- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Residivis Nayris Tewas Diamuk Massa Usai Terjatuh Diteriaki Jambret


TS
luko.belita
Residivis Nayris Tewas Diamuk Massa Usai Terjatuh Diteriaki Jambret

MEDAN - Tidak jerah meski sudah lima kali menjalani hukuman penjara, Imron Lamhot Benget Nababan (31), kembali diamankan polisi.
Pria yang mengaku warga Komplek Gabion, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, nyaris tewas diamuk massa usai gagal beraksi di Jalan Speksi Lingkungan 34, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, pada Sabtu (2/11/2019) sore.
Residivis kambuhan ini, kini mendekam di balik jeruji besi untuk ke enam kalinya.
Kapolsek Medan Labuhan AKP Edy Safari mengatakan, saat itu korban sedang melintas di Jalan Platina Raya dengan mengendarai sepeda motor.
Tiba-tiba dari sebelah kiri, datang pelaju yang berboncengan mengendarai sepeda motor Yamaha MX King warna kuning BK 2586 AHL.
"Kedua pelaku menjambret Hp milik korban yang berada di saku celana sebelah kiri. Korban tersadar akan kejadian yang dialaminya, ia pun menjerit dan melakukan pengejaran kenarah Jalan Speksi Datuk Rubiah. Kedua pelaku terjatuh dari sepeda motor yang dikenderainya, sehingga pelaku yg bernama Imron dapat ditangkap oleh massa, sedangkan pelaku lainnya berinisial KP melarikan diri," ujarnya, Minggu (3/11/2019).
Lanjut Edy, saat itu petugas yang mendapat informasi dari masyarakat bahwasanya pelaku jambret telah diamankan oleh massa dan dalam keadaan babak belur.
"Petugas kami kemudian menuju ke lokasi dan mengamankan pelaku beserta barang bukti. Imron Benget Nababan adalah residivis sudah lima kali. Adapun kasus sebelumnya yakni, pecah kaca, gembos ban, pencurian dan jambret di wilayah hukum Polsek Medan Labuhan," kata AKP Edy Safari.
Dari tangan pelaku polisi amankan barang bukti berupa satu unit hp Vivo, satu unit sepeda motor Yamaha Jupiter MX King warna kuning dengan nomor polisi BK 2586 AHL.
https://medan.tribunnews.com/2019/11...eriaki-jambret
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Imron Nababan ini abangnya ricardo nababan ?

https://metro24.co/rampok-hp-cewek-t...elanjangi/?amp
Jumat kemaren, serpis turun mesin di bengkel, ngobrol ngalor ngidul sama pemilik boil yang diservis juga, pemilik boil temen ngobrol ternyata warga jakarta, tinggal di pluit
Warga pluit ini ngemeng, kalau dia terpaksa tinggal di medan karena dinas saja, enakan di pluit, bebas jam berapa saja pulang, mau pagi, mau subuh, mau malam, aman di jalanan dan waktu masuk rumah, di medan rawan sekali, ga pagi, ga siang , ga malam, 24 jam rawan

Terus ane bilang kalau di pluit masih jarang populasi mukakpetak sumut, dan dia nimpalin, sekarang di jakbar, meruya ilir, kebon jeruk, dan tanjung duren sudah mulai rawan kayak medan, banyak mukakpetak sumut keliaran

Waktu kita ngobrol,datang preman mukakpetak marah2 mintak duit ke pemilik bengkel, sesudah dikasih duit, pergi tuh preman, kita sama2 tanya ke pemilik bengkel, itu kenapa ?
Pemilik bengkel jawab, sekarang preman PP minta duit asal lihat ada mobil masuk bengkel, 1 mobil/50 ribu japrem

ane terus ngemeng, pantes saja harga2 kebutuhan hidup naik 5 kali dalam 1 minggu terakhir di medan, diiringin peningkatan jumlah preman parkir, preman palak spsi, begal, jambret, yang hampir semua nya juga mukakpetak

asal baca berita medan, pemandangan ketua ranting berpakaian serba putih depan tempat ibadah, kasih baksos/kurban/pengobatan gratis, dengan uang hasil malak, membuat ane memandang l0nte jalanan lebih terhormat dan mulia

Katanya Buzzer sudah tidak dibutuhkan, tapi preman mukakpetak tetap dibutuhkan sampai kiamat Indonesia






4iinch dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.3K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan