Pulau komodo yang sedang ramai dibicarakan bukan lagi soal pesona keindahan destinasi wisatanya, tetapi lebih hangat mengenai adanya isu penutupan serta harga tiket masuk yang selangit, tidak tanggung-tanggung harga per satu tiket dapat dibandrol dengan merogoh kocek sebanyak 14 juta, harga tersebut berlaku untuk satu orang pengunjung.

Kabar yang menyebutkan bahwa Pulau Komodo akan ditutup segera ditepis oleh Menko Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Panjaitan, dengan memberikan klarifikasi bahwa Pulau Komodo tidak akan ditutup melainkan akan dikelola menjadi wisata eksklusif.

Dari pernyataan Menko Luhut juga, keluar konsep wisata eksklusif Pulau Komodo dengan harga tiket masuk 14 juta untuk satu orang, kabar tersebut menuai kritik dan tanggapan ramai khalayak, beberapa diantaranya ada yang setuju dan tidak sedikit pula yang menolak dengan beragam alasan.




Luhut Panjaitan berdalih, harga itu sudah pas bahkan sesuai jika dibuat esklusif, "Kalau kita bikin eksklusif, ya pasti mahal. Seperti Safari di Kenya orang datang 3.500 US Dolar permalam aja ada" Tegas Luhut. Sementara yang menolak kebanyakan warga lokal, cenderung karena alasan ekonomi sebagai dampak kenaikan yang gila-gilaan tersebut, "Pertama dia dijadikan wisata premium dalam jangka waktu pendek itu merugikan, terutama bagi pedagang suvenir karena yang rata-rata belanja adalah kelas menengah dan kalau elite kelas atas biasa di Labuan Bajo" Ujar Ridwan Akbar, Ranger di TN Komodo.

Nah, menyikapi polemik diatas, saya ingin turut berkomentar bahwa dari awal saya setuju mengenai harga tiket 14 juta tersebut, dengan tidak berniat untuk mengabaikan keresahan masyarakat lokal yang terancam mata pencahariannya.

Pulau Komodo mendapat penghargaan sebagai New Seven Wonders Of Nature yang merupakan penghargaan bagi tujuh tempat wisata alam terbaik di dunia, wah pasti sebagai masyarakat Indonesia bangga dong. Selain itu juga, tahun 1986 UNESCO menetapkan Pulau Komodo dan beberapa pulau-pulau lain di Taman Nasional Komodo sebagai situs warisan dunia. Nah, dari penghargaan dunia ke Pulau Komodo, seakan juga menjadi jaminan ke turis mancanegara bahwa keindahan dan pengalaman seru tidak akan sia-sia saat berkunjung ke tempat yang telah dilabeli 2 penghargaan tersebut di atas, maka wajar pemerintah menaikkan harga tiket masuk dengan harga 14 juta dengan menggunakan membership premium pertahun, selain itu kenaikan harga tersebut dibarengi dengan menata Pulau Komodo menjadi eksklusif, seperti yang dikatakan Menko Luhut, "Kalau kita bikin Eksklusif ya pasti mahal"

Faktor lain yang menyebabkan saya mengatakan setuju adalah soal pembatasan pengunjung, saya sependapat dengan bapak Viktor Laiskodat (Gubernur NTT) bahwa komodo di khawatirkan habitatnya terancam oleh karena makanannya yakni rusa banyak diburu, dengan pembatasan pengunjung ini diharapkan menjadi solusi bagi keberlangsungan habitat komodo. Jadi memang seharusnya Pulau Komodo tidak ditutup dengan dalih agar pengunjung tidak sembarangan masuk, cukup dengan membuat pengunjung terbatas dengan cara tiket membership dan non membership itu sudah akan sangat menekan jumlah pengunjung. Selain itu juga Pulau Komodo adalah kebanggaan Indonesia, hewan terancam jumlahnya di dunia ini justru banyak ditemui pada pulau di NTT kita, maka dengan menjadikannya sebagai tempat wisata adalah hal yang baik guna menunjukkan pada turis dunia bahwa di Nusantara tercinta kita ini ada surga dunia yang tidak dimiliki negara lain. 

Untuk soal penolakan yang kebanyakan dikeluhkan para pelaku usaha disekitar Pulau Komodo, saya pun merasa prihatin sebab para pedagang suvenir ataupun jasa-jasa lainnya akan sangat dipengaruhi pendapatannya karena para pengunjung menjadi terbatas, tetapi pemerintah memberikan jalan keluar yakni bagi non premium akan dialihkan ke Pulau Rinca, pulau yang berdekatan dengan Pulau Komodo dan disana juga terdapat komodo-komodo yang tidak kalah indah dengan Pulau Komodo. 

Saya kira setiap keputusan pemerintah selalu akan berdampak pada suatu hal, namun pemerintah tidak sekedar memberikan keputusan, tetapi juga selalu disertai dengan solusi, maka Tiket 14 juta Pulau Rinca Solusinya