Halo Gan-Sist ... salam kaskuser, apa kabarnya nih? Semoga selalu dalam keadaan yang sehat dan bersemangat ya.

Beberapa waktu yang lalu, Viktor Bungtilu Laiskodat selaku Gubernur dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), merencanakan akan menutup sementara Pulau Komodo dari kegiatan pariwisata, karena akan dilakukan konservasi alam di habitat asli Komodo tersebut. Sontak rencana tersebut membuat para pelaku pariwisata terutama warga setempat merasa sangat keberatan. Karena mata pencaharian utama mereka juga berasal dari sektor pariwisata, seperti menjual berbagai aneka kerajinan patung kayu berbentuk Komodo, menyewakan jasa tour guide, penyewaan home stay, usaha kuliner dan lain sebagainnya.

Gubernur NTT menilai perlu dilakukannya konservasi karena melihat Komodo yang semakin kurus karena berkurangnya jumlah rusa liar yang menjadi salah satu makanan utama dari kadal raksasa ini, selain babi hutan, kerbau, sapi, dan juga kambing.

Hal itu memang dirasa perlu dilakukan, mengingat Komodo merupakan hewan langka atau Reptil Purba yang masih hidup sampai sekarang, dan merupakan satu-satunya di dunia yang hanya ada di kawasan Taman Nasional Komodo, Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Dan masyarakat setempat menyebut hewan ini dengan nama Ora.

Hewan ini menyerupai kadal atau biawak pada umumnya, namun memiliki ukuran tubuh yang sangat besar. Ora atau Komodo sendiri di alam bebas mampu tumbuh hingga mencapai panjang 3,11 meter. Wah ... besar banget ya Gan-Sist. Dan yang membedakannya juga dengan kadal atau biawak lain pada umumnya adalah air liur dari Komodo yang mengandung bakteri beracun yang sangat berbahaya, dimana racun itu oleh Komodo digunakan untuk melumpuhkan mangsa-mangsanya.

Nah, bagi Gan-Sis, yang ingin berwisata ke Pulau Komodo sebaiknya mempersiapkan segala sesuatunya dan juga selalu bepergian bersama dengan ranger atau petugas Komodo yang ada di sana ya.

Kembali lagi nih ke topik awal kita, pada akhirnya, setelah dilakukan Rakor atau Rapat Koordinasi pada tingkat kementerian di Jakarta tanggal 30 September 2019 yang lalu, dimana rapat itu dihadiri oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan juga Mentri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan yang bertugas sebagai pemimpin rapat tersebut. Akhirnya di putuskan bahwa penutupan terhadap Pulau Komodo dibatalkan dan tetap dijadikan sebagai tujuan wisata.

Pulau Komodo sebagai kawasan konservasi akan diubah menjadi kawasan wisata eksklusif berstandar internasional. Di mana wisatawan yang ingin berkunjung ke pulau tersebut harus memiliki kartu anggota, dan untuk mendapatkan kartu anggota premium ini, setiap orang dikenai biaya sebesar 1000 USD atau setara dengan 14 juta rupiah, dengan masa berlaku kartu tersebut hanya selama 1 tahun saja. Dan untuk para wisatawan asal Indonesia nantinya akan mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Saya sendiri sangat setuju dengan gagasan untuk menkadikan Pulau Komodo menjadi kawasan wisata berkelas dunia seperti wisata safari yang ada di Kenya, Afrika.

Dengan label berkelas dunia seperti ini, sudah pasti akan membuat para wisatawan mancanegara semakin penasaran untuk berkunjung. Mereka yang berkunjung juga memang hanya kalangan tertentu saja yang memang benar-benar ingin berwisata, dan sudah pasti daya beli mereka akan tinggi terhadap produk kerajinan maupun produk lainya dari penduduk setempat. Kesejahteraan masyarakat pun tercipta.

Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan saat berwisata di kasawan Taman Nasional Komodo :

1. Trekking, para pecinta alam dapat melakukan hal ini di saat menuju ke habitat Komodo yang harus melalui perjalanan mendaki Gunung Ara, selama 3 sampai 4 jam.

2. Snorkeling, tak kalah indahnya dengan suasana di daratan, di kawasan perairan Pulau Komodo juga terdapat sekitar 1000 spesies jenis ikan dan juga 260 jenis terumbu karang yang masih terjaga kealamiannya.

3. Mengunjungi Pink Beach, selain mendaki pegunungan, Gan-Sist juga dapat memanjakan mata dengan menyusuri pesisir pantai yang sangat indah dan pasirnya yang berwarna pink.

4. Melihat hewan purbakala Komodo secara langsung, nah ini memang menjadi tujuan utama bagi para tourist bila mengunjungi Pulau Komodo. Jangan lupa, bila Gan-Sist berkunjung ke sana, harus selalu ditemani oleh ranger atau petugas yang berjaga di sana ya.



Semoga thread saya kali ini bisa memberi manfaat, jangan lupa cendol, rate, komen, share dan juga subscribenya ya.