Kaskus

News

ganesha09part7Avatar border
TS
ganesha09part7
Data Pertumbuhan Ekonomi RI Diragukan, Kepala BPS Buka Suara
detikFinance

Home Fokus Infrastruktur Ekonomi Bisnis Finansial Properti Energi Industri Perencanaan Keuangan SolusiUKM Konsultasi Market Research Bursa Valas Moneter Foto Infografis Market Watch Wawancara Video Fintech Loker

Home / Berita Ekonomi Bisnis / Detail
Selasa, 05 Nov 2019 18:27 WIB
Data Pertumbuhan Ekonomi RI Diragukan, Kepala BPS Buka Suara
Danang Sugianto - detikFinance
Foto: Ari Saputra
Foto: Ari Saputra

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2019. Tercatat ekonomi RI tumbuh 5,02% (y-on-y).

Data itu diragukan oleh beberapa ekonom asing. Salah satunya lembaga ekonomi yang bernama Capital Economics.

Mereka curiga pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dalam beberapa waktu terakhir bertahan di kisaran 5% tidak sesuai kenyataan. Menurut catatan Capital Economics pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh lebih rendah dari laporan BPS.


"Pertumbuhan PDB di Indonesia telah lama stabil di sekitar 5% selama lima tahun terakhir. Peneliti aktivitas ekonomi Indonesia kami menunjukkan bahwa ekonomi tumbuh pada realisasi yang jauh lebih lemah," tulis Capital Economics dalam laporannya yang dilansir Selasa (5/11/2019).

Mendengar hal itu, Kepala BPS Suhariyanto pun angkat bicara. Dia menjelaskan bahwa dalam menghitung Produk Domestik Bruto (PDB) BPS juga diawasi oleh banyak pihak, termasuk lembaga pemberi utang internasional IMF.

"Ketika kita menghitung PDB, semuanya harus mengacu pada manual dari PDB. Harus diikuti semuanya. Kedua, BPS ini dimonitor oleh forum masyarakat statistik. Yang kedua temab-teman IMF selalu datang ke BPS minimal sekali setahun dengan timnya check," terangnya.

Baca juga: Investasi Anjlok Goyang Ekonomi RI Kuartal III-2019

"Dan selama lima tahun berturut-turut, kita dapat statement bahwa data PDB akurat. Sekarang betul nggak bahwa kita stable? Nggak juga, dari 5,17% ke 5,02% kan turunnya tajam," tambahnya.

Jika dilihat dari komponennya memang rata-rata melemah. Konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2019 5,01% turun dari kuartal sebelumnya 5,17%.

Sementara untuk investasi ada PMTB tercatat tumbuh 4,21% atau turun dari kuartal sebelumnya 5,01%. Sedangkan konsumsi pemerintah tumbuh 0,98% jauh lebih lambat dari pertumbuhan kuartal sebelumnya 8,25%.

Ekspor barang dan jasa hanya tumbuh 0,02% naik dari kuartal sebelumnya yang terkoreksi -1,98%. Sementara impor barang dan jasa terkoreksi -8,61% lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang terkoreksi 6,78%.

"Saya tunjukkan clear, bahwa sebetulnya kalau kalian mengumpulkan data sebelumnya, bahwa impor mesin dan perlengkapan itu kan dalem banget. Ekonominya berarti nggak paham dia. Siapa yang ngomong," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Kecuk itu pun menantang balik Capital Economics untuk menjabarkan prediksinya. "Coba dong ngomong prediksinya berapa. Check prediksinya dia, tapi bandingkan dengan semua prediksi yang di bawah 5% dikit sekali," tutupnya.

Baca juga: Ekonomi Lesu Bikin Pengusaha Ogah Ekspansi Bisnis



https://m.detik.com/finance/berita-e...bps-buka-suara


Komen ts = tulis angka sendiri sesuai kehendak hati kah?,mungkin angka favorite doi itu angka 5
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
995
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan