- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Doktrin Guru Ngaji Bikin Korban Pencabulan Takut Lapor Orang Tua


TS
winarwi
Doktrin Guru Ngaji Bikin Korban Pencabulan Takut Lapor Orang Tua
Quote:

Empat santriwati sebuah TPQ di Blitar diduga menjadi korban pencabulan guru ngaji. Dengan modus didoakan, sang guru ngaji melakukan aksinya.
Pelaku mendoktrin satriwati agar tidak menceritakan apa yang diperbuatnya kepada orang lain. Kalau sampai diceritakan, doanya tidak bakal terkabul.
Rupanya para santriwati justru menceritakan pada santriwati lain agar minta didoain sang guru ngaji supaya nilai ujian mereka bagus. Faktor ini jugalah yang membuat empat santriwati korban pencabulan sang guru ngaji tidak segera bercerita pada orang tua mereka.
Pengakuan salah satu korban seperti yang disampaikan ibunya ke detikcom, saat itu korban mau ujian naik ke kelas VI. Dia dipanggil guru ngaji pria, disuruh masuk ke ruangan musala. Ketika telah memasuki ruangan, kepalanya dielus dan ditiup. Lalu disuruh duduk berhadapan dengan sang guru ngaji yang membisikkan kalimat, kamu jangan kalah sama temanmu yang lain.
"Anak saya lalu dicabuli. Saat dicabuli, pelaku bilang, ini amanah guru, penyatuan murid dan guru. Jangan bilang siapa-siapa biar doa saya makbul," kata salah satu orang tua korban kepada detikcom, Jumat (8/11/2019).
Lain lagi dengan pengakuan korban kedua. Korban kedua ini ditanya pelaku apakah sudah menstruasi, apakah sudah ada cowok yang disenangi. Sambil bertanya, pelaku sambil mencabuli korban. Lagi-lagi, pelaku berdalih ini untuk menyatukan doa antara guru dengan muridnya. Dan korban dilarang menceritakan kepada orang lain agar doanya terkabul.
Itu pas hari Kamis bulan Maret 2019, tapi anak saya lupa tanggalnya. Dia sama satu temannya disuruh piket karena ngajinya libur. Antara anak saya dan temannya dibegitukan sama pelaku," kata ibu korban.
Kejadian kedua, selang dua hari yakni pada hari Minggu tetapi juga lupa tanggalnya, menimpa korban ketiga dan keempat. Kebetulan guru ngaji wanita tidak ada yang hadir. Dua korban lain yang juga kelas V, mendapat perlakuan sama dari pelaku yang sama.
"Bahkan yang satunya itu sampai disuruh buka celana. Anaknya gak mau, langsung lari keluar lapor ibunya. Tapi ibunya gak mau gegabah. Setiap anaknya ngaji sekarang ditungguin. Pas nunggu itulah, dia mendengar bisik-bisik santriwati, katanya kalau sudah selesai ngaji nanti didoain sama pak itu. Caranya persis seperti yang diceritakan anaknya. Ibunya lalu lapor takmir musala," tambah ibu korban.
Usai melapor, dua korban juga telah melakukan visum. Namun hasil visum dinilai tidak menguatkan pembuktian. Kejadian pencabulan itu Maret, tetapi baru dilaporkan September.
"Kejadian sudah enam bulan lalu lho. Kan gak bisa dilihat di visumnya. Kami minim saksi dan bukti untuk melanjutkan ke penyelidikan," pungkas Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Sodik Effendi.
https://m.detik.com/news/berita-jawa...g-tua?single=1






4iinch dan 9 lainnya memberi reputasi
10
3.6K
Kutip
48
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan