Bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Komodo mungkin melihat Komodo sebagai hewan yang menakjubkan sekaligus mengerikan.

Namun tidak bagi para penduduk disana, komodo sudah dianggap sebagai saudaranya sendiri. Mereka berbagi tempat dan juga bermain dengan komodo.

Bagi GanSist yang belum pernah berkunjung kesana, sabar aja dulu sambil nabung dikit demi dikit lama-lama jadi bukit. ✌😅

Bentar-bentar, katanya Pulau komodo mau ditutup? Kenapa? 😲 Waah.. ga beres nih, orang gw udah nabung sejak lahir pengen kesana, eehh.. malah ditutup. Bentar gan, gw mau cari-cari info dulu.

Ndi wonge yang sebarin isu kalau Pulau Komodo mau tutup? 😡
Tak ada alasan untuk menutup Pulau Komodo seperti yang dikatakan oleh Kepala Lingkungan Hidup, Bapak Djati Witjaksono. (Namanya berasa kayak nama kayu yak? Sungguh kayu yang bijaksana. Maaf om.. eh pak.)✌😁

Beliau juga menambahkan, bila Pulau Komodo ditutup hanya untuk merelokasi masyarakat disana, maka negara akan mendapatkan reputasi buruk dimata Internasional.


(Iya juga sih, soalnya disana banyak wisatawan asing. Kalau tersebar isu penutupan pulau komodo hanya untuk merelokasi/mengusir masyarakat disana, Ntar tuh bule2 ngegosip tentang hal tersebut lalu viral dinegaranya. Dan Indonesia dapat nilai merah lagi. 😭)

• Tiket Masuk Pulau Komodo Rp14 Juta Pertahun (Member Card) •

Kalau baca judul diatas jadi ingat salah satu iklan ditipi, "Hah? Mana mungkin dua rebu pergigi?!"
(Muntun bercanda kali.😂)
Jadi sedih gw. 😔

Kembali ke topik!
Okeh mengenai tiket masuk pulau komodo yang seharga motor metic tersebut (Rp14 Juta), sebelum ngebahas soal tersebut gw mau belajar pelajaran yang paling gw benci semasa SMA doloe. (Jangan niru Gan, plis jangan!!) 😡

1 tahun sama dengan 166 hari, jadi 14.000.000 dibagi 166 hasilnya adalah (84.337), bener ga? 😎
(Use ur Calculate, not ur mind. 😅)

Intinya, seseorang yang mau berkunjung ke pulau komodo untuk kedepannya harus membayar Rp84.000 perhari (jika ditotalkan pertahunnya Rp14 juta berupa kartu member), dan hal tersebut merupakan kenaikan harga sebesar Rp34.000 dari sebelumnya yang hanya Rp50.000 saja. (Pinter juga mereka yak?! 😅)

1 pertanyaan buat semua yang baca berita ini, mampukah kalian kepulau komodo setiap hari dengan transport pesawat? Ga usah dijawab, gw uda tau jawabannya. Bahkan anak sultan pun akan mikir 14 juta kali lagi untuk kesana setiap hari.


Nah yang kedua, apakah mungkin kebijakan tersebut diputuskan untuk kebaikan seluruh masyarakat disana?
Jawaban 1, iya. Bila rencananya berjalan dengan skenario sempurna.
Jawaban 2, merugikan masyarakat setempat. Jika skenario tersebut berjalan sebaliknya, karna bila para wisatawan yang berkunjung kesana menjadi sepi. Lalu bagaimana nasib para pedagang disana? Dengan cara apalagi mereka harus mencari nafkah? (Renungan dimulai. 😔)

Jika keputusan tersebut (Rp14 juta per tiket masuk selama setahun) dilakukan hanya untuk mendapatkan efek dari jawaban kedua yang diatas, maka kemungkinan besar pemerintah sedang menerapkan "taktik pengusiran secara halus" terhadap penduduk dipulau tersebut.

Dengan sepinya wisatawan yang berkunjung, maka sepi pula pendapatan penduduk tersebut. Yang ujung-ujungnya harus terpaksa setuju untuk relokasi, sesuai pengumuman yang pernah dikeluarkan oleh pemerintah sebelumnya.

Semoga hal tersebut hanya sebatas perasaan dan pemikiran gw yang ngawur, Dan takkan terjadi pada masyarakat NTT yang ada dipulau komodo. Aamiin.

Wokeh, sekian saja narasi gw tentang pulau komodo dan desas desusnya yang salah kaprah. Mudah-mudahan menjadi intisari yang berguna bagi semuanya. Jika sebaliknya gw siap menerima bata. ✌😁


"Katakan apa yang ingin kau katakan, dan jangan katakan apa yang tidak ingin kau katakan."
Terimakasih.