BELAWAN - Diduga picu keributan di salah satu perusahaan di KIM I, Mabar, Kecamatan Medan, 13 orang dari organisasi kepemudaan (OKP) diamankan petugas Polres Pelabuhan Belawan, Senin (21/10/19).

Informasi diperoleh menyebutkan, berawal dari sekelompok pemuda mendatangi salah satu perusahaan atau gudang di kawasan KIM 1 Mabar. Sekelompok pemuda itu memberikan proposal bantuan, mendapat perlawanan dari sekolompok pemuda lain. Akibatnya, diantara mereka nyaris bentrok.

"Tidak ada pemukulan. Yang ada cuma keributan biasa saja. Masalahnya karena mau minta proposal ke gudng itu, jadi ada kelompok lain tidak senang, makanya sempat ribut," kata pengurus OKP tersebut yang tak mau namanya disebutkan.

Akibat terjadinya keributan tersebut, personil Sat Sabhara Polres Pelabuhan Belawan langsung turun ke lokasi kejadian sekaligus mengamankan 13 orang anggota salah satu OKP dan memboyong mereka ke Polres Pelabuhan Belawan.

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Ikhwan mengatakan, ada sekitar 13 orang dari salah satu OKP yang diamankan terkait keributan, pada saat diamankan belum sempat terjadi bentrok.

"13 orang anggota OKP diamankan dan untuk pengusutan lebih lanjut mereka diserahkan ke Sat Reskim," kata Kapolres. (mu-1).

https://www.metro-online.co/2019/10/...ggota-okp.html

https://mataram.antaranews.com/berit...edan-ditangkap

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Itu seragam IPK dan FKPPI

Makanya laek, mintak proporsal ke walikota saja yah

https://m.kaskus.co.id/thread/5dab46...engan-proposal

Atau ke ruko2 cimed manula saja, kau pukul mati pun cimed2 itu kaya anjeng buduk, kau engga bakal ditangkap kok sama polisi medan, paling banter diselfie doank, seeeepppp ?

Gubernur mantan jenderal bisa apa ? anggap saja sudah matek

chinese benteng, chinese tangerang, chinese banten lama, siap2 yah, mukakpetak sumut sudah siap untuk cimednisasi kalian

ingat, ormas dan okp preman dibiayai dengan uang pajak kitak2, dan selalu rekrut anjeng liar pinggir kali dan pinggir rel kereta api yang tidak pernah bayar pajak seumur hidup mereka

maka........

HARAM HUKUMNYA BAYAR PAJAK DAN BAYAR ZAKAT KE MESJID-MESJID TEPI KALI DAN TEPI REL KERETA API

https://www.kaskus.co.id/thread/52a6...luarga-preman/


Sebenarnya kapoldasu yang sekarang baik dan cepat tanggap, tapi sayangnya itu tidak cukup untuk menghadapi setan2 ormas okp bila TIDAK didukung oleh istana, pemprovsu, kejaksaan, dan elemen2 pemerintahan lainnya, dimana kita sama sama tahu kalau isi nya sarang ular jahanam semua dari tingkat dasar hingga puncak

Lihat bagaimana aparatur pemprovsu merapatkan barisan, mengeluarkan surat edaran bungkam, dan berusaha membela walikota korup, karena bila sang walikota "nyanyi" di pengadilan, maka seluruh jajaran pemprovsu pindah ke rutan KPK

Selain kapoldasu, kita warga sumut punya apa untuk menghadapi premanisme ?

Gubernur --------------> living dead

Presiden --------------> Smiling Dead

Jenderal --------------> walking dead

Menteri --------------> better dead

Istana --------------> Dead Castle


papua, kelen merdeka saja, daripada bernasib sama seperti sumut, satu-dua tampang papua di pemerintahan NKRI tidak akan mengubah nasib kalian sama sekali

Dan cimed, kalian jangan terlalu berharap pada pemerintah, 2-3 tampang tionghoa di kabinet/pemerintahan, wont do you any good, believe me

Terbukti perppu ormas meras ancaman pidana 20 tahun itu tidak berlaku di negeri fantat mamak kan ? memang sudah luar indonesia kok, petak sudah dari zaman kapan makar, tapi enggak pernah ditembak TNI, malah disuburkan

https://www.liputan6.com/news/read/3...dibui-20-tahun


Petaknisasi lebih mematikan dari bom bundir radikalis