- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ironis! Siswa Tak Naik Kelas, Guru SMA Kolese Gonzaga Digugat Rp551,68 Jt
TS
faranidaindri
Ironis! Siswa Tak Naik Kelas, Guru SMA Kolese Gonzaga Digugat Rp551,68 Jt
KORPORAT.COM, JAKARTA – Ironi dunia pendidikan Indonesia kembali terjadi. Kali ini, ironi terjadi setelah 4 orang guru SMA Kolese Gonzaga, Jakarta digugat oleh orangtua murid lantaran tidak menaikkan anaknya ke jenjang kelas XII (12).
Empat guru yang digugat ialah Kepala Sekolah SMA Kolose Gonzaga, Pater Paulus Andri Astanto; Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Himawan Santanu; Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Gerardus Hadian Panomokta; dan guru Sosiologi Kelas XI, Agus Dewa Irianto.
Sementara itu, bertindak sebagi pihak penggugat ialah Yustina Supatmi, orangtua siswa berinisial BB. Selain 4 orang guru SMA Kolese Gonzaga, Yustina juga diketahui menggugat Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta.
Dalam salinan detail perkara di Sistem Informasi Penelurusan Perkara, Yustina menilai pihak sekolah melakukan perbuatan melawan hukum karena tidak menaikkan anaknya ke kelas XII SMA.
Sebagai tuntutan, ia pun meminta majelis Hakim untuk memutuskan anaknya berhak naik ke kelas 12. Yang menarik, di samping tuntutan kenaikan kelas Yustina juga meminta majelis hakim menghukum para tergugat dengan ganti rugi mencapai Rp 551,68 juta. Rinciannya ganti rugi materiil sebesar Rp 51.683.000 dan ganti rugi immateril sebesar Rp 500.000.000.
Tak sampai disitu, pihak penggugat juga meminta sekolah tersebut disita sebagai Sita Jaminan.
Menanggapi gugatan tersebut, Agus Dewa Irianto menjelaskan bahwa keputusan tentang nasib akademik anak didik yang bersangkutan sudah diputuskan sebaik-baiknya melalui rapat pleno dewan guru. Dewa pun mengatakan pihak sekolah akan menjadikan gugatan ini sebagai pembalajaran bagi para guru dalam menegakkan integritas.
SUMBER >>> korporat
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.6K
10
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan