Jokowi Uji Stamina Ma'ruf Amin di Hari Pertama Menjabat
26 October 2019 | 4:23 WIB
Ronauli Margareth

Wakil Presiden Maruf Amin mengaku mendapatkan ujian dari Presiden Jokowi pada hari pertama bekerja sebagai wapres.

Saat hari pertamanya menjadi orang nomor dua Indonesia, Ma'ruf ditugaskan oleh Jokowi ke Jepang untuk menghadiri penobatan Kaisar Jepang Naruhito serta bertemu sejumlah pejabat negara sahabat.

"Rupanya Pak Jokowi menguji saya, 'Kuat apa tidak Pak Kiai ini?' Malam pulang (dari Jepang), besok paginya pelantikan menteri, berikutnya langsung sidang kabinet. Tadi pelantikan wakil menteri," kata Ma'ruf saat hadiri Silaturahmi dan Tasyakur atas pelantikannya di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2019, seperti diberitakan Antara. 

Ma'ruf bercerita kepergiannya ke Jepang pada Senin, 21 Oktober 2019 hingga Selasa, 22 Oktober 2019 merupakan kunjungan kerja pertama yang dilakukan kurang dari 24 jam sejak dilantik sebagai wapres di Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2019.

Setelah dilantik, Ma'ruf langsung diminta mewakili Presiden menghadiri penobatan Kaisar Jepang.

"Tidak bernapas lagi, langsung pergi. Sampai di sana tidak bernapas juga, datang malam, pagi ketemu dengan Yang di-Pertuan Agong, habis itu ke tempat penobatan, pulang, shalat zuhur, asar, ketemu Pak Fukuda, langsung habis itu ke airport balik lagi (ke Jakarta)," ucap Ma'ruf. 

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu meminta doa kepada seluruh sukarelawan yang mendukungnya pada Pilpres 2019 supaya dapat melaksanakan tugas sebagai wapres dengan sebaik-baiknya.

Dia mengaku tugas sebagai wapres itu lebih berat daripada ketika kampanye pemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019.

"Sebenarnya justru sekarang ini, yang saya hadapi itu, jauh lebih berat daripada memenangi pilpresnya karena sekarang memikul tanggung jawab untuk melaksanakan amanah yang telah diberikan," ujarnya.

Turut hadir dalam acara syukuran tersebut, antara lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.