Saya bukan Pancasilais sejati. Namun, saya pengagum Gus Dur. Di mana gagasan Gus Dur di antaranya menolak formalisasi syariat Islam. Menjadikan hukum Islam sebagai hukum di republik ini. Mengapa?

Sebab, Gus Dur-lah salah satu tokoh bangsa yang benar-benar memperjuangkan kemanusiaan dan kesetaraan. Segenap individu bangsa Indonesia adalah punya hak dan kewajiban sama dan setara di mata hukum. Pancasila adalah dasar dari segala produk hukum.

Hukum di Indonesia, oleh karenanya tidak bisa merupakan hukum agama tertentu. Walau Islam adalah agama mayoritas, tetapi tidak berarti muslim di Indonesia memaksakan negara ini berazas hukum Islam. Sebab itulah Pancasila hadir. Indonesia bukan negara agama tertentu. Namun, Indonesia adalah negara bertuhan.

Sebab kesamaan dan kesetaraan setiap warga negara Indonesia di mata hukum dan konstitusi, maka menurut saya siapa pun anak bangsa berhak menjadi Presiden. Hingga kini, kepemimpinan nasional RI-1 seolah hanya milik pulau Jawa. Seolah hanya milik umat Islam.

Apakah tidak boleh dan tidak bisa seorang non muslim asal NTT, misalnya, jadi Presiden? Tentu, jika menilik konstitusi semua anak bangsa bisa mencalonkan diri menjadi Presiden.

Namun, melihat fakta di lapangan tampaknya agak sulit. Terutama sebagian besar umat Islam masih selalu menggunakan acuan teks Islam untuk dijadikan alat merebut kekuasaan. Bahkan dalam kampanye politik tak jarang labeh "haram" masih laris digunakan agar tidak memilih calon dari non muslim.

Bagi saya, itu menyakiti saudara kita yang non muslim. Seolah, negara ini milik umat Islam saja. Padahal, tidak cuma darah dan air mata umat Islam yang diperjuangkan untuk memerdekakan bangsa ini dari cengkeraman kolonial.

Negara ini dengan Pancasila-nya telah menegaskan diri bukan milik suku atau pemeluk agama tertentu. Negara ini adalah milik segenap bangsa dari Sabang hingga Merauke. Semua anak bangsa berhak menjadi Presiden.

Jadi, kapankah Presiden Indonesia orang non-Jawa, atau non-Muslim? Kapan ya Gan-Sis?

Rahayu Indonesiaku ....


ilustrasi: zonareferensi.com