Kasus investasi bodong kembali mengemuka dan menjadi sorotan di media massa, salah satu dugaan investasi bodong yang menjadi sorotan kali ini adalah Kampoeng kurma yang mengusung konsep syariah dan anti riba. Investasi yang ditawarkan sendiri berupa kavling yang dijual dimana kavling tersebut ditanami kurma yang hasilnya diberikan kepada pemilik kavling. Memanfaatkan momentum 411 dan 212, perusahaan Kampoeng kurma menjalankan promosinya dan tak tanggung-tanggung dua tokoh agama terkenal dan seorang bupati daerah pun digandeng mereka untuk promosi kampoeng kurma. 


Dari promosi tersebut banyak orang yang mendaftar menjadi investor dan tergiur oleh keuntungan yang ditawarkan oleh perusahaan lewat promosinya, namun ternyata hal tersebut tak sesuai yang mereka harapkan dan ujungnya mereka yang menjadi investor melaporkan tersebut ke pihak kepolisian. Harapan para investor yang ingin mendapat keuntungan dari investasi hanyalah tinggal harapan, hal ini karena Akta Jual Beli atau AJB kavling tak kunjung mereka dapatkan dan begitu juga mereka tak menemukan pohon kurma yang ditanam sehingga mereka merugi karena investasi bodong tersebut.

Kasus dugaan investasi bodong kampoeng kurma harus dijadikan pelajaran oleh banyak orang bahwa setiap orang yang ingin berinvestasi harus bersikap kritis dan hati-hati, hal ini karena bila salah investasi bisa berujung kerugian terlebih bila investasi dananya tidak sedikit. Saat mencoba investasi maka kenali dului perusahaannya dan juga tokoh dibalik perusahaan tersebut, jika rekam jejaknya negatif maka lebih baik hindari. Meskipun dalam promosinya ada iming-iming perusahaan syariah dan anti riba bukan berarti perusahaan investasi tersebut bisa sepenuhnya kita percaya.

Mau bentuk investasi biasa maupun investasi syariah maka sudah semestinya kita berhati-hati dan waspada, berpikirlah secara kritis dan logis terhadap setiap promosi sebuah produk investasi yang ada. Jangan terlalu terpaku pada tagline menarik seperti anti riba dan sebagainya, begitu juga jangan perhatikan siapa tokoh yang digandeng dalam promosi investasinya, akan tetapi perhatikanlah penawaran keuntungan yang di dapatnya apakah masuk akal atau mencurigakan, selain itu pula tokoh dibalik perusahaan dan rekam jejak perusahaan tersebut baik atau malah sebaliknya.


Melihat dari banyaknya kasus yang tertipu investasi bodong, maka sudah semestinya setiap orang jangan asal memilih investasi. Memilih investasi janganlah memilih karena siapa tokohnya ataupun embel-embel sesuatu yang menarik di dalamnya seperti embel-embel syariah dan anti riba. Pilihlah investasi yang dapat dipercaya dan jelas rekam jejaknya serta profesional dalam pengelolaannya, hindarilah memilih investasi dari perusahaan yang masih abu-abu dan belum terlihat rekam jejaknya, hal ini karena tak sedikit orang yang menawarkan investasi namun berniat menipu orang ataupun tak bisa mengelola investasi tersebut dengan baik sehingga ujung-ujungnya banyak orang yang merasa tertipu investasi tersebut. Untuk Itulah dalam penawaran investasi apapun tetap tanamkan sikap kehati-hatian dan berpikir kritis agar bisa memilih perusahaan investasi yang tepat dan juga menguntungkan. Demikian paparan tulisan ane kali ini, agan dan sista ingin menambahkan atau menanggapi? silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

Sumber :
Opini Pribadi dan Inspirasi kehidupan
Pembelajaran semasa kuliah
Sumber 1
Sumber 2
Sumber gambar via google images