Kaskus

News

shifu356Avatar border
TS
shifu356
Anies: Kelemahan e-Budgeting Dikoreksi Bukan Diviralkan
Anies: Kelemahan e-Budgeting Dikoreksi Bukan Diviralkan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Menteri BUMN Erick Thohir di Balai Kota Jakarta, Selasa (29/10/2019). | AKURAS E N S O RYohanes Antonius

AKURAT.CO, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan kelemahan sistem e-budgeting oleh Provinsi DKI Jakarta dalam hal penganggaran seharusnya segera dikoreksi dan bukan diviralkan.
"Kami mengetahui (kelemahan sistem e-budgeting) ini sejak tahun lalu. Tapi ya itu tadi, ya kami ini di pemerintahan. Kalau ada masalah, ya dikoreksi, diperbaiki, bukan diramaikan (diviralkan). Insya Allah nanti segera beres," kata Anies Minggu (3/11/2019).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu pun mengatakan pihaknya telah menyiapkan sistem e-budgeting lebih pintar dari sistem warisan pemimpin sebelumnya.

Baca Juga:
[url=http://akuraS E N S O Rnews/id-841665-read-serikat-buruh-tetap-tolak-kenaikan-ump-dki-jakarta][color=#ef4623][b]Serikat Buruh Tetap Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta[/b][/color][/url]
[url=http://akuraS E N S O Rnews/id-841585-read-bila-ingin-naik-kelas-wempy-rekam-jejak-anies-di-jakarta-harus-moncer][color=#ef4623][b]Bila Ingin Naik Kelas, Wempy: Rekam Jejak Anies Di Jakarta Harus Moncer[/b][/color][/url]
[url=http://akuraS E N S O Rnews/id-841305-read-sudah-naik-851-persen-kspi-besar-nilai-ump-dki-2020-tak-sesuai-tuntutan-buruh][color=#ef4623][b]Sudah Naik 8,51 Persen, KSPI: Besar Nilai UMP DKI 2020 Tak Sesuai Tuntutan Buruh[/b][/color][/url]


Salah satu contoh kemampuan dari sistem terbaru itu adalah mampu mengecek detail anggaran hingga komponen yang tidak perlu dicek secara manual oleh manusia.
Sistem yang nantinya digunakan pada Januari 2020 itu diharapkan dapat membuktikan pembuatan anggaran di DKI Jakarta memiliki proses yang transparan.
"Di dalam semua organisasi. Selalu ada yang rajin, ada yang kurang rajin, ada yang tidak rajin. Ada yang jujur, ada yang kurang jujur, ada yang tidak jujur. Sistem yang dibuat itu harus berfungsi menaklukkan semua itu," kata Anies.
Sistem yang sudah ditingkatakan (upgrade) itu menurut Anies, akan berbeda dari sistem saat ini digunakan dalam perancangan Kebijakan Umum APBD Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2019 yang memiliki banyak celah penyelewengan.
"Karena seperti sekarang, kalau ada penyimpangan seperti anggaran yang lucu-lucu itu, tidak bisa dibedakan ini adalah (akibat) kemalasan, ini adalah keteledoran, atau ini adalah titipan. Tidak bisa dibedakan itu. Kenapa? Ya karena sistemnya bebas gitu," kata Anies.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta menyalahkan sistem warisan yang digunakan dalam perencanaan anggaran karena menilai sistemnya tidak pintar (smart).
"Kalau ini adalah smart system, dia bisa melakukan pengecekan, verifikasi, bisa menguji. Ini sistem digital, tapi masih mengandalkan manual, sehingga kalau mau ada kegiatan-kegiatan, akhirnya jadi begini ketika menyusun RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah)," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu (30/10).
Sistem e-budgeting itu dirancang oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada 2013 lalu melalui Peraturan Gubernur Nomor 145 tahun 2013. Sistem tersebut kemudian dijalankan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menjabat gubernur pada 2015.[]



sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.8K
32
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan