Jam menunjukan pukul 11.30 tiga puluh menit lagi waktu sebelum jam masuk sekolahku. menyebalkan berangkat sekolah pada siang hari karna terlalu panas terik diluar. jakarta semakin hari semakin panas seperti matahari hanya 10inch jauhnya dari kepala. oh tuhan ... adakah cara lain untuk lulus sekolah menengah selain harus datang kesekolah, bukannya aku benci belajar walaupun hari ini ada kelas matematika, tapi bertemu genk flower setiap hari itu siksaan. 1 kelas dengan mereka mendengar obrolan membual setiap hari tentang cowok yang berhasil mereka pesona minggu ini.. bla bla bla... menjijikan. mereka memang tidak menyakiti aku terlebih kami dalam ektrakulikuler yang sama, entah semakin hari mereka semakin genit dan aneh.

kamu bisa melihat dimeja mereka bukan buku tulis dan pensil atau pulpen, tapi cermin kecil, sisir, handphone, dan lipstik. anehnya semua guru menyukai mereka, membuat hari-hari di sekolah seperti pertunjukan kuda poni. aku selesai berpakaian ketika ayah memanggilku dari ruang tamu mengingat aku akan terlambat jika tidak segera berangkat. 
" ana kamu akan terlambat jika tidak bergerak sekarang" kata ayah
" oh tuhan ayah diluar terik sekali, terlambat 5 menit tidak akan menjadi masalah karna petugas menutup gerbang sering lambat" cemberutku, dan ayahku terdiam didepanku. 
" hei... kenapa kamu seperti itu?"
"seperti apa?"
" ana seragammu transparan, kamu sudah mulai dewasa dan para anak laki akan dengan senang hati melihat mu seperti itu. kenapa kamu tidak memakai bra padahal begitu banyak dilemarimu?" dan aku hanya menghela nafas berbalik ke kamar dan tergesa-gesa . 

aku hanya kelas 3 menengah dan tubuhku belum semenarik genk flower jadi apa masalahnya? tidak ada yang menarik padaku jadi siapa yang mau melihat gadis dengan kuncir kuda dan seragam sekolah terlalu besar, tanpa make up, colonge dan membosankan. bahkan Jira teman laki satu-satunya aku tidak tertarik padaku. 

pulang sekolah seperti biasa, menonton televisi dengan adikku. adi hanya berumur 5tahun, ketika aku sekolah biasanya dia dengan bibiku karna tidak ada orang dirumah. ayah dan mamah bekerja, mereka pulang selalu malam. hanya hari ini ayahku pulang sebentar siang hari untuk membawakan kami makan siang tadi. dan sekarang jam 21.30 hanya kami berdua dirumah. rumah kami tidak terlalu besar tediri dari 2 kamar tidur dan ruang tamu tapi jika hanya kami berdua jelas terlalu sepi hanya dengan suara televisi. sering kali kami tertidur disofa dan saat mereka pulang ayah memindahkan kami kekamar. 

terkadang jika terlalu sepi dan aku takut biasanya kami pergi ke rumah Jira di sebrang rumah. kadang ibunya dan jira memenami kami dirumah malam hari sampai mamah atau ayah pulang. jira dan keluarganya sangat baik pada kami, mereka berbagi makanan dan lain2 seperti keluarga kami.