- Beranda
- Komunitas
- Tech
- Computer Stuff
Kesenjangan Gender masih Terasa di Industri Teknologi


TS
babygani86
Kesenjangan Gender masih Terasa di Industri Teknologi
Meski dunia teknologi tidak lagi menjadi monopoli kaum Adam, perempuan di sektor ini masih merasakan kesenjangan gender. Tidak sampai 3 dari 5 (54%) perempuan yang bekerja di industri teknologi secara global, termasuk teknologi informasi (TI), merasakan diskriminasi gender sebagai bagian dari agendanya.

Namun, yang melegakan, sebanyak 56% perempuan di bidang ini merasa bahwa perusahaan tempat mereka bekerja sudah memprioritaskan upaya untuk mencapai keragaman. Berbagai inisiatif untuk mengurangi kesenjangan gender dan mendorong lebih banyak perempuan untuk masuk ke industri teknologi memang sudah cukup berhasil. Namun, perusahaan teknologi dan industri secara keseluruhan perlu menunjukkan komitmen yang lebih besar untuk membina talenta perempuan, tidak hanya mereka yang baru mempertimbangkan untuk memulai karier, tetapi juga para ahli yang sudah lebih mapan di lapangan.
Selain mempertahankan SDM yang sudah ada, banyak perusahaan juga berusaha untuk menarik kembali para perempuan yang sempat meninggalkan dunia kerja dan ingin kembali. Dengan mempertahankan pengetahuan dan pengalaman mereka, perusahaan teknologi dapat merasakan manfaat tidak hanya dalam hal budaya kerja, tetapi juga dari segi reputasi dan finansial.
Mendorong keragaman gender dalam teknologi bukan hanya soal mencari bakat baru, melainkan juga soal mendukung perempuan yang telah membangun keterampilan, pengetahuan, dan keahlian. Pembagian SDM, dengan segala aspek pengetahuan, latar belakang dan jalur karier, harus menjadi pemikiran utama.
Saat ini, setidaknya 3 dari 5 perempuan yang kembali bekerja di industri teknologi, atau mereka yang sempat cuti panjang (63%), memandang cuti karir sebagai hal yang merugikan. Hampir 3 dari 4 (74%) percaya bahwa industri ini perlu lebih aktif dalam mendukung kembalinya mereka ke dunia kerja.
Sebanyak 70% perempuan yang kembali ke sektor teknologi percaya bahwa program-program yang berfokus pada pelatihan, pembaruan atau penambahan keterampilan, dan mentorship memegang peranan penting dalam menghadapi tantangan-tantangan saat kembali bekerja. Perempuan membawa nilai yang begitu besar dan bisa memberi dampak positif terhadap perusahaan-perusahaan teknologi dan industri global, dan mereka harus menjadi bagian dari inisiatif proaktif yang berfokus pada inklusi, retensi, dan pengembangan keahlian atau kecakapan.


Namun, yang melegakan, sebanyak 56% perempuan di bidang ini merasa bahwa perusahaan tempat mereka bekerja sudah memprioritaskan upaya untuk mencapai keragaman. Berbagai inisiatif untuk mengurangi kesenjangan gender dan mendorong lebih banyak perempuan untuk masuk ke industri teknologi memang sudah cukup berhasil. Namun, perusahaan teknologi dan industri secara keseluruhan perlu menunjukkan komitmen yang lebih besar untuk membina talenta perempuan, tidak hanya mereka yang baru mempertimbangkan untuk memulai karier, tetapi juga para ahli yang sudah lebih mapan di lapangan.
Selain mempertahankan SDM yang sudah ada, banyak perusahaan juga berusaha untuk menarik kembali para perempuan yang sempat meninggalkan dunia kerja dan ingin kembali. Dengan mempertahankan pengetahuan dan pengalaman mereka, perusahaan teknologi dapat merasakan manfaat tidak hanya dalam hal budaya kerja, tetapi juga dari segi reputasi dan finansial.
Mendorong keragaman gender dalam teknologi bukan hanya soal mencari bakat baru, melainkan juga soal mendukung perempuan yang telah membangun keterampilan, pengetahuan, dan keahlian. Pembagian SDM, dengan segala aspek pengetahuan, latar belakang dan jalur karier, harus menjadi pemikiran utama.
Saat ini, setidaknya 3 dari 5 perempuan yang kembali bekerja di industri teknologi, atau mereka yang sempat cuti panjang (63%), memandang cuti karir sebagai hal yang merugikan. Hampir 3 dari 4 (74%) percaya bahwa industri ini perlu lebih aktif dalam mendukung kembalinya mereka ke dunia kerja.
Sebanyak 70% perempuan yang kembali ke sektor teknologi percaya bahwa program-program yang berfokus pada pelatihan, pembaruan atau penambahan keterampilan, dan mentorship memegang peranan penting dalam menghadapi tantangan-tantangan saat kembali bekerja. Perempuan membawa nilai yang begitu besar dan bisa memberi dampak positif terhadap perusahaan-perusahaan teknologi dan industri global, dan mereka harus menjadi bagian dari inisiatif proaktif yang berfokus pada inklusi, retensi, dan pengembangan keahlian atau kecakapan.

Spoiler for Referensi:
0
207
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan