Ir. H. Joko Widodo dan Prof. Dr. K.H. Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-3024 resmi dilantik pada 20 oktober 2019lalu.

Sebagai kepala negara, tentu bukan perkara mudah. Begitu banyak permasalahan yang begitu kompleks menjadi tantangan sang kepala negara. Terlebih lagi bagi negara seperti Indonesia yang telah 74 tahun merdeka ini punya segudang 'problem' mulai dari yang sederhana, hingga berlarut-larut sampai sekarang. 

5 tahun kedepan, bukan waktu yang sebentar Sang presiden dan wakil presiden bakal menjadi "nahkoda" dari sebuah kapal besar dengan awak dan penumpang nya yang begitu banyak. Dihadapan"kapal" ini, ada berbagai badai yang sudah menanti untuk dilalui. Permasalahan apa saja itu? Dan Sanggupkah?

1. Kepala BUMN yang tersandung KORUPSI

KKN, bukan kuliah kerja nyata ya, tapi Korupsi Kolusi dan Nepotisme. Entah mengapa penyakit ini selalu ada dalam tubuh sebuah negara. Kasus terbaru, Badan Usaha Milik Negara diketahui mempunyai pemimpin atau kepala yang terjerat kasus korupsi.

Sebelumnya isu kontroversial terkait Revisi UU kpk yang bahkan menyebabkan demo dimana-mana juga terjadi.
Banyak yang kontra terhadap keputusan ini, beranggaapn bahwa hal ini malah akan melemahkan KPK

Harapan ane adalah: 

Sepertinya, sudah waktunya memberikan "rekan kerja" terhadap kpk. Bukan dewan pengawas ya yang ane maksud tapi sebuah lembaga yang menunjang dan mendukung kinerja kpk jadi lebih optimal dan lebih kuat dari sebelumnya.

3. Jajaran Menteri yang dipertanyakan

Musim lalu, cie musim lalu emangnya liga inggris

Periode lalu, jokowi punya sederet mentri ternama yang menjabat saat itu. Menurut ane, sisi ini harus dimaksimalkan. Mentri yang secara performa kurang memuaskan atau kurang efektif serta efisien, harus di gantikan dengan personal yang punya potensi ber-performa lebih baik dari kandidat sebelumnya.
Harapan ane:

Mentri yang ditunjuk berdasarkan kapasitas dan kapabilitas, atau dengan kata lain karena di kandidat ini layak mengemban tugas sebagai mentri, bukan karena jatah atau sanak family 

4. Kupas tuntas sang "penunggang" Aksi

Beberapa waktu lalu, demo dimana-mana terjadi. Hingga di tanah Papua yang saat ini tercatat menimbulkan korban jiwa. Sepertinya sudah saatnya, pemerintahan mengambil tindakan untuk mengupas tuntas apa yang sebenarnya terjadi. Apakah demo itu adalah demo yang berasal dari masyarakat yang benar-benar ingin menyampaikan aspirasinya? Atau ternyata ada pihak yang berusaha menyelipkan kepentingan?

Supaya kedepanya jika adanya demonstrasi, berjalan kembali tanpa ada korban jiwa.

5.Matikan persebaran hoax

Hoax atau singkatnya informasi yang tidak sesuai dengan faktanya ini sudah menjadi hal lumrah di Indonesia. Sayangnya, tidak sedikit orang yang begitu mudah termakan oleh Hoax, bahkan sampai merubah sudut pandang hingga memicu tindakan kekerasan. Begitu pekat diingatan ane, jelang pemilihan umum persebaran hoax ini semakin gencar bahkan seperti menjamur dimana-mana. Mulai dari sosial media, hingga media televisi pun anehnya ikut menyebarkan informasi hoax

Harapan ane:

Tentu saja ini bukan peran pemerintah semata, karena masyarakat juga sangat berperan penting dalam mematikan persebaran hoax ini. Tetapi bukan tidak mungkin jika pemerintah mempunyai strategi serta cara yang efektif dan efisien, paling tidak angka persebaran dan dampak yang mengikutinya bisa ditekan atau bahkan dihilangkan