Kaskus

News

magelysAvatar border
TS
magelys
Lahan Industri Dikangkangi Swasta, RI Tak Tiru Vietnam?
Penguasaan lahan atau kawasan industri di Indonesia umumnya dikuasai swasta. Motif komersial membuat harga atau sewa tanah untuk kawasan industri dianggap mahal oleh pemerintah dan dunia usaha.

Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani menilai pengusaha banyak yang memilih mundur ketika dihadapkan sewa atau harga tanah di kawasan industri yang mahal.

Mahalnya harga kawasan industri bisa dilihat dari laporan Cushman & Wakefield : "Greater Jakarta Industrial Estate March 2019" Harga rata-rata lahan industri Jabodetabek dan sekitarnya rata-rata berkisar Rp 2.595.000/m2. Jakarta menjadi yang tertinggi mencapai Rp 5,75 juta/m2. Disusul Tangerang dengan Rp2.6 juta/m2, Bekasi Rp2,495/m2, Bogor Rp2 juta/meter.

Ia mengsulkan sebaiknya pemerintah turun tangan langsung untuk mengambil alih kepemilikan lahan kawasan industri, sehingga menghindari monopoli berlebihan swasta.

"Sebaiknya negara aja yang kuasain. negara dengan BUMN-nya punya kawasan industri," kata Hariyadi kepada CNBC Indonesia (14/10).

Salah satu negara yang sudah menerapkan sistem pengolaan lahan oleh negara adalah Vietnam. Dampaknya terlihat nyata, Indonesia harus menerima kenyataan tersalip dalam menarik banyak investor.

"Negara dengan BUMN-nya punya kawasan industri kayak di Vietnam. Itu semua tanah negara, dan dia kepada investor sewa jangka panjang. dan murah. Gitu lho. Jadi nggak perlu rental dengan harga tinggi," jelas Hariyadi.

Namun, yang terjadi di Indonesia dinilai kerap terbalik-balik. Sehingga menjadi banyak hambatan bagi investor. "Itu naikkan harga sewanya nggak kira-kira. Nah itu kan jadi masalah. Karena itu kan statusnya sewa. Kecuali kalo itu dibeli. (Ini) statusnya sewa," jelasnya.

Hariyadi juga menilai banyak pengusaha yang enggan melanjutkan sewa karena tingginya biasa sewa lahan "Kebetulan saya ada pengalaman di situ, ya kalau kita lepas pun, orang nggak mau masuk, karena kan mahal. Ya ngapain di situ. Mending saya beli di tempat lain," paparnya.

Sebaliknya, jika masih terjangkau maka akan membuat perusahaan untuk bertahan melanjutkan kegiatan ekonomi, bahkan menarik banyak investor. "Kalau harga realistis dengan fasilitas pendukung kawasan yang cukup lengkap, orang datang," katanya.

Sumber

Tak terkontrol
0
1.4K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan