Kaskus

Hobby

dwianggiepraseAvatar border
TS
dwianggieprase
Lahir, Tumbuh dan Menjalani Kisah Dikota Kelahiranku Tercinta (Reine)
Reine View
        Siang itu aku, Levei dan Lissa pergi menuju ke tempat wahana taman kota. Kami berjalan bertiga dengan Lissa berada ditengah2 kami sambil saling bergandengan tangan. Kalau aku pikir2 kami seperti sepasang suami istri yg baru mempunyai seorang anak balita hehehehh. Terlihat Lissa cepat sekali akrab dengan levei meskipun ini pertama kalinya mereka bertemu. Mungkin karena sifat Levei yg kalem dan ramah tidak sepertiku. Aku jadi sedikt kesel karena seperti aku diabaikan oleh mereka. Bahkan ketika Lissa merengek kecapaian, dengan senang hati levei menggedongnya diatas kepalanya berkeliling Taman.  “Ka, kita naik kincir angin yuk ! ’’ pinta Lissa kepadaku. “emang Lissa gk takut ketinggian apa?” tanya Levei. “gak kok aku berani” Lisa. Gimana Reine? Kamu mau?”Levei. “Ayo dah daripada dia nangis ngosek-ngosek” timpalku.
      Akhirnya sebelum pulang kami bertigapun naik kincir angin yang menurutku sangat teramat tinggi ini. Jujur saja aku sebenarnya adalah orang sangat takut ketinggian tetapi demi adikku tercinta akupun memberanikan diri. Terlihat semakin meninggi troll yg kami tumpaki pemandangannya pun semakin indah sekalipun mengerikan. Kebetulan saat itu senja sudah mulai berganti jadi kami bisa melihat pemandangan kota ini dengan gemerlap lampu2 yang sangat indah. Rasa takutkupun perlahan menghilang tergantikan dengan rasa takjub. Lissa masih terus berada dipangkuan Levei, mereka tampaknya sangat menikmati pemandangan di luar jendela troli ini. Satu tangan Levei memegangi Lissa yg berada dipangkuannya dan satunya lagi memegangi tanganku dengan erat. Aku jadi sedikit gerogi sesekali dia memandang kearahku dan tersenyum kecil.
      Lihat Reine! Pemandangan yg luar biasakan” ucap levei kepadaku. Iya lev, bner2 indah” jwbku singkat dengan wajah sdkit memerah. Saat diatas kamipun sempat berfoto bertiga menggunakan ponselku. Kami mengambil beberapa foto dengan background yg saat indah yaitu pemandangan malam kota kelahiran kami. Meskipun kota kami tidak sebesar ibu kota negara tapi aku merasa sangat bersyukur dilahirkan dan di besarkan dikota ini. Dikota ini semua kisahku dimulai dari aku kecil hingga remaja saat ini. Aku berharap kelak nanti bisa memberikan konstribusi untuk pembangunan kotaku tercinta ini. Jujur aku paling tidak suka dengan orang yg suka merendahkan kampung halamanya sendiri sedangkan dia tidak pernah memberikan konstribusi apapun untuk kampung halamanya tersebut.
       Setelah itu kamipun pulang. Sudah kutebak sebelumnya Lissa pasti tertidur ketika waktu pulang. Leveipun menggendong Lissa sambil berjalan bersamaku hingga ke gerbang luar Taman. Kebetulan aku juga sudah menghubungi pak supirku untuk menjemput kami di halte depan gerbang Taman. Kami bertigapun duduk sambil menikmati minuman yg dibelikan Levei di toko depan halte tadi.
 Aku : Makasih y Lev, dah mau nemenin aku hari ini dan juga mau direpotin sama si centil Lissa
           Dan juga traktiranya. hhhehehe
Levei : iya,-_- Padahalkan kamu yg ngajak kok aku yg tombok.
Aku  : hhheheheh iya maaf ntar gantian aku deh kapan2.
Levei : eh gak usah juga. Aku juga seneng banget kok hari ini.Tuh jemputan kamu udah dateng tuh!
Aku : oh iya. Kamu biar kami anterin juga yak !
Levei : ah, gk usah Reine, aku naik bis aja
Aku : ah gpp sekalian aja! Lev.
Levei : gak Reine, aku mo mampir ke tempat lain dulu.
Aku : oh gitu yak, tapi gak main ke rumah cewe kan?!?
Levei : y gaklah emang aku punya cewe apa!
Aku : oh y lupa, kmu kan stengah homo emoticon-Stick Out Tongue
    Akhirnya aku dan Lissa pun pulang bersama supir kami dan Levei pergi menggunakan Bis Kota entah ke tempat mana dia akan mampir dulu. Dia sama sekali tidak memberitahuku.
------------
      Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur kenaikan kelas kemarin. Terlihat banyak siswa2 baru disekolah berlalu lalang dengan menggunakan aksesoris2 yg sangat aneh. Mereka pasti sedang dikerjai oleh anak2 kelas 2 dan kelas 3. Terlihat dari kejauhan Alek, Annebelle, Reine dan beberapa siswa kelas 2 dan 3 sedang sibuk menyiapkan acara MOS disekolah kami. Sebenrnya kemarin Alek dan Reine meminta Levei untuk menjadi salah satu panitia MOS, tapi Levei menolaknya dengan alasan ingin fokus latihan basket untuk turnamen bulan agustus nanti. Dibanding terlibat langsung di kegiatan MOS, Levei lebih suka melihat penderitaan anak2 baru itu yg sedang dikerjai oleh kaka kelas dari kejauhan. Mereka ber4 melihat betapa susahnya anak2 baru itu dari atap sekolah sembari memakan cemilan. Bosan melihat anak2 kelas 1 merekapun pergi ke lapangan basket sekolah untuk sekedar berlatih sebentar.
     Tidak disangka hari ini tim basket mereka kedatangan tamu dari sma Angkasa yang beberapa bulan lalu mereka kalahkan dengan susah payah. Singkat cerita Tim Agkasa mengajak tim kami untuk pertandingan persahabatan. Padahal niat mereka yang sesungguhnya adalah ingin membalas dendam karena pertandingan sebelumnya. Terlihat mereka membawa semua anggota Tim ini basket mereka, bahkan anak2 kelas 3 tahun lalu yg seharusnya sudah lulus sekolahpun ikut bermain. Ditambah lagi beberapa pemain baru yg sepertinya siswa baru di sekolah Angkasa.
    Disisi lain alek yg notabenenya adalah captain baru tim basket kita sedang keluar  karena ada kepentingan sekolah.
Anton   : gimana nih Lev? Alek masih lama baliknya paling jam 11 san...
Peter     : iya nih masa kita nolak tantangan mereka dikandang kita sendiri? Gengsi dong...
Levei    : kita akan lawan mereka meski tanpa Alek sekalipun, biar aku yg pimpin timnya!!
Reine   : Kamu yakin lev? Bebrapa bulan lalu dengan Alek sekalipun kita harus bersusah payah mengalhkanya loh ! apalagi sekarang ??
Levei    : Tenang aja Rein... ada aku koq !! hhhe
Reine    : Wuuhh... gaya amat, awas yak klo smpe kita kalah telak !! aku kasih hukuman yg berat ke kamu sebagai captain di pertandingan ini.
Levei    :  Ok Siap. Tapi kalo kami menang aku minta kamu teraktir dan temenin aku naik bis sekolah selama 1 minggu yah!!
Reine    :  hmmmm.... okeh deh deal !!
Levei    : Deal !
       Pertandinganpun dimulai tim Levei berisikan Levei,Nevil,Anton,Peter,Erwin serta Toni dan Danz sebagai pemain cadangan. Bisa dikatakan tim Levei berisi kan pemain2 yg baru semua hanya Peter dan Erwinlah pemain kelas 3 yang sebelumnya ikut di turnamen provinsi. Sedangkan di tim mereka berisikan pemain yg beberapa bulan lalu dikalahkan Alek dan kawan2 dengan susah payah.
      Diawal pertandingan berjalan ketat dengan skor yg beda tipis. Semua mulai berubah ketika Toni masuk menggantikan Peter di pertengahan pertandingan. Pasca Toni masuk irama permainan kami berubah drastis terutama Levei. Dia seolah2 baru menunjukan kemampuan kelas dewanya ketika secara sempurna bekerja sama dengan Toni untuk mencetak angka sebanyak mungkin. Kemampuan kerjasama mereka berdua benar2 tak tertandingi baik pertahanan maupun seranganya. Pemain lain seolah hanya menjadi pelengkap di lapangan. Perlahan Tim Levei unggul semakin jauh. Irama permainan bener2  dikuasai. Tim lawan seoalh tim amatir yg baru berjalan di tanah. Hingga pada akhirnya Levei memenagi pertandingan dengan ungul telak 97-58. Bener2 kemampuan Levei dan Tony jauh diatas anak sma pada umumnya.
      Terlihat menjelang akhir pertandingan Alek berjalan terburu2 menuju lapangn basket.
Alek  : Reine ! bagaiman pertandinganya ?? (sambil menghampiri reine)
Reine : ka Alek?? Lihat skornya...
Alek  : (menoleh ke papan skor) ti...tidak mungkin sebegitu mudahnya kah Tim Angkasa bagi Levei dan Toni? Bahkan aku dkk harus mati2an untuk mengalahkanya bbrapa bulan lalu!
Reine : aku juga gk nyangka banget. Level permainan Tony dan Levei bener2 mengerikan. Mereka telah membuat tim Angkasa seoalah tim kemaren sore....
Alek : hhhhehheee....hhheeeee
Reine: kenapa ka?
Alek : sepertinya impian tim basket kita untuk juara provinsi akan bener2 menjadi nyata...
    Setelah pertandingan Reine pun langsung menghampiri Levei memberikanya sebotol air mineral dingin yang sangat menyegarkan.
Reine : Nih Leiv!
Levei : Yup makasih Rein.
     Leveipun langsung meneguk habis satu botol air itu sendirian. Reine dan yang lainya hanya terbengong saja melihat kelakuan si Master Basket Tersebut.
Anton : yeh buat kita mana Reine??
Nevil : ah, lo kyak gak tau aja, itukan bukan air biasa tapi air dukun khusus buat Levei. Liat aja tu sebotol aja langsung habis sendirian dia.
“Hhhahahaahah” Anton dan yg lainyapun tertawa terbahak2.
Erwin : udah kaya onta aja kamu Lev, minum banyak banget !
Levei : hhehehehhe
Reine : iyalah dia kan yg paling keras berjuang tadi, ya pantes dong paling haus...
Nevil : cciieee.... mentang2 dekat langsung di belain aja.
       Setelah pertandingan Levei dan teman2pun beristirahat diruang bascamp extrakurikuler Basket. Alek datang menghampiri Levei. “kamu bener2 berbakat banget Lev, tim yg harus kami kalahkan dengan susah payah beberapa waktu lalu, dengan mudahnya kamu bantai” kata Alek. “heheheh, gk kok lek biasa aja” Levei.
      Siapa sangka saat pertandingan persahabtan tadi banyk disaksikan oleh para siswa sekolah bahkan siswa2 baru juga ikut menonton. Sehingga banyak siswa2 baru yg tertarik untuk bergabung ke ekskul basket. Dan nama Levei sang kapten dalam pertandingan tersebutpun langsung tenar diatara siswa2 baru terutama siswa perempuan. Keadaan seperti ini sukses membuat Reine merasa cemburu.


0
638
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan