ALOHA GANSIS
WELCOME TO MY THREAD
Kali ini Kaskus hadir dengan event terbarunya, KASKUSXMLDSPOT dan MLDSPOTKONTENHUNT untuk menggali kisah-kisah inspiratif dengan TASTETHELOCAL dari para kreatornya. Dalam rangka ikut memeriahkan, ane juga mau berbagi cerita dari INSPIRING PEOPLE bagi kehidupan ane nih gansis.
Ada sebuah pepatah yang mengatakan, “Apa yang dilakukan seseorang bisa mempengaruhi kehidupan orang lain.” dan sepertinya pepatah tersebut sangat ane rasakan. Setiap orang pasti memiliki sosok yang ia hormati dan idolakan. Tak hanya sekedar idola, bisa jadi sosok tersebut juga memberikan inspirasi dan memotivasi bagi diri seorang penggemar dalam meraih mimpi-mimpinya. Begitu pula sosok yang satu ini bagi ane.
Quote:
Sumber: IDN Times
Adakah yang mengenal siapa beliau ini? Benar, beliau adalah Pak Cik Andrea Hirata. Jika agan sista tidak familiar dengan namanya, mungkin gansis akan lebih terbantu jika ane menyebutnya sebagai Bapak Laskar Pelangi.
Siapa sangka, pria kelahiran 24 Oktober 1967 asal Pulau Belitong yang kini dikenal sebagai penulis ternama, dahulunya punya kisah masa kecil yang menggugah hati banyak orang. Ya, kisah masa kecil beliau tersaji apik dalam novel perdananya yang berjudul Laskar Pelangi dan telah terjual hingga jutaan eksemplar dan tak pernah berhenti produksi hingga kini. Bahkan, karyanya juga diadaptasi menjadi sebuah film yang sukses ditonton jutaan orang dan dibuatkan pula lagunya.
Kehidupan masa kecil Pak Cik tak bisa dibilang berkecukupan. Jika sudah membaca karya pertamanya, tentu gansis akan mengetahui bahwa hidupnya penuh kekurangan sampai harus bersekolah di sebuah SD yang diceritakan nyaris runtuh dan ditutup karena kekurangan murid. Namun, di sinilah Pak Cik memulai kisahnya bersama sahabat dan para guru yang menginspirasi terlahirnya sebuah karya fenomenal berjudul “Laskar Pelangi”.
Sumber: Penulispro
Kisah hidupnya tak hanya berhenti sampai di situ. Beliau juga menceritakan fase kehidupannya yang lain dalam buku yang berbeda. Sebut saja “Sang Pemimpi” yang menceritakan masa remajanya dan “Edensor” yang memuat petualangannya merantau ke Paris. Dari rangkaian buku-bukunya, dapat kita ambil pelajaran bahwa “Tidak ada yang tidak mungkin, jika kita mengusahakan terwujudnya sebuah mimpi”.Siapa sangka anak pulau yang serba kekurangan itu, akhirnya bisa menempuh pendidikan bahkan hingga ke negeri yang amat jauh.
Latar belakang pendidikan yang tidak berkaitan dengan dunia sastra, tidak pernah membuat mimpi kecil Pak Cik menjadi seorang penulis terkubur begitu saja. Terbukti, berkat usahanya, saat ini beliau masuk jajaran penulis Indonesia kenamaan yang kemampuan dan hasil karyanya tidak hanya diakui oleh bangsa sendiri. Ya, karya beliau juga telah menyabet beberapa penghargaan sastra bergengsi internasional. Sebut saja salah satunya sebagai Pemenang Festival Buku New York pada tahun 2013.
Sumber: juaranews
Quote:
Mungkin banyak gansis yang bertanya-tanya. Dari sekian banyak sastrawan dengan karya fenomenal dan kehidupan yang inspirational lain, kenapa harus Andrea Hirata yang justru menjadi sosok paling berpengaruh bagi ane? Jawabannya, “Ini seperti halnya jatuh cinta. Ane tidak tahu alasan pastinya, tapi karya beliau selalu berhasil meluluhkan hati ane.”
Sejak kecil, ane memang sudah hobi menulis ini dan itu. Dari mulai hal sepele sehari-hari yang ane tulis dalam diary berkunci, hingga iseng menulis cerpen anak yang ane kirimkan ke majalah. Semuanya ane lakukan untuk sekedar kesenangan, tidak pernah ane berpikir menjadikan hobi tersebut sebagai suatu profesi atau ane lakukan secara lebih professional. Hingga kemudian ane bertemu dan jatuh cinta pada “Laskar Pelangi”.
Sumber: tribunnews
Novel ini menjadi novel berlatar belakang kisah nyata pertama yang ane baca kala itu. Sejujurnya, ane tidak terlalu tertarik dengan kisah-kisah nyata seperti ini dan harus diakui bahwa ane terpengaruh ikut membaca hanya karena banyak orang yang membicarakan dan membanggakannya. Ya, sebut saja ane sebagai salah satu yang ikut-ikutan membaca novel ini dan terbawa hype-nya.
Tapi, apa yang terjadi setelahnya sungguh di luar dugaan. Novel ini menjadi novel pertama yang membawa ane pada emosi yang berbeda-beda di setiap bagiannya. Ada kalanya ane tertawa terpingkal, tersipu malu, merasa haru dan ada kalanya pula ane menangis tersedu bahkan sampai sesenggukkan saking terbawa suasana. Saat itulah ane menyadari bahwa sebuah buku bisa sangat mempengaruhi hidup seseorang. Ane jadi tergugah untuk bisa menghasilkan karya seperti yang dilakukan Pak Cik Andrea Hirata.
Sumber: goodnewsfromindonesia
Bagi ane saat ini, menjadi penulis bukan hanya untuk sekedar menghasilkan karya best sellerdan menghasilkan royalti besar saja. Menjadi penulis adalah salah satu cara bagaimana seseorang bisa terus dikenang ketika raganya nanti telah tiada. Meninggalkan jejak yang bermanfaat semasa hidupnya bagi khalayak.
Berkat Pak Cik, ane yang punya mimpi masa kecil sebagai penulis akhirnya berani memulai sedikit demi sedikit. Syukur sampai saat ini karya ane masuk beberapa buku antologi lewat kompetisi menulis yang diselenggarakan beberapa penerbit. Mungkin bukan kisah yang menginspirasi seperti Pak Cik, tapi minimal bisa menghibur pembaca. Mungkin belum buku sendiri, tapi ane bangga jadi bagian dari teman-teman penulis amatir lainnya yang turut mengisi buku antologi tersebut dan menjadi cambuk bagi ane untuk menghasilkan buku sendiri nantinya. Mungkin masih penerbit indie, tapi ane masih berusaha dan bersemangat mengajukan naskah ke penerbit mayor hingga saat ini.
Ya, saat ini ane sedang merajut mimpi yang bagaikan benang kusut itu menjadi sebuah syal indah. Mustahil mungkin bagi beberapa orang, tapi siapa yang tahu kehidupan seseorang akan seperti apa di masa depan. Bukankah Pak Cik Andrea Hirata sudah membuktikannya?
Quote:
Thread created by Kaskus ID kaniarf
Sumber : Wikipedia, Cerita Pribadi
Sumber gambar: tercantum (via google image)