

TS
agityunita
Satu Minggu Tanpa Kata
Tak Akan Ada yang Merasa Kehilangan
-Agit Yunita-
Selama apa pun kau menghilang
Yang rindu adalah dirimu sendiri
Merindu setiap kata yang menemani
Merindu setiap mata yang sejenak memandang
Untuk kemudian berlalu pergi
Sejauh apa pun kau berlari
Yang lelah adalah kakimu sendiri
Karena waktu akan selalu begitu
Tanpa kau kejar
Ia akan terus berputar
Meninggalkanmu sebagai masa lalu
Menemui sebagai masa kini
Dan menantimu sebagai masa yang akan datang
Dimana pun kau bersembunyi
Tak akan pernah ada yang mencari
Kau bukan siapa-siapa
Kau bagi huruf A dalam kata Luruh
Tak ada
Kau bagai hutuf A dalam kata Pupus
Hilang
Tak akan ada yang sengaja menyenyebut namamu
Atau memanggil namamu kembali
Hanya ada dirimu sendiri dan aksara yang terlahir
meskipun tanpa ayah dan kasih sang ibu
Tetapi nyawamu terembus dalam setiap nada
Meskipun tak bersuara
Bantul, 26 Oktober 2019
Dimana Letaknya Berhenti?
-Agit Yunita-
Aku tak pandai mengayuh sepeda
Namun aku perlu ke sana
Ke tempat aku harusnya berhenti
menghentikan setiap mimpi
Aku tak tahu bagaimana caranya mendayung perahu
Tetapi lautan sudah begini membentang
dan sayangnya aku tak bisa berenang
Maka kubiarkan ombak dan bintang menuntunku
Berlabuh di sana
Di hentian segala rasa
Bahkan meskipun aku sudah berada di tempat terakhir
langkahku seakan tak pernah menyetujui
sejenak untuk berhenti dan segera menyudahi
Segala kisah samar ini mungkin hanya tipu daya
Karena aku terlalu mencinta
Peluh telah kering
Air mata tak ingin lagi jatuh
jika kali ini aku hanya mampu berhenti dalam gudang penuh tanya
Sebaiknya aku melanjutkan perjalananku
Hingga aku temukan dimana letak berhenti yang kucari
Bantul, 26 Oktober 2019
Sebuah Nama Tanpa Cerita
-Agit Yunita-
Ia terlahir dari tangis bahagia yang tersembunyi
Dunia tak mendengarnya
Namanya tak tercatat dalam kisah-kisah indah
Namun langit selalu punya tempat baginya
Ia menuliskan permintaan-permintaan sederhananya pada Tuhan
Ia melukiskan segala yang dilihatnya
Karena ia tak ingin melupa
Bahkan ia mengukirkan namanya sendiri di sana
Meskipun tak akan pernah ada yang menyebutnya
Tetapi angin selalu memanggil namanya dengan merdu
Bersamaan dengan angin sejuk
yang kadang datang begitu melenakan
Mungkin memang tak akan pernah cerita yang tercatat
tentang dirinya yang selalu menuliskan kisahnya di setiap dedaunan yang gugur
mereka jatuh begitu saja
masuk dalam pelukan bumi
Namanya biarlah tetaplah begitu
Ada Dia Yang Maha Tahu
Ia akan abadi di dalam ruang terindah-Nya
Bantul, 26 Oktober 2019
0
263
2
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan