Quote:
Indonesiainside.id, Jakarta– Dalam konteks kedaulatan negara, ancaman tidak melulu datang dari negara luar. Ancaman kedaulatan negara dapat berasal dari dalam negara.
Terutama jika negara tersebut memiliki
sumber daya alam (SDA) yang melimpah, kekayaan ini selalu menjadi perhatian negara luar. Maka, bisa saja dibuat kericuhan di dalam negeri hingga eskalasinya meluas dan melahirkan konflik berkepanjangan.
Dengan begitu, jika kericuhan terus membesar dan tidak dapat dibendung, negara luar dapat masuk dengan alasan humanitarian intervention. Maka itu, penting untuk mengatasi riak-riak tersebut dengan berbagai pendekatan humanis.
Tokoh masyarakat Papua,
Christ Wamea mengingatkan presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa persatuan dan kesatuan harus lebih diutamakan ketimbang pembangunan infrastruktur. Jika pemerintah dapat menjamin kedua hal ini, maka rakyat dapat hidup dengan tenang dan damai.
“Bapak Presiden Jokowi, membangun kembali infrastruktur fisik itu sangat mudah. Dua minggu saja semua rampung, tapi yang paling sulit adalah membangun kembali batin rakyat yang sudah terkoyak,” tulis Christ melalui akun resminya, Selasa (29/10).
Pasalnya, meski telah dianggap kondusif kembali situasi di Papua, namun gerakan separatisme tetap menghantui perasaan masyarakat. Masyarakat menjadi tidak nyaman untuk beraktifitas normal guna menjamin keberlangsungan hidupnya.
“Sekarang semua hidup dengan rasa ketidaknyamanan, untuk itu bapak harus selesaikan masalah Gerakan Separatis Papua Merdeka,” katanya.
(PS) 