Kaskus

Hobby

dwianggiepraseAvatar border
TS
dwianggieprase
Malaikat Yang Mengubah Si Pemalas
     Kesokan harinya sperti biasa aku harus menjalani aktifitas orang normal yang menurutkan sangat-sangat membosankan tetapi entah mengapa hari itu aku agak sedikit bersemangat ke sekolah. Awalnya aku juga tidak tahu kenapa dengan pikiranku ini dan setelah aku pkirkan kembali ternyata.... ya Reine aku sedikit bersemangat ke sekolah karena sepertinya aku ingin melihat lagi senyum Reine yang kemarin menyapaku. Ahh siapa peduli dengan senyum itu aku hanya berangkat ke sekolah karena itu memang kewajibanku bukan karena Reine ataupun senyumanya” aku mencoba membohongi pikiranku sendiri.
    Aku pun terus berjalan menuju gerbang sekolah, hingga sampai beberapa meter sebelum aku sampai didepan gerbang aku dikagetkan denga suara klakson mobil yg cukup keras. Ternyata aku berjalan terlalu ketengah tanpa aku sadari. Aku memang berjalan sambil melamun seperti biasanya. Terlihat mobil yang tadi mengelaksonku dengan keras tadi berhenti di depan gerbang sekolahku dan menurunkan seorang anak perempuan yg berseragam sama denganku.  Whatz.. ternyata dia adalah Rinei yang kemarin aku bertemu di ruang guru. Haah... aku baru tahu kalau ternyata Reinei itu selalu diantar jemput oleh ayahnya ke sekolah menggunakan mobil yang menurutkan sangat mewah bermerk Mercy entah seri berapa aku tidak tahu. Sialnya bukan hanya karena dia turun dari sebuah mobill mewah saja tetapi penampilannya pagi ini juga benar membuatku terbengong2 dibuatnya. Perfect itulah kata yang ada dalam pikiranku saat masih terpaku melihatnya.
“woy biasa aja liatnya !” tiba2 anton berbicara kepadaku sambil menempiling kepalaku dan membuat aku sadar dari lamunanku.
“ah gak koq biasa aja dia” jawabku berbohong kepada anton.
Jujur saja sperti yang dikatakan Tony aku memang sedikit tertarik dengan gadis yg mereka sebut Reine tapi aku tidak terlalu mempedulikan perasaanku ini karena menurutku itu bukanlah hal yang penting.
Di dinding kelas kami terpasng sebuah jam bergaya kuno yang saat ini menunjukan pukul 08.20 wib, yang artinya mapel Ipa akan segera dimulai. Hanya berjarak beberapa menit pasca guru b.indonesia keluar kelas kami, guru Ipa pun masuk ke kelas kami. Dan seperti dugaan kami beliaupun langsung menayakan tugas yg kemarin diberikan.
“gimana tugasnya silakan dikumpulkan sekarang juga!” kata beliau.
“baik pak! Jawab kami serempak.
“Levie dan Toni tolong ambilkan alat peraga tata surya di dalam laboratorium sekarang yah !” pinta Ibu Lidya kepada kami.
Aku dan Toni pun bergegas keluar kelas untuk menuju Laboratorium sekolah yg terletak di sebelah selatan sekolah kami. Untuk menuju ke ruangan tersebut, kami harus melalui beberapa kelas dan lapamgan basket yang secara kebetulan saat itu sedang diadakan pertandingan basket antara sekolah kami melawan sekolah Redfield. Banyak sekali anak2 sekolah kami yg menonton pertandingan tersebut dari sudut2 sekolah, mulai dari lantai 1 sampai 3. Apakah mereka semua sedang bolos jam pelajaran?? Tanyaku dalam hati. Kebanyakn dari mereka yg menonton adalah siswa perempuan yang menurutkan sangat parno. Mereka berteriak2 gak jelas yng membuat suasana benar2 berisik setiap kali sekolah kami berhasil mendapatkan poin. Bener2 keterlaluan menurutku padahalkan ini hanya pertandingan basket biasa, tapi mereka berekspresi seolah2 mereka akan mati kalau tim sekolah kami sampai kalah.
“eh lev, kita nonton basket bentaran yuk kayaknya rame nih! Ajak Toni.
“yeh ntar kita dimarahin bu Lidya kalo kelamaan. Jwbku.
“bentaran doang ini, ntar kita bilang aja labnya dikunci. Heheeh.
“terserah lo ja dah Ton tapi jagan lama2 yk” jawabku sambil kami berjalan mencari celah diantara keramain itu untuk dpt menonton.
“wih gila bang Alek keren banget mainya bner2 top Lev! Anton mengomentari penampilan Alek kaka kelas kami di pertandingan tersebut dan aku hanya mangangguk kecil.
Akan aku ceritakan sedikit tentang Alek anak kelas 2 IPA. Dia ini memang sangat terkenal dikelas kami selain sebgai Ace dalam tim basket sekolah dia juga memiliki fisik yang bisa dikatakan hampir sempurna. Dengan wajah yg menurut kebnyakn orang bilang tampan (klo mnurut gw pribadi sh biasa aja) dan postur tubuh yg ideal dengan tinggi badan 181 cm atau sedikt lebih tinggi daripada aku dibalut kulit yg putih bersih membuat dia banyak digilai cewek2 disekolah ini. Klo masalah akademiknya aku tidak terlalu tahu, karena pada awalnya kami memang tidak saling mengenal.
    Tetapi perhatianku justru tertuju pada anak2 perempuan yg menoton pertandingan basket tersebut dari sisi Timur Lapangan. Yups diantara mereka saya melihat Reine yang terlihat sangat antusias memyaksikan pertandingan basket yg menurutku membosankan itu. Reine terlihat sangat histeris melihat pertandingan seperti cewek2 lainya trutama ketika Alek mendrible bola. Dan benar saja beberapa saat setelah Alek berhasilkan memasukan tmbakan 3 point yang menjadi penentu kemenangan tim basket sekolah kami dia langsung menghampiri Reini dan melakukan Tos tangan sambil mengambil sebotol air mineral yang yang dari tadi digenggam Reine. Alek pun meminum air tersebut sampe habis.
“ woy ayo ke lab pertandinga udah selesei itu!” Toni menggetkanku.
“ eh ayo cepetlah ntar kita kena marah!” kataku sambil stengah berlari menuju Lab bersama Anton.
   Didalam kelas ketika Ibu Lidya menjelaskan tentang surya, saya hanya mendengarkannya sambil melamun melihat ke langit diluar kelas. Saya masih memikirkan kejadian tadi, bukan persoalan pertandingan basketnya tapi tentang Reine. Saya bertanya dalam pikiranku sendiri “apakah Alek itu kekasihnya Reine?” kenapa mereka tadi terliahat sangat dekat yk? Ah itu sama sekali bukan urusanku koq. Tapi kalaupun mereka berpacaran kurasa mereka adalah pasangan yang serasi sama2 rupawan dan tenar di sekolah. Sedangkan aku ini apa? Cuma anak sekolah pemalas yg hanya mengikuti arus kehidupan sangat jauh jika dbandingkan Alek. Hmmm sebenarnya dulu sewaktu SMP aku juga ikut tim basket sekolah tapi karena suatu hal aku berhenti, biarkan aku ceritakan nanti di chapter2 selanjutnya tentang hal ini.
      Siang itu hampir semua siswa disekolah ini membicarakan tentang kemenangan Tim basket sekolah kami tadi. Ternyata pertandingan tadi adalah final yang membuat Tim basket sekolah kami menjadi juara di tingkat kabupaten dan kudengar juga Tim basket sekolah kami akan mengikuti kejuaraan tingkat Provinsi nanti. Tentu saja Alek si anak kelas 2 yang telah menjadi kapten tim basket yang paling banyak dibicarakan siang itu. Benar2 topik perbincangan yang membosankan. Tapi tidak bisa kupungkiri aku juga sedikit penasaran tentang hubungan Alek dan Reine hingga aku akhirnya nimbrung di obrolan mereka.
“ alek sama Reine itu pacaran yak? Tanyaku disela2 obrolan mereka.
Teman2kupun hening sejenak sambil memandingiku yang baru saja menanyakan hal sangat mengejutkan buat mereka, eh tidak buatku juga karena aku juga kaget kenapa tiba2 pertanyaan itu meluncur deras begitu saja dari mulutku.
 
     Hari itu 29 mei adalah pertandingan final basket antar SMP tingkat provinsi di wilayahku. Aku yang saat itu yang dipercaya pelatih sebagai Ace dari Tim bola Basket SMP Nevada telah melakukan berbagai pemanasan untuk pertandingan final ini. Saat masih dibangku SMP aku memang terlibat dalam tim basket sekolahku bahkan saya menjadi kaptenya dan berhasil membawa Timku menjadi juara tingkat provinsi pada saat itu. Di pertandingan itu seperti biasanya aku bermain cukup apik, ku kerahkan semua hasil latihanku setiap hari yg selalu diawasi oleh ibu langsung. Hingga pada akhirnya Tim bola basket ku berhasil mengalahkan Tim bola basket SMP Resident dengan skor yg tipis. Semua warga SMP Nevada berteriak histeris menyambut kemenangan SMP kami, mulai dari Siswa, guru, kepala sekolah dan semua kecuali aku. Setelah pertandingan tersebut aku mengalami sesuatu hal yang membuat hidupku benar2 berubah 180 derajat. Kejadian apa itu ? aku aku ceritakan nanti di chapter2 selanjutnya.
     Teman2 masih melongo sambil memandangiku dengan ekspressi keheranan atas apa yg baru saja kutanyakan tadi.
“ciyee... penasaran bnget yk ? jawab Nevil sambil meledeku
“mau tau aja apa mau tau bnget nih?” Toni ikut menipalinya
“hahahahhah.....haha” mereka pun dengan kompak menertawaiku.
Saya : -_-“
Toni : gak stau gw sih mereka itu gk pacaran sama sekali, Cuma.....
Aku : Cuma apa ??
Nevil : “ y emang enggak kan mereka kan temen dari SMP dulu, tpi gw rasa sih Reine itu suka ma   
            Alex tapi kyanya Alexnya mah biasa aja. Ya wajarlah Alekan emang tenar bnget dsekolah ini.
Anton : kayaknya alek sukanya sama Annabele anak kelas 2 juga dah.... lagian lo ngapain sh nanya2
Aku   : ah gk pnting gw tadi keceplosan aja.
Toni   : yak kata anak2 sih Reine sengaja jadi asisten menager Tim Basket biar bisa deket terus sama  
           Alek. Oh ye Lev kenapa kmu gak gabung Tim Basket Sekolah kita aja, lo kan dulu jago bener
           waktu SMP maen basketnya. Sekalian lo pdkt ama Reine siapa tau aja dapet.
Anton : beneran Levi jago maen basket ??
Toni : yak lo kan temen deket juga masa kagak tau. Dia dulu kapten Tim bola Basket Smp Nevada yg
           juara di tingkat provinsi 3 tahun lalu. Tapi karena suatu hal dia berhenti maen basket dan
           ups..... Maaf yak Lev gw gak bermaksud ngigetin lo ke masa lalu kamu.
Aku   : santai aja Ton gw dah gk pa2 kok sekarang....
Anton : kenapa emang lo berenti Lev?
Toni  : udah lah gak usah bahas lagi gk enak gw, kita masuk kelas aja yok dah bel tuh.


Bersambung . . . . .

0
680
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan