Eksekusi (part 1/season 2)


Di lapangan sebesar kavling rumah yang tanahnya lebih tinggi sekitar setengah meter dari jalan yang berada di sampingnya. Sekelompok orang berdiri mengitari sesuatu yang tidak terlihat dari jalan. Cahaya bulan sedikit memberikan penerangan, hanya sinar lampu yang masih menyinari jalan lengang malam itu.

Setelah mendekat sampai dengan jarak +/- 5 meter dari sekitar 6 orang tersebut, terlihat 1 orang yang dikelilingi oleh mereka terkapar di tanah. Orang tersebut berbaju kemeja hitam dan bercelana jeans biru yang agak belel. Dia menggeliat seperti orang yang sedang kesakitan dan seperti baru sadar dari pingsannya memegangi pinggang dan tengkuk leher.

Setelah diperhatikan terdapat 1 orang yang sedang menggali tanah menggunakan sekop disamping orang yang kesakitan. Lubang tanah berbetuk lingkaran dengan kedalaman sudah sekitar setengah meter. Salah seseorang menendang orang yang kesakitan sehingga dia masuk ke dalam lubang. Orang tersebut tidak mampu untuk berdiri, dia memegang badannya yang ditendang barusan, kesakitan.

Seseorang yang lain mengeluarkan parang yang terlihat sangat tajam sepanjang setengah meter dan memiliki ujung dengan sudut lancip. Parang tersebut tidak terlihat dibawa oleh seseorang dari kelompok tersebut sebelumnya.

Lelaki berkepala botak dengan wajah tegas yang daritadi melihat orang yang menggali tanah seperti seorang mandor. Tiba – tiba mengangkat tangannya setinggi dada seperti memberikan isyarat cukup, sehingga orang tersebut berhenti menggali. Di mengangguk ke arah orang yang membawa parang dan seketika dia mendekat ke orang yang kesakitan.

Setelah cukup dekat dia mengangkat parang menggunakan dua tangan ke udara, cahaya lampu sedikit terpantul dari parang seolah memberitahu betapa tajam parang tersebut. Tanpa ragu orang tersebut mengayunkan parang, menebas leher hingga putus yang diikuti dengan darah muncrat sangat deras dari leher yang sekarang berlubang. Kepala yang sekarang terpisah dari badannya menunjukkan mimik muka sangat kesakitan namun sudah tampak tak bernyawa. Darah segar yang mengeluarkan bau anyir menggenangi badan tak bernyawa yang sekarang sudah tampak lunglai.

Lelaki berkepala botak berseru, “cepat selesaikan urusan kita disini”. Pria lain seketika langsung bergerak mengikuti pria berkepala botak yang sekarang berjalan menjauhi lubang menuju ke arah jalan. 2 orang yang tersisa memindahkan tanah disamping lubang dan sedikit sedikit mengubur mayat



season 1