Beberapa minggu ini saya dilanda rasa bosan dan kurang ide dalam menulis cerita horor sehingga memutuskan untuk menonton film berbau seram dan horor. Mungkin ada ide walau seujung jari, ya. He ... he...

Film yang saya tonton kali ini dari negara Bollywood, kotanya Shah Ruk Kan. Di sini saya tidak bahas tentang aktornya. Ah, bercanda kok. Film yang dirilis tahun 2018 tersebut dibintangi oleh artis ternama, tetapi sayang saya tidak kenal. Maklum kenalnya cuma artis Indonesia dan Korea saja. Oke deh ini review versi saya.

"PARI : It's not fairtale"

Kisah bermula dari sesosok lelaki bernama Arnab. Lelaki yang tertutup, polos dan tidak pernah mengenal cinta sehingga orang tuanya mencarikan jodoh. Ayah dan ibunya memaksa Arnab untuk saling mengenal terlebih dulu. Keesokkan hari setelah pertemuan dengan gadis tersebut, Arnab bertengkar dengan kedua orang tuanya di dalam mobil. Arnab mengganggap sang ibu terlalu cepat mengambil keputusan. Di tengah derasnya hujan, mobil yang dikendarai Arnab menabrak seorang wanita bertudung hitam dan meninggal seketika.

Sebagai bentuk rasa bertanggung jawabnya, Arnab membawa sang korban yang dibantu warga ke rumah sakit. Dari warga, Arnab mengetahui jika wanita yang ditabraknya memiliki anak yang tinggal jauh dari pemukiman warga. Arnab meminta tolong pada salah satu warga untuk mengantarnya, tetapi tidak seorang pun yang mau. Mereka hanya menunjukkan lokasinya saja.

Wanita yang tewas itu ternyata seorang pemuja sekte ( itu menurut warga ), tim dokter forensik menemukan sebuah simbol sekte Oladhchakra pada lengan korban. Sekte ini adalah sekte pemuja setan yang meyakini bahwa Ifrit sang putra mahkota dari Kerajaan Setan sedang membangun kerajaan barunya di muka bumi. Nah dari sinilah kisah itu akan tampak seram dan saling terhubung.

Ketika Arnab tiba di rumah wanita itu, ia menemukan seorang gadis yang dibelenggu kakinya. Lebih tepatnya dipasung oleh sang ibu dengan keadaan yang kumal dan kotor. Rumah yang jauh dari penduduk dan banyak anjing liar membuat gadis yang bernama Rukshana takut terhadap orang yang baru dikenalnya. Segala usaha dilakukan Arnab untuk membawa Rukshana ke rumah sakit untuk mengisi formulir kematian sang ibu. Berhasil? Yapz, Arnab berhasil walau harus dimulai dengan acara kejar mengejar dulu.

Karena rasa bersalahnya, Arnab membawa gadis yang tidak terlalu pandai bicara alias gagap itu ke kos yang terletak di atas. Arnab tidak tinggal di rumah orang tuanya. Awalnya tidak terjadi apapun. Namun, suatu malam Rukshana merasa sangat haus bahkan air tidak bisa melegakan tenggorokan. Saat tengah malam, ia menyelinap keluar dari satu dinding ke dinding menuju bawah. Dari sini kita mengetahui siapa Rukshana itu. Ia menghisap dan menyedot darah anjing sampai habis. Ya ... semacam vampir. Hal itu biasa ia lakukan jika kehausan akan darah. Adegan ini buat saya agak ngilu.

Benih-benih cinta mulai tumbuh antara keduanya, Arnab yang belum mengetahui Rukshana begitu baik dan tidak curiga dengan hal aneh yang ada di rumahnya. Namun, kehadiran dukun sakti yang mengetahui keberadaan Rukshana memberi peringatan pada Arnab, tetapi sayang lelaki itu tidak percaya.

"Dia harus dimusnahkan." Begitu yang diucapkan sang dukun.

Ternyata Rukshana dikurung dan dibelenggu oleh sang ibu agar ia tidak dirasuki oleh jin. Sang ibu adalah pengusir setan dan sejenisnya. Setan tersebut menginginkan Rukshana menjalankan tugasnya untuk memiliki seorang bayi yang akan meneruskan tahta sekte tersebut. Karena kehidupan bahagianya bersama Arnab terganggu, Rukshana membunuh dengan sadis dukun itu. Aduh yang ini adegan ngeri-ngeri sedap.

Singkat cerita Rukshana hamil, Arnab akhirnya mengetahui wujud asli kekasihnya. Lelaki itu ketakutan dan mengurung diri di kamar terus. Begitu inginnya ia berubah menjadi manusia normal, Rukshana melakukan berbagai cara agar setan yang merasuki tubuhnya tidak mengambil alih dirinya. Ia begitu mencintai bayi dalam kandungannya dan Arnab, memilih pergi dari kehidupan sang kekasih. Adegan ini buat saya sedih.

Akting Rukshana di film keren dan memuaskan. Ia bisa berakting begitu apik. Di lain waktu, ia bisa menampilkan wajah polos dan lucu, tetapi bisa berubah menjadi menyeramkan juga sadis. Film ini tidak hanya memberi ketegangan dan misteri melainkan diramu dengan kisah cinta yang mengharu. Nilai versi saya untuk film ini 8 dari 10. Namun, sayang rating di IMB hanya 6,6 dari 10. Tapi, ya tergantung penontonnya juga sih.

Dari film ini dapat kita tarik beberapa kesimpulan yaitu seorang ibu tidak akan tega membiarkan anak yang terlahir seperti dirinya yang jahat, cinta yang tulus dan murni dapat menaklukkan hati seseorang yang jahat menjadi baik serta terakhir tetap percayalah pada Tuhan. Jangan melakukan hal yang tidak Tuhan sukai dengan melakukan pemujaan terhadap sesuatu.

Bagaimana akhirnya? Coba tonton saja sendiri. Kita tidak bisa menilai film ini berakhir happy atau sad sebelum menonton. Bukankah kita memiliki persepsi yang berbeda? Silakan ditonton.



Sumber