- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kekuatan Persatuan Melawan Radikalisme di Indonesia


TS
fbogener
Kekuatan Persatuan Melawan Radikalisme di Indonesia


Quote:

Belakangan ini masyarakat Indonesia banyak dikejutkan dengan maraknya kegiatan yang bermuatan paham radikalisme. Kasus terakhir yang yang sempat ramai dibicarakan ialah kasus penusukan Wiranto yang saat itu menjabat sebagai Menkopolhukam oleh seseorang yang diyakini terkontaminasi oleh paham radikal. Hingga sekarang, Presiden RI Joko Widodo sangat menyoroti penanggulangan penyebaran paham radikal di Indonesia pada Rapat Terbatas Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Polhukam (31/10/2019).
Apa itu Radikalisme ?
Sebelum kita melangkah lebih jauh, sebenarnya apa itu radikalisme ? Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), radikalisme adalah paham atau aliran radikal dalam politik yang menginginkan perubahan kondisi sosial dan politik dengan menggunakan cara kekerasan dan aksi yang ekstrim.
Saat ini, paham radikalisme yang tersebar di Indonesia mengarah pada perang Ideologi. Adanya kepentingan kelompok tertentu yang ingin merubah ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang mengatasnamakan agama, seperti ingin merubah pola hidup masyarakat Indonesia yang multikultural. Inilah yang dikatakan Presiden RI yang akrab dipanggil Jokowi sebagai “Manipulator Agama” pada Rapat Terbatas Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Polhukam (31/10/2019).
Khilafah merupakan salah satu bentuk dari paham radikalisme yang ada di Indonesia. Paham ini berpandangan bahwa semua pihak yang berbeda pandangan dan tujuan dengannya adalah salah. Sehingga penyebar paham ini tidak akan segan-segan dalam menggunakan kekerasan termasuk aksi terorisme sebagai bentuk untuk penyebarannya.

Deradikalisasi
Lalu, apa upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah meluasnya radikalisme ? Indonesia sendiri telah memiliki Undang-undang yang mengatur tentang pemberantasan terorisme dan radikalisme di Indonesia, yaitu Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018.
Beberapa tahapan yang diatur Undang-undang tersebut ialah kesiapsiagaan nasional yang salah satunya melibatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan radikalisme. Selanjutnya adalah Kontra Radikalisasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk menghentikan penyebaran paham radikal Terorisme. Selain itu, tahap Deradikalisasi dilakukan oleh pemerintah kepada orang yang sudah terpapar paham radikal untuk menghilangkan atau mengurangi dan membalikkan pemahaman radikal Terorisme yang telah terjadi.
Mahfud MD selaku Menkopolhukam yang menjabat saat ini memastikan bahwa Pemerintah menindak radikalisme tanpa melihat dari agamanya. Beliau bahkan menegaskan baha akan menangani orang-orang radikal tidak peduli Islam atupun tidak. Dengan kata lain, tidak ada pendiskriminasian pada agama tertentu, bahkan menurut data yang dimilikinya, bukan hanya pemeluk agama islam yang ditindak karena melawan ideologi Pancasila.

Yang Terbaik Bagi Indonesia
Pancasila merupakan ideologi yang tepat bagi kemajemukan masyarakat Indonesia. Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa, yang lebih tepat lagi terdapat 1.340 suku bangsa di Tanah Air menurut sensus BPS tahun 2010. Selain itu, menurut data Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2004, jumlah pulau di Indonesia adalah sebanyak 17.504 buah. Indonesia juga merupakan tempat terbaik yang diakui dunia sebagai tempat tinggal bagi berbagai agama yang diakui secara konstitusional.
Perlu disadari bahwa hakikat manusia sangat beraneka ragam, dan hal tersebut merupakan mutlak dan tidak dapat dihindari. Kita sebagai masyarakat Indonesia perlu bersyukur karena memiliki keberagaman yang unik sebagai sebuah negara.
Itulah yang menjadi pentingnya pendidikan karakter Pancasila di dalam dunia pendidikan, agar generasi muda dapat dengan mudah menerima perbedaan yang ada. Pendidikan berkarakter tersebut pula yang harus diwariskan kepada generasi penerus bangsa kelak agar dapat menjunjung tinggi sikap toleransi antar umat beragama.
Sebelumnya sudah banyak kegiatan yang dapat dilakukan oleh generasi muda untuk mempelajari dan mempraktekan nilai-nilai pancasila tersebut. Salah satunya adalah dengan mengikuti ekstrakulikuler pramuka yang ada di Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Dalam organisasi kepanduan tersebut, nilai-nilai pancasila dengan gamblang dijelaskan dalam “Dasa Dharma Pramuka”.
Selain dengan mengikuti kegiatan yang positif, pelajaran agama yang baik dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta pancasila. Pada dasarnya, tidak ada agama yang mengajarkan keburukam, semua agama pasti akan mengajarkan kebaikan bagi umatnya. Dalam bingkai Pancasila, sejarah mempersatukan agama dan nilai-nilai persatuan sudah dilakukan sejak jaman penjajahan hingga kemerdekaan. Setiap orang melupakan entitas, suku dan agama mereka demi terwujudnya negara yang merdeka.
Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya pendidikan ideologi Pancasila yang perlu dilakukan secara terus menerus dan sejak dini. Dengan kata lain, peran aktif masyarakat Indonesia dalam upaya pencegahan radikalisme sangat diperlukan. Pentingnya menanamkan rasa cinta tanah air dan perbedaan terhadap generasi penerus bangsa, sehingga paham radikal akan sulit untuk disusupi ke dalam pemikiran masyarakat.
Mari Bersatu untuk Mempertahankan Keberagaman NKRI !



Diubah oleh fbogener 01-11-2019 16:32




sebelahblog dan camtavian memberi reputasi
2
623
Kutip
2
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan