- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sederet Harapan Cagur Ini untuk Presiden dan Segenap Jajarannya


TS
mbakendut
Sederet Harapan Cagur Ini untuk Presiden dan Segenap Jajarannya

Suatu anugerah yang luar biasa sehingga ane bisa diberi kesempatan untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Selain usaha dan keberuntungan yang sedang berada di pihak ane, semuanya juga berkat program beasiswa bidikmisi yang dicanangkan Pak Susilo hingga pada masa Pak Jokowi.
Ane ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Jokowi dan para menteri yang telah mengelola beasiswa bidikmisi dengan sebaik-baiknya sehingga ane beserta seluruh penerima bidikmisi dapat melanjutkan mimpi untuk kuliah meski dengan keterbatasan ekonomi.
Sebelum lanjut ke inti, ane ingin mengucapkan selamat kepada Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin atas terpilihnya sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2019-2024 yang telah resmi dilantik pada 25 Oktober 2019 kemarin. Ane berdoa semoga selama menjalan tugas, Pak Jokowi-Ma'ruf diberi kesehatan untuk melaksanakan amanah.
Ya, sesuai dengan judul, ane akan menulis sederet harapan sebagai seorang calon guru yang saat ini telah menempuh program KKN-PPL di semester 7. Artinya setelah ini, tinggal setahap lagi perjalanan ane hingga lulus dan mendapat gelar sarjana pendidikan. Suatu anugerah dan sekaligus tantangan sebagai guru masa depan. Guru yang diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia. Meski sebenarnya ane nggak tau apakah nanti bakal jadi guru beneran setelah jadi sarjana😆.
Terjun secara langsung di sekolah membuat ane bisa secara langsung melihat kondisi yang sebenarnya tentang gambaran kecil pendidikan Indonesia terutama di desa.
Jadi, dengan adanya hal itu maka ane dapat simpulkan bahwa untuk pendidikan, pemerintah masih punya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dan tugas yang berat tetapi mesti dibenahi agar pendidikan Indonesia bisa berkembang dan tidak tertinggal jauh.
Setidaknya ada empat poin harapan untuk pendidikan Indonesia yang sudah ane rangkuman berikut ini:
1. Peningkatan Kualitas Pendidik

Meskipun sudah berkali-kali berganti kurikulum hingga sekarang berlaku kurikulum 2013, nyatanya belum cukup membantu dalam peningkatan kualitas yang pendidikan terutama di pedesaan. Hal ini juga didukung survei yang dilakukan oleh Political and Economic Risk Consultan (PERC), kualitas pendidikan Indonesia berada di urutan ke-12 dari 12 negara di Asia dan berada di bawah Vietnam.
Tak perlu jauh-jauh melihat survei sebenarnya, sebab bukti nyata sudah berada di depan mata. Bagaimana rendahnya kualitas pendidikan terutama dalam masalah standarisasi, kualitas, sarana dan prasarana yang minim, dan kualitas pendidik.
Harus diakui bahwa kurikulum yang berlaku masih belum bisa mendorong siswa untuk berpikir akan jadi apa dia nanti. Mereka belajar karena memang "diwajibkan" alias melakukannya karena terpaksa. Hal ini juga tak lepas dari peran guru yang mesti yang memiliki kemampuan pedagogik dan strategi belajar yang baik.
Maka dari itu, guru memang mesti banyak diberi pelatihan dan evaluasi terkait cara mengajar. Pendidik perlu dibekali ilmu dan keterampilan menggunakan pendekatan, metode, media, teknik, model, dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa.
2. Peningkatan Fasilitas (Sarana dan Prasarana) Pendidikan

Di Indonesia, untuk kota-kota besar memang fasilitasnya sudah memadai. Namun, bagaimana dengan desa ataupun daerah 3T? Seperti di tempat saya magang sekarang, itu masih jauh dari kata memadai. Tak ada aliran listrik ke kelas, WC yang tak berfungsi, tak ada LCD proyektor di ruang guru, kantin yang sehat untuk siswa ataupun guru, dan masih banyak lagi kekurangan-kekurangan yang mesti dibenahi.
Harapan saya di periode ini, jumlah sekolah yang minim fasilitas dapat berkurang.
3. Beasiswa Bidikmisi Diganti Tak Masalah, Asal Sistemnya Tidak Menyusahkan
Beasiswa bidikmisi yang dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun 2010 (masih pada masa Pak SBY-JK) telah banyak membantu anak-anak Indonesia yang mempunyai impian dan tekad kuat untuk kuliah, tetapi terhambat masalah ekonomi. Bidikmisi telah menjadi salah satu beasiswa impian bagi mereka yang mengejar pendidikan sarjana. Bisa lolos ke PTN dan diterima sebagai penerima bidikmisi adalah suatu kebanggaan bagi kami dan berterima kasih bahwa pemerintah peduli dengan pendidikan generasi bangsa.
Adanya wacana penggantian bidikmisi menjadi KIP kuliah beberapa waktu lalu sempat menjadi polemik dan kontroversi di kalangan akademisi khususnya penerima dan calon penerima bidikmisi, tentunya. Banyak yang beranggapan itu akan menyusahkan dan kenapa mesti diganti? Bukankah program yang sudah berjalan selama 10 tahun lebih ini baik-baik saja? Dan kalaupun memang ada kekurangan, bukankah hanya perlu dibenahi tanpa harus diganti?
Yah, semuanya memang belum jelas dan ane pun belum tau bagaimana sistem KIP kuliah ini. Yang pasti, harapan saya semoga sistem KIP kuliah ini tak jauh beda dari bidikmisi dan tidak menyusahkan, bahkan lebih baik dari bidikmisi.
KIP kuliah bakal berlaku mulai tahun depan. Apakah sistemnya berbeda atau sama saja dengan bidikmisi? Semoga saja tidak mengecewakan.
Itulah sederet harapan ane untuk pemerintah periode 2019-2024. Semoga pendidikan Indonesia bisa lebih maju. Aamiin.
Referensi : Opini pribadi dan Di sini
Sumber gambar : Dokumentasi Pribadi
Diubah oleh mbakendut 25-10-2019 14:42






sebelahblog dan 13 lainnya memberi reputasi
14
1.4K
34


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan