Pada hari ini, tanggal 6 Nov 2019 saya membaca sebuah article rencana rilis Prosesor terbaru dari AMD yaitu Ryzen 4000 series. Sebagai seseorang yang memiliki minat khusus terhadap perkembangan teknologi komputer saya pun merasa tergugah dan semangat. Akan tetapi rasa semangat itu menjadi sebuah keheranan dan pertanyaan saat melihat seseorang men share article yang sama di media sosial dan dibubuhi kalimat “Baru juga upgrade dari Ryzen 3600x”. Yang terlintas di pikiran adalah “Memang seperlu itu selalu menggunakan seri terbaru sebuah teknologi?” dan pertanyaan yang lebih krusial dan menjadi dasar tulisan ini adalah “Apa yang kamu harapkan dari perbaikan/peningkatan itu?”
Dalam beberapa dekade ini, telah banyak peningkatan dan kemajuan yang terjadi baik bidang teknologi maupun bidang lain. Prosesor yang tidak hanya lebih cepat, tapi juga berotak lebih banyak. Koneksi internet jauh lebih kencang dan lebih mobile (jaman dulu jika ingin mengakses internet saya hanya bisa mengandalkan warnet). Tapi apakah hal tersebut membawa manfaat yang kita harapkan seperti awal pembuatannya?
Spoiler for Isi Pemikiran:
1. ILUSI
Prosesor lebih kencang seharusnya membuat pekerjaan lebih cepat selesai dan memberi waktu luang tambahan, tapi pada kenyataannya pekerjaan semakin kompleks dan banyak serta waktu yang dihabiskan di depan komputer sama saja jika bukannya bertambah. Bisa bekerja mobile pun seharusnya memberi kemudahan dan fleksibilitas dalam bekerja, tapi justru kenyataannya semakin mengaburkan waktu pribadi dengan waktu kerja. Dengan semua pekerjaan dan email hanya ada di PC setidaknya ketika kita meninggalkan kantor, begitu semua tugas kantor. Media sosial yang seharusnya lebih menghubungkan kita, nyatanya hanya melebarkan jarak antar personal. Mungkin anda bisa mendapatkan puluhan, ratusan atau bahkan ribuan like dan komentar, tapi seberapa berkualitasnya kah hubungan yang terjalin tersebut? Bahkan dalam kasus tertentu justru menimbulkan perpecahan yang jauh merusak.
Game dengan grafis yang jauh lebih baik dan gameplay lebih menarik pada keyataannya secara experience tetap lah sama. Bahkan to be honnest ingatan saya saat memainkan game di psx jauh lebih membahagiakan dibanding saat bermain game terbaru di ps4. Mungkin karena saat itu game tersebut adalah sebuah pengalaman baru, sedangkan saat ini lebih terasa seperti jerat rutinitas berulang yang tidak mudah ditinggalkan.
2. TIPUAN
Banyak hal yang dianggap perbaikan setelah ditelaah secara esensial hanyalah sebuah perubahan bahkan sebuah bentuk seleksi alam karena individu yang tidak bisa segera berubah akan segera tersingkir dari panggung persaingan.
Anda akan segera kehilangan pekerjaan atau order dari client jika tetap bersikukuh menggunakan komputer jadul karena pesaing akan mengambil kesempatan untuk segera memperbaiki perangkatnya. Anda akan terasing di lingkungan sosial jika bersikukuh tidak menggunakan media sosial. Bahkan di level negara pun, jika negara anda tidak bertumbuh maka negara anda dalam masalah besar. Contoh Jepang yang pertumbuhan penduduknya menyusut menimbulkan masalah kaum tidak produktif yang lebih banyak dibanding kaum produktifnya. Secara skala kecil bayangkan 2 anak muda harus bekerja di ladang sendirian untuk memberi makan 10 orang jompo dan 1 orang bayi. Saat bayi tersebut dewasa, ia harus memberi makan 12 orang jompo.
Menghentikan, bahkan hanya memperlambat perkembangan adalah suatu hal yang mustahil karena dunia kita memang dibangun atas dasar rasa optimisme pertumbuhan. Sekali anda mencoba menginjak rem, anda akan segera tertabrak dan terlindas orang-orang di belakang anda.
3. KESIMPULAN
Tidak ada jawaban atau bahkan sekedar kesimpulan yang bisa saya tawarkan. Hanya sebuah ajakan untuk berpikir. Jika kita tetap harus melaju, setidaknya bisakah arah laju kita lebih diarahkan ke perbaikan yang sesungguhnya? Perbaikan yang esensial. Dan apa itu dan bagaimana meraihnya? Well, saya tidak cukup pintar atau bijaksana untuk menawarkanjawaban tersebut.