Awal bulan Oktober kemarin, Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, rumah bagi kadal terbesar di dunia telah mengusulkan agar pengunjung membayar $ 1.000 untuk melihat spesies yang terancam punah, sekitar 100 kali lipat biaya masuk saat ini untuk ke Taman Nasional Komodo. Hal itu membuat turis yang ingin melihat dari dekat komodo di habitat alami mereka dapat dipukuli dengan tagihan yang mengkhawatirkan dan luar biasa fantastis harganya. Perlu diketahui, pengunjung saat ini dikenai biaya 150.000 rupiah (10 dolar) untuk akses ke taman.

Rencana membebankan wisatawan dengan masing 1.000 dolar untuk memasuki Taman Nasional Komodo, rumah bagi kadal raksasa komodo. Biaya masuk yang tinggi dimaksudkan untuk meningkatkan prestise kawasan konservasi hewan langka tersebut. Senada dengan perkataan pak Victor Laiskodat, selaku Gubernur Nusa Tenggara Timur.


sumber: https://www.tribunnews.com/

Ane setuju sih dengan pemberlakuan tiket masuk hingga 100 kali lipat ini, karena Pulau Komodo adalah tempat yang langka, sudah pastinya hanya untuk orang-orang yang berduit. Mereka yang tidak punya cukup uang, tidak boleh datang karena tempat ini untuk orang-orang luar biasa. Para komodo yang ada di wilayah tersebut juga tidak terusik dengan tingkah para wisatawan. Sudah tidak ada lagi habitat asli komodo, kecuali di Nusa Tenggara Timur. Ane malah berharap pemerintah setempat langsung menutup saja pulau ini. Agar komodo bisa hidup dengan bebas lagi.

Ribuan turis yang setiap tahun turun ke gugusan pulau di Indonesia Timur menjadi bencana tersendiri buat keberlangsungan hidup para komodo. Karena tidak ada yang tahu bagaimana perasaan komodo yang diselimuti banyak wisatawan yang ingin melihat dan mengabadikan foto atau videonya. Ane salah satu penggiat hewan langka, merasakan hal yang sama dengan Gubernur NTT. Kalau tidak memberlakukan tiket premium ini, maka makin banyak lagi wisatawan yang datang dan seiring berjalannya waktu akan mengancam populasi komodo. Memang sekarang ini perlu adanya konservasi.

Harapan ane sih, pemerintah setempat bukan cuma memberlakukan tiket premium. Tetapi juga membatasi tiap bulan wisatawan yang ingin datang berkunjung, seperti 500 orang per bulan saja bisa datang ke Pulau Komodo. Dengan ini, para komodo bisa hidup dengan damai lagi.