Port-au-Prince - Ribuan orang kembali turun ke jalan-jalan di ibu kota Haiti untuk menyerukan pengunduran diri Presiden Jovenel Moise.

"Jovenel tidak mampu dan tidak kompeten, dia harus mengemas barang-barangnya karena Haiti harus hidup," cetus salah seorang demonstran, Jean Ronald seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (21/10/2019).

Para demonstran yang jumlahnya dilaporkan mencapai ribuan orang, membanjiri jalan-jalan di Port-au-Prince pada Minggu (20/10) waktu setempat. Mereka meneriakkan slogan-slogan memprotes presiden. 


Belakangan ini, aksi-aksi demo ini marak digelar oleh para penentang presiden selama. Dalam aksinya, massa demonstran kerap memblokade jalan-jalan besar. Banyak sekolah telah diliburkan selama lebih dari sebulan ini dikarenakan aksi-aksi demo tersebut.

"Saya mengenakan seragam saya hari ini, itu baru, dan kesempatan pertama saya untuk mengenakannya adalah dalam sebuah demonstrasi," tutur pelajar berumur 19 tahun, Nelly Delamet yang ikut berdemo.

"Berbagai hal harus berubah: Jovenel tidak baik," imbuhnya. 


Sejak berkuasa pada Februari 2017 silam, Moise harus menghadapi kemarahan gerakan oposisi yang menolak mengakui kemenangannya dalam pemilihan presiden yang dianggap meragukan. Kemarahan memuncak pada akhir Agustus lalu dikarenakan kelangkaan BBM nasional. Aksi-aksi demo pun banyak diwarnai kericuhan. 


sumur

https://news.detik.com/internasional...residen-mundur

sudah tidak mampu masih ingin berkuasa