Kembali Menjadi Manusia (Sebuah Pertanyaan)

Bagaimana bisa kita yang terlahir sebagai manusia. Tapi kembali lagi menjadi manusia. Ya, disini saya tidak akan membahas wujud atau bentuk dari penciptaan kita sendiri. Tapi lebih ke esensi manusia itu akan seperti apa dalam menjalani hidupnya yang hanya sekali di Dunia ini. Yang menjadikannya sebuah identitas dari setiap individu. Manusia tentu lahir dalam keadaan sama semua tak terkecuali dalam segi rohani. Hanya antara dia dengan Tuhan sajalah esensi manusia pertama kali datang ke dunia ini, suci. Kita melakukan perjanjian langsung dengan sang pencipta sebelum benar - benar datang ke Dunia ini lewat perantara seorang ibu. Perjanjian yang banyak dijelaskan di setiap Kitab - Kitab agama dunia ini, yang terkadang luput dan tidak pernah kita sadari eksitensinya dan akhirnya tidak tahu sebenarnya siapa diri kita ini. Kita melakukan perjanjian agar menjadi hamba bagi tuhannya dan perpanjangan sang pencipta sebagai perawat Bumi ini. Tentu kita tidak akan pernah ingat karena itu adalah dasar dari keberadaan kita, yang bahkan ilmu pengetahuanpun belum mampu menjelaskannya, apalagi kalau bukan ruh, esensi manusia itu sendiri, sebuah roda jiwa penggerak manusia.

Lalu kemudian apa yang membentuk manusia pada akhirnya. Tentu saja banyak sekali faktor yang ada, dari perihal lingkungan saja sudah sangat berpengaruh. Tapi diluar lingkungan, di setiap diri dan jiwa, manusia selalu punya dorongan tersendiri yang menggerakkan untuk menentukan menjadi apa dirinya, sebagai apa dirinnya. Zaman sekarang tentu sangat mudah menebak apa yang menjadi hasrat setiap manusia. Kehidupan yang mudah dengan materi yang tercukupi bisa menjadi tebakan paling mudah untuk menjawabnya. Ketakukan untuk tidak bisa menikmati hidup, atau sekedar penentu status sosial masyarakat seolah menjadi momok menakutkan bagi manusia sekarang ini. Lalu apakah penciptaan kita yang begitu rumit dan suci hanya berkahir dan berkutat pada sebuah objek bernama "materi". Apapun itu bentuknya. Dan setiap pengalaman kehidupan yang dilewati setiap manusia akhirnya tidak ada maknanya. Lalu apa guna manusia terhadap kesemimbangan jalannya Bumi ini, yang bahkan Bumi juga sudah dipandang sebagai sebuah materi belaka bagi manusia yang terus dimanfaatkan dan dihisap setiap sari pati yang dirasa berguna bagi manusia itu sendiri. Tanpa pernah punya sedikit pemikiran bahwa Bumi bukanlah sekedar alat pemuas manusia belaka. Ada hal yang jauh diatas semua itu melampaui semua pemahaman - pemahaman manusia yang begitu terbatas.

Apa pada akhirnya setiap manusia hanya akan berkutat pada "materi" saja. Bahkan hubungan sosial individu adalah hubungan saling memanfaatkan satu sama lain demi kepentingan pribadi. Apakah memang menjadi sifat alamiah manusia. Atau sebenarnya setiap manusia bisa lebih dari itu, dengan usaha lebih dalam pemaknaan apa itu kehidupan. Apa peran yang diambil, apakah kemudian juga peran - peran setiap individu yang diambil berkahir dengan hitung - hitungan hasil semata dari setiap konsekuensi yang dilakuakn untuk kepentingan dirinya. Seperti sesingakt ide gagasan bahwa hidup itu perlu uang, dan yaa. Kita hidup untuk mencari itu, mencari itu untuk hidup. Itu apa??. Materi duniakah?. Ahh, saya pun terlalu bingung untuk menemukan jawaban atas gagasan - gagasan kehidupan tersebut. Mungkin butuh pembelajaran dan pemaknaan luar biasa agar bisa mengerti hakikat kita diciptakan ke dunia ini. Selain mencari "materi" seperti yang semudah saya pahami. Apakah kita hanya mengcopy saja esensi pribadi masing - masing, dari setiap orang yang berpengaruh terhadap kita atau yang memang kita idoalakan, tanpa sedikit menjadi orisinil dari yang lain. Layaknya jamaknya kehidupan sekarang ini. Contoh aku ingin sekolah seperti dia, aku ingin bekerja seperti dia, aku ingin kaya seperti dia, aku ingin kehidupan yang mudah seperti dia, aku ingin seperti dia.

Layaknya kisah - kisah fiktif pahlawan super. Adalah kontradiksi antara mimpi dan realita. Menunjukan manusia punya keinginan yang hanya dapat terapresiasi dari mimpi dan alam bawah sadar sebagai salah satu penggambaran dari hasrat manusia. Membuktikan bahwa setiap manusia memiliki esensi tersendiri dalam mewujudkan dirinya sebebas - bebasnya. Mimpi-mipi atau citra alam bawah sadar itu dikatakan menunjukkan keinginan dan hasrat manusia yang sebenarnya, namun dikubur di alam bawah sadar karena tekanan sosial atau hal lain untuk tidak menunjukkannya. Meskipun ditutupi, bukan berarti hal yang menjadi hasrat atau keinginan sebenarnya dari seseorang adalah hal yang negatif.

Lalu hakekat kembali menjadi manusia itu apa. Saya pun tidak terlalu yakin dengan itu, bahkan walau saya punya sedikit ide jawaban. Tentu akan sangat jauh dari pemahaman manusia itu sendiri. Aah sudahlah, saya malah melantur kemana - mana. Tapi saya yakin setiap orang akan punya serta selalu beruasaha menjadi berbeda dan mungkin menjadi cerita orisinil dari setiap individu yang menjadikannya origins story setiap manusia. Lalu seperti apa itu?

Kembali menjadi manusia adalah sebuah pendalaman pemaknaan akan esensi manusia itu sendiri bukan hanya menyempitkan makna luas akan manusia seperti sebuah robot yang hanya di setting untuk melakukan hal berulang demi sebuah materi dunua saja, yang nilainya sangat kecil. Mulai menjadi diri sendiri dan kembali merenungkan sisi terdalam bisa menjadi salah satu cara bagimana kita berproses agar menjadi siapa diri kita sebenarnya dan apa tujuan kita masing - masing tanpa mengesampingkan setiap cerita dari orang lain yang kita anggap sebagai sosok idola untuk menjadi inspirasi diri kita masing - masing agar tidak merasa malu untuk selalu mempunyai mimpi dan harapan sebebas - bebasnya. Terbaik menurut kalian sendiri

Sekian.