monicameyAvatar border
TS
monicamey
Jangan Berisik!
Kisah ini di mulai ketika aku sudah hampir sebulan di kos. Jika kalian warga Malang pasti tahu jalan Tambora. Aku dan kakak kos di sana. Kalau penampakan yang wajahnya seram masih tidak ada. Di kos sini banyaknya anak - anak yang berkeliaran jika malam hari sudah datang atau lebih tepatnya saat semua anak kos tidur.

Bagi mereka yang tidak dengar tidak akan merasa terganggu karena mereka akan tidur dengan nyenyaknya. Tiap malam aku terganggu sebenarnya mendengar suara nyanyian mereka dan jujur aku tidak berani ke kamar mandi jika sudah jam menunjukkan pukul 10 malam.

Tok ...tok ...

Kadang mereka mengetok pintu kamar kosku dan berjalan hilir mudik bukan hanya di depan kamarku saja tapi mereka akan melompat-lompat di anak tangga menuju lantai bawah.

Oh, ya sekedar info karena kamarku ini berada di lantai atas. Aku bisa mendengar aktifitas semua anak-anak kos lainnya. Ya bukan hanya anak kos saja sebenarnya tapi juga aktifitas mereka.

"La ... la ... la ..."

"Ha ... ha ... ha ..."

Anak-anak tersebut bernyanyi dan saling bergandengan tangan sambil berputar. Jika kalian bisa membayangka seperti kalian main di masa kecil.

"Mereka hanya anak - anak yang tidak memahami jika mereka bukan lagi seperti kamu, Hana."

"Mereka mengganggap bahwa keberadaan mereka di sini tidak akan mengganggu kalian."

Kata Felicia maupun Hiromi mereka adalah anak-anak dari korban suatu peristiwa di masa lalu. Felicia dan Hiromi tidak mau mengatakannya.

Duk ... duk ...

Tak ... tak ...

Mereka suka naik anak tangga dan bernyanyi dengan lagu yang tak aku pahami. Saat matahari sudah menampakkan diri mereka akan pergi. Entah sembunyi di mana. Mereka senang muncul di malam hari.

"Jangan ramai ya. Aku mau tidur."

Mereka akan berhenti sejenak setelah itu mereka akan melakukan aktifitasnya lagi. Aku bisa apa? Ya sudah diam saja sambil berusaha untuk tidur.

Bukan hanya anak- anak itu saja yang berada di kos. Ada salah satu kamar ( dipakai oleh teman kampusku) di depan kamarku. Entah kenapa ada perasaan yang tidak enak saat aku kekamarnya. Ada sepasang mata yang selalu mengawasi. Aku tidak tahu siapa dia? Ngeri dan bergidik, meskipun aku hanya melihat pintu kamarnya saja tanpa masuk ke dalam kamar temanku.

Selain sepasang mata yang membuat aku ngeri ada juga suara - suara bisikan yang ramai. Bisikan yang tidak jelas. Aku tidak tahu mereka itu bicara apa dengan berbisik - bisik. Wujudnya tidak ada hanya suara - suara mereka saja yang tidak jelas.

Selama hampir setahun aku dan kakak tinggal di kos ini. Selama itu pula aku tidak betah di kos ini. Anak - anak kos banyak dan mereka sering muncul di malam hari. Ketika aku ke dapur karena dapurnya ada di lantai bawah aku terpaksa turun ke bawah hanya untuk mencuci piring setelah selesai makan.

"Ssttt...sstt..."

Inilah yang tidak aku inginkan jika sendirian di dapur. Mereka mencoel pundakku, melihatku dari arah belakang dan menggoda aku dengan sahutan mereka.

Kadang aku melihat mereka dalam wujud teman kosku. Kan tidak enak jika diperlihatkan seperti itu. Hal yang sangat menjengkelkan.

"Mbak, sudah pulang kerja?"

Mbak A ini kamarnya ada di lantai bawah. Aku sering melihatnya pulang malam karena pekerjaannya di salah satu Mall. Hari ini tidak biasanya mbak A ini pulang lebih awal dan berada di dapur.

"Iya."

Aku sangka mbak A ini mungkin tidak enak badan atau sedang marah sama pacarnya. Sok tahu aku ini.

"Sudah istirahat saja, Mbak kalau sakit."

Beramah tama sedikit untuk mengakrabkan diri sesama anak kos. Masa bertemu tidak tegur sapa. Iya kan?

"Iya."

Akhirnya Mbak A ini pergi dari hadapanku. Aku pikir Mbak A sudah masuk kamarnya tapi anehnya aku tidak dengar suara derit pintu saat dibuka atau ditutup. Ya aku pikir mungkin ia menutupnya dengan pelan.

Aku baru menyadari jika Mbak A ini tidak di kos sejak kemarin ketika pekerja kos memberitahu aku esoknya.

"Mbak, titip kos ya kalau ada yang datang tanya aja ada keperluan apa?"

Bik Sum ( namanya memang asli ya) selalu menitipkan kos jika aku berada di kos kalau bik Sum pergi.

"Mau kemana, Bik?"

"Loh gak tahu kalau mbak A masuk rumah sakit?"

Aku? Bengong tidak jelas. Jadi siapa donk yang aku lihat kemarin?

"Kemarin Mbak A masuk rumah sakit karena penyakit lamanya kambuh."

Aku tidak mendengarkan perkataan Bik Sum selanjutnya. Aku hanya berdiri dari tempat duduk dan langsung masuk kamar begitu saja.

"Mbak, saya matikan tvnya, ya."

Aku tidak menjawab perkataan Bik Sum. Ah dasar dia itu mengerjai aku. Sampai sebegitunya dia menjahiliku dengan menyamar sebagai teman kosku.

Kadang mereka itu benar-benar menyerupai kita sebagai manusia. Apakah aku takut? Tidak takut tapi heran saja. Kok bisa-bisanya mereka itu mengerjai manusia dengan menyamar yang serupa dengan manusia.

Sebenarnya mereka itu tidak sampai mencelakai kita (jika mereka itu menyerupai wujud kita) hanya saja mereka itu ingin bermain - main saja.

=Bersambung=

0
669
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan