- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Peraih Nobel Ekonomi Menang Karena SD Inpers? Ini Faktanya


TS
dsturridge15
Peraih Nobel Ekonomi Menang Karena SD Inpers? Ini Faktanya

Foto: foto : Thomson Reuters,
Jakarta, CNBC Indonesia- Hadiah Nobel di bidang ekonomi sudah diberikan kepada Abhijit Banerjee, Esther Duflo dan Michael Kremer. Ketiga warga AS itu, memenangkan penghargaan tertinggi atas penelitian mereka terkait kemiskinan global.
Berbeda dari kebanyakan peneliti yang melihat masalah kemiskinan secara luas, ketiga ekonom ini fokus pada isu-isu yang lebih spesifik seperti edukasi pada masyarakat miskin. Salah satunya adalah bagaimana meningkatkan kinerja sekolah di daerah-daerah miskin.
Indonesia-pun kerap jadi bahan penelitian. Salah satunya oleh Esther Duflo . Bahkan, ia pernah meneliti mengenai SD Inpres di Indonesia berjudul "Schooling and Labor Market Consequences of School Construction in Indonesia: Evidence from an Unusual Policy Experiment," yang diterbitkan oleh jurnal American Economic Review tahun 2001.
Namun, apakah ia menang nobel karena penelitian ini?
Penelitian tersebut di atas adalah bagian dari disertasi PhD Prof. Duflo yang berjudul "Essays in Empirical Development Economics" yang terbit tahun 1999. Meski membahas soal dampak pendidikan terhadap kemiskinan, penelitian itu bukan latar belakang atau alasan Komite Nobel memberikan penghargaan Nobel Bidang Ekonomi.
Hal utama yang melandasi pemberian penghargaan tersebut kepada Duflo - dan juga kepada Dr. Banerjee dan Dr. Kremer - adalah penelitian dengan pendekatan eksperimental yang mereka lakukan untuk mengentaskan kemiskinan global.
Pendekatan eksperimental dimaksud adalah melakukan penelitian dengan menggunakan metode evaluasi acak (randomized controlled trial, RCT). Metode ini membagi sampel ke dalam dua kelompok secara acak - cara paling sederhana untuk mengacak sampel ini adalah dengan menggunakan lemparan koin, 'kepala atau ekor' - menjadi kelompok yang 'menerima program' dan yang 'tidak menerima program'.
Karena pembagian secara acak ini, kedua kelompok dipandang sama secara statistik. Ketiganya menggunakan RCT untuk menguji berbagai intervensi, dari mulai pemberian insentif untuk imunisasi, pemberian pelajaran tambahan pada anak sekolah dasar, sampai pemberian obat cacing untuk anak.
Semua studi-studi ini dipandang efektif dan dilakukan di berbagai negara, utamanya di India dan Kenya. Karena dipandang efektif, hasil dari penelitian ini kemudian diadopsi menjadi kebijakan pemerintah dan telah berhasil menjangkau ratusan juta orang.
(sef/sef)

Gagal ngecrittt ye

Ngaca dulu lah kalo mw majuin junjungan dpt Nobel apa Nopel

Cocoknya wiwi tuh dpt nopel




https://www.cnbcindonesia.com/news/2...s-ini-faktanya
Diubah oleh dsturridge15 23-10-2019 09:01
0
1.1K
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan