Hidup, kadangkala terasa rumit. Permasalahan yang datang silih berganti seolah menghimpit dan terasa menyesakkan.

Akhir-akhir ini semenjak kembali aktif menjadi penunggu sekolah --macan ternak--, ane banyak belajar dari sebuah tempat sederhana, tempat anak-anak bersosialisasi dan mengenal banyak hal. Belajar tentang tanggung jawab dan kemandirian.



INSPIRINGPLACEitu bernama lingkungan sekolah, dan INSPIRINGPEOPLE adalah mereka, anak anakku tersayang.

1. Kesetaraan dan keadilan

Semua anak mendapat perlakuan yang sama, dari sanalah ane belajar banyak mengenai keadilan. Keadilan itu bukan tentang siapa yang paling kecil yang mendapat perlakuan istimewa, melainkan semua mendapat perhatian dan perlakuan sesuai dengan karakter dan kebutuhan anak.

Para pendidik dengan telaten, memberi kasih sayang dengan dosis yang tepat. Itulah mengapa, ane merasa empat bulan bersekolah, kemandirian mulai nampak pada bungsu.

Sebelum sekolah, dia termasuk anak yang manja. Mungkin karena memiliki kakak perempuan yang sangat perhatian dan selalu mengalah, menjadikan ia sedikit keras kepala dan susah untuk beradaptasi dengan orang lain. Merasa senantiasa ada yang melindungi, bisa juga menjadi faktor dia merasa tidak nyaman dengan orang lain. Menjadikan dia sedikit sudah berbaur, dan sedikit pemalu.

2• Rasa ikhlas

Di sekolah sederhana itu pula, ane belajar banyak hal. Rasa ikhlas dan tidak ada dendam di hati anak-anak. Betapapun keras mereka saling pukul, namun tak lama mereka kembali akur. Sedikitpun tak ada bekas sakit hati. Dari pertikaian dan pertengkaran mereka belajar untuk lebih berhati-hati dan menjaga sikap.

Lantas, apa ane tidak malu sebagai orangtua yang lebih dewasa, seringkali sulit mengelola hati. Menyimpan rasa ketidaksukaan, yang kadang menyerupai dendam kesumat, yang Setiap saat bisa meledak.

3• Qonaah



Ane selalu mendapat pembelajaran baru dari mereka, anak-anak usia balita yang selalu ceria meski kadang gaya mereka tak secetar teman-temannya, lagi-lagi sifat qonaah mereka mengingatkan ane. Dalam hidup, bahagia itu standartnya adalah hati kita. Dari hati yang qonaah, disitulah kebahagiaan mampu kita raih.

Jadi pantaslah, jika anak-anak yang masih polos itu ane jadikan salah satu INSPIRINGPEOPLE, yang dari waktu ke waktu mengajarkan banyak hal.

4• Tidak mudah menyerah

Tentang memaafkan, mengoreksi diri untuk kembali bangkit meski berkali-kali jatuh dan selalu berpikir positif terhadap orang lain, adalah hal lain yang ane dapat dari mereka.



Hal sederhana dan dekat tanpa kita sadari memberi banyak pelajaran berharga. Saat kita mampu menghargai pemberian Tuhan, saat itulah pikiran positif selalu menyertai diri kita. Menjadi pribadi yang selalu berusaha lebih baik adalah sebaik-baik produk yang bisa menginspirasi orang lain.

Kita bisa menjadi INSPIRINGPRODUK, yang mampu membawa keluarga pada kedamaian dan kebahagiaan. Bukankah dalam berkeluarga, kita butuh kerjasama, saling bahu membahu agar satu keluarga bisa berjalan beriringan tanpa ada yang merasa tersakiti. Bukankah sebaik-baik komunitas adalah keluarga yang bisa saling melengkapi.

Sebuah pencapaian besar saat keluarga kita mampu menjadi INSPIRINGCOMUNITY. Berasal dari kita mau belajar dari hal sederhana, tempat yang nampak biasa, kemudian kita terapkan dalam kehidupan nyata.

***

Sampai jumpa di trit lainnya, terimakasih tak terhingga buat agan dan sista yang berkenan membaca sampai habis

Malang, November 2019