Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat malam dan salam sejahtera semuanya. Berjumpa lagi dengan saya, Hirarahmi.



Seluruh Indonesia tahu, bahwa pada hari Minggu, 20 Oktober 2019 Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Ma'ruf dilantik di gedung MPR/DPR pusat, Jakarta. Pasangan ini, berhasil diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi sebagai pemenang dalam pilpres 2019 dengan persentase suara 50,55%.



Pelantikan ini dilakukan pada pukul 14.30. Hal ini untuk mempertimbangkan para tamu undangan yang beragama Katolik, Protestan, Hindu, dan Budha agar bisa beribadah.

Dilansir dari Wikipedia.org, tamu-tamu yang hadir di acara sakral tersebut adalah;


Dari dalam negeri

* Iriana Widodo, Ibu Negara Republik Indonesia.
* Jusuf Kalla dan Mufidah Jusuf Kalla.
* Wury Estu Handayani, istri KH. Ma'ruf Amin.
* Megawati Soekarnoputri, Presiden RI ke-5.
* Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI ke-6.
* Hamzah Haz, wakil presiden ke-9.
* Boediono, wakil presiden ke-11.
* Hadi Tjahjanto, Panglima TNI.
* Tito Karnavian, Kapolri.
* Puan Maharani, ketua DPR.
* La Nyalla Mattalitti, ketua DPD.
* Anwar Usman, ketua Mahkamah Konstitusi.
* Akbar Tanjung, ketua DPR ke-13.
* Agung Laksono, ketua DPR ke-14.
* Ginandjar Kartasasmita, ketua DPD ke-1.
* Irman Gusman, ketua DPD ke-2.
* Oesman Sapta Odang, ketua DPD ke-2.
* Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta.
* Airin Rahmi Diany, Wali Kota Tangerang Selatan.
* Basuki Tjahaja Purnama, mantan Gubernur DKI Jakarta.
* Prabowo Subianto.
* Sandiaga Uno.

Tamu Luar Negeri

* Scott Morrison, Perdana Menteri Australia.
* Hassanal Bolkiah, Sultan Brunei.
* Hun Sen, Perdana Menteri Kamboja.
* Wang Qishan, Wakil Presiden Republik Rakyat Tiongkok.
* Mswati III, Raja Eswatini, Swaziland Afrika.
* Norihiro Nakayama, Wakil Menlu Jepang.
* Saleumxay Kommasith, Menlu Laos.
* Mohathir Mohamad, Perdana Menteri Malaysia.
* Henry Van Thio, wakil presiden Myanmar.
* Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Singapura.
* Noh Young Min, Kepala satff Kepresidenan Korea Selatan.
* Teodoro Locsin Jr. Sekretaris Luar Negeri Filipina.
* Soewarto Moestadjo, Menteri Ketenagakerjaan Suriname.
* Wissanu Krea-ngam, Wakil Perdana Menteri Thailand.
* Nahyan bin Mubarak Al Nahyan, Menteri Toleransi Uni Emirat Arab.
* Elaine Chao, menteri Perhubungan AS.
* Dang Thi Ngoc Thinh, wakil Presiden Vietnam.

Untuk, mari kita ucapkan selamat kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Jokowi-Ma'ruf. Mari kita doakan, agar orang nomor satu dan dua di Indonesia ini, bisa amanah dalam menjalankan tugasnya. Benar-benar bekerja untuk kesejahteraan rakyat, bukan untuk kepentingan golongan semata.



Bicara tentang pemimpin yang amanah, tentu kita harus flashback lagi ke masa-masa Jokowi-Ma'ruf menyampaikan visi-misi-nya. Yang mana, agar tidak lupa kita harus mengingat visi-misi itu dan sebagai bahan acuan dari janji kampanye.

Apabila Presiden tidak menjalankan amanah-amanah itu, atau tidak menepati janji kampanye-nya, maka rakyat bisa menuntutnya. Lantas, apa-apa saja janji kampanye pasangan Jokowi-Ma'ruf?

Visi: terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.


Misi:

1. Meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.
3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.
4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.
5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.
6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermatabat, dan terpercaya.
7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman bagi seluruh warga.
8. Pengelolaan pemerintah yang bersih, efektif, dan terpercaya.
9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka Negara Kesatuan.

Visi dan misi di atas sudah ibarat kisi-kisi ujian yang harus dipenuhi oleh Jokowi-Ma'ruf. Melaksanakan semuanya dengan sistem terbuka, objektif, tanpa ada campur tangan pihak gelap.

Namun demikian, Jokowi harus ingat, selain dari 'kisi-kisi' di atas, beliau juga memiliki beberapa 'nilai merah' yang harus di-remedial. Apa saja itu?



Pada kampanye-nya tahun 2014, Jokowi pernah berjanji akan memberantas korupsi dengan memperteguh kedudukan KPK. Namun, pada realisasinya, bukannya dikukuhkan, tapi malah diruntuhkan sama sekali.

Lalu, pada visi-misi-nya yang sekarang, beliau juga ingin memberantas korupsi. Dengan cara apakah rencana itu dilakukan? Sedangkan kedudukan KPK sudah lemah? Kita lihat saja faktanya nanti!



Pada tanggal 1 Agustus 2017, Jokowi pernah menulis ini di akun tweeter-nya. "Kasus yang menimpa Pak Novel Baswedan harus segera dituntaskan. Pengusutannya terus mengalami kemajuan. -Jkw." Namun, hingga detik ini, kasus ini belum ada juga kejelasannya.

Dulu, Jokowi juga pernah mewacanakan akan meningkatkan ekonomi bangsa dengan pertumbuhan ekonomi 7%. Namun, pada kenyataannya ini sama sekali tidak mencapai target. Pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mentok pada 5%.

Untuk diingat lagi, Jokowi juga pernah berjanji untuk membangun pembangkit listrik 35.000 MW. Namun, sampai periodenya habis, janji ini hanyalah jadi janji manis belaka.

Jadi, untuk itu diharapkan kepada Presiden DAN Wakil Presiden terpilih, untuk tidak lupa pada janji-janji kampanye mereka. Hal ini dikarenakan rakyat butuh kesejahteraan, bukan hanya janji angan. Rakyat butuh bukti, bukan tipuan dan iming-iming.

Semoga Jokowi benar-benar menerapkan moto hidupnya selama ini, yaitu kerja nyata. Semoga Indonesia lebih jaya ke depannya. Rakyat Indonesia adil dan makmur. Tidak ada konflik antar etnis lagi. Tidak ada koruptor, tidak ada hukum nyeleneh, dan hal-hal buruk lainnya.

Sekali lagi, selamat Jokowi-Ma'ruf. Semoga amanah!

Wasallam.

Referensi:

Janji Jokowi-Ma'ruf
pelantikan Presiden
Visi Misi Jokowi-Ma'ruf

Sumber gambar: Google.