monicameyAvatar border
TS
monicamey
Kos Aneh
Pertengahan Februari 2011 aku dan kakak pindah ke tempat kos yang baru. Bukannya tidak enak tinggal di kos yang lama, tetapi pemghuni kos semakin rame. 20 kamar dihuni oleh dua orang. Jadi rame banget tiap malam.

Kebetulan kos kami masih di kawasan yang sama, beda gang saja. Sewaktu kami mencari kos sebenarnya ada yang berbisik ke telingaku.

"Pergi ke sana. Di gang sebelah."

"Ada yang ingin kami tunjukkan kepadamu, Hana."

Bisikan itu ramai sekali dan mengganggu. Akhirnya aku dan kakak sore itu mencari kos yang dikatakan oleh mereka melalui bisikan. Ternyata memang benar di gang sebelah ada kos dan kos ini adalah satu pemilik dengan kos yang lama.

"Selamat datang, Hana."

Sapaan khas seorang anak ketika masuk melihat kamar kos yang akan tempati minggu depan. Aku pura-pura tidak melihat mereka tapi sial mereka malah melihat mataku.

Mereka bisa mengenali manusia yang indigo hanya melalui pandangan mata dan panggilan.

"Kami sudah menantimu lama."

"Kami tahu kamu bisa melihat kami, Hana."

Godaan besar saat mereka mulai menyentuhku di bagian pundak. Ingin aku hiraukan tapi tidak bisa karena telingaku panas mendengarkan perkataan mereka.  Akhirnya aku membuka suara tapi tidak bicara di mulut. Aku berbicara melalui suara di hati.

"Iya aku bisa melihat kalian. Lalu kalian mau apa?"

"Kami ingin kamu di sini, Hana."

"Yang nentuin kos siapa yang bayar siapa? Kok mereka menyuruhku menempati kos ini," gumamku saat itu.

Kakakku memilih kos ini pada akhirnya. Kami tidak mau memilih kamar atas lagi. Kamar yang akan tempati berada di lantai satu paling ujung dekat pintu masuk.

Oh, ya sebelum kami melihat kamar yang akan tempati sebenarnya kamar ini dihuni oleh seorang anak kecil lelaki bertubuh kecil dan kurus.

"Kami memilih kamar ini. Boleh tidak jika kami menempati kamar ini sampai kami pergi dari kos ini nantinya?"

Aku meminta ijin kepada anak kecil itu yang sudah menempati kamar ini entah sudah berapa lama. Anak kecil tersebut tidak berkata apapun hanya tersenyum dan pindah menghilang begitu saja. Ya, akhirnya kami menempati kos ini minggu depan menunggu awal bulan.

"Kami akan menunggu kamu, Hana."

Yang menyapa aku dan menyuruh kami di sini adalah dua anak kecil yang usia belasan. Mereka adalah kakak dan adik. Awalnya aku tidak tahu mengapa kakak adik itu memanggilku untuk menempati dan memilih kos ini padahal masih banyak kos di kawasan Tidar. Akhirnya aku mengetahui jika mereka meminta tolong.

Kami lama tinggal di kos ini selama 4 tahun. Betah? Tentu saja karena anak-anak kosnya tidak rame dan banyak. Ada hanya 10 orang saja. Lagipula penampakannya tidak seseram di kos lama meskipun kedatangan mereka tidak terduga. Tiba-tiba saja mereka menemani aku di tempat cucian atau tempat seterika baju. Mereka tidak mengganggu hanya berjalan tidak tentu arah, melihatku sebentar. Kadang senyum, kadang melengos pergi begitu saja. Ya, aku anggap biasa saja bahkan sempat jalan beriringan dengan sesosok wanita saat mau ke dapur. Wanita itu berjalan (melayang mungkin ya) dengan cepat. Dia bahkan menyenggol bahuku saat berjalan di sisi kanan.

"Aduh ..."

Setelah tidak sengaja menabrak, dia berhenti sejenak, berdiri di depan sambil menatapku dari bawah hingga ke atas kemudian berbalik badan lalu hilang. Aku sering disenggol olehnya dan reaksinya tetap datar dan tidak menunjukkan keheranan karena aku bisa melihat dia. Aku menyebutkan wanita pelari. Karena dia sukanya berlarian sambil menabrak atau menyenggol. Masalahnya aku tidak bisa menghindar saat dia muncul karena kedatangannya tidak tahu kapan.

=Bersambung=

Hai .. Gan. Ini kisah adik yang pernah kos di Malang. Banyak penghuni tidak tampak yang tinggal di sana. Apa agan-agan di sini memiliki pengalaman serupa?

Jangan lupa beri komentar atau sarannya, ya. Terima kasih sudah membaca thread ini.
0
436
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan