa waktu yang lalu, muncul berita yang cukup ramai dibicarakan masyarakat yaitu: Pemerintah berniat untuk melarang penggunaan rokok elektrik (yang lagi rame namanya Juul) dan Vape. Usulan ini dikemukakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selaku pengawas Obat dan Makanan yang beredar di Indonesia. 

Menurut BPOM, bukan tanpa alasan wacana larangan ini dimunculkan. Penelitian BPOM menemukan ada senyawa kimia yang berbahaya pada bahan baku Vape dan didasarkan pada pernyataan WHO (World Health Organization) yang tidak ada bukti yang cukup kuat untuk menunjukkan penggunaan rokok elektronik dapat digunakan sebagai terapi berhenti merokok.

Sumber ada di sini yah gan...

Ane sebagai orang yang sudah berhenti merokok, punya setidaknya 5 alasan kenapa ane setuju sama pernyataan WHO di atas bahwa rokok elektronik bukanlah salah satu bentuk dari terapi berhenti merokok. 

1. Rokok Elektrik atau Vape tetap saja "menghisap"
Bener gak gan? ngerokok konvensional, rokok elektrik atau vape tetep ada proses penghisapannya kan gan?

2. Rokok Elektrik atau Vape tetap ada nikotin.
Banyak vape-ers atau juul-ers yang bilang "ini beda kok sama rokok" tapi kenyataanya di botol setiap isi atau liquid-nya ada tulisannya "Mengandung nikotin"


3. Rokok Elelektrik atau Vape mahal
Mungkin agan yang pake Juul atau vape lebih paham berapa harga barang kegemaran-nya. kalo cek di toko ijo, starter pack Juul ada yang jual Rp 500.000 sedangkan untuk vape pod sepenglihatan ane start dari Rp 200.000an. Harga itu belum termasuk refill pod atau refill liquidnya tergantung sering apa ngga agan nyedotnya 

4. Rokok elektrik atau Vape tetap mengganggu orang lain dengan asap
Baik rokok elektrik atau vape mengeluarkan asap seperti halnya rokok. yang beda sepengetahuan ane, asapnya rokok elektrik atau vape itu wangi sesuai dengan rasa pod atau liquidnya. enak sih wangi asapnya cuma asapnya yang tebal bisa mengganggu orang lain juga loh gan...

5. Rokok Elektrik atau Vape ribet
Untuk bisa menggunakan rokok elektrik atau vape tentunya device-nya harus nyala kan ya? nah device tersebut menggunakan baterai seperti handphone dan seperti handphone pula, baterai itu bisa kehabisan daya (low batt) jadi perlu dicharge juga kan? atau mengganti pod atau liquid kalau habis, itu butuh waktu dan tenaga tersendiri.

Tulisan ane di atas TIDAK bermaksut untuk mendiskreditkan atau menyinggung komunitas atau pengguna rokok konvensional, rokok elektrik serta Vape ya gan...terserah agan aja mau pilih yang mana, bebasss...