Belasan orang mendatangi kediaman Haris Silaban (50), di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Sabtu (19/10/2019), sekira pukul 12.45 Wib.

Mereka melakukan perusakan rumah milik wakil ketua salah satu organisasi kepemudaan (OKP). Amuk belasan pria itu sempat direkam Haris menggunakan HP dengan durasi 2 menit lebih.

Dalam video tersebut, terlihat belasan pria tersebut datang mengendarai dua mobil lalu turun di depan rumah Haris. Mereka kemudian langsung marah-marah sebelum mengamuk melemparkan kursi dan meja, batu dan kayu, hingga mengakibatkan sejumlah kerusakan di kediaman Haris Silaban.

Didampingi dua orang saksi yang melihat kejadian itu, Haris kemudian membuat laporan pengaduan ke Polres Deliserdang, Sabtu (19/10/2019) sore.

Dari belasan orang itu, Haris mengatakan, salah satu yang dikenalnya berinisial YP, yang sebelumnya merupakan anggotanya sebagai juru parkir.

“Saya berhentikan dia jadi Jukir anggota saya, karena jarang masuk kerja. Mungkin dia gak senang lalu menyerang ke rumah saya. Dulu gak kayak gitu anak itu. Semenjak masuk salah satu OKP jadi begitu,” ungkap Haris di ruang SPKT Polres Deliserdang, Sabtu (19/10/2019) siang.

Akibat perusakan yang dilakukan YP dan teman-temannya, Haris mengaku mengalami kerugian jutaan rupiah. Tak hanya itu, istri dan anak-anaknya juga merasa trauma.

“Banyak yang rusak barang-barang saya. Istri dan anak-anak saya juga trauma. Saya berharap agar polisi segera menangkap semua pelaku,” katanya.

Kedua orang yang mendampingi Haris membenarkan kejadian tersebut.


Haris Silaban saat di ruang SPKT Polres Deliserdang. (Fani Ardana/metro24jam.com)

“Kami pas duduk-duduk di teras rumah Bang Haris. Tiba tiba, mereka datang marah-marah dan langsung merusak,” ungkap teman Haris yang menyaksikan kejadian itu.

Sementara itu, Kapolres Deliserdang AKBP Eddy S Tarigan membenarkan pihaknya sudah menerima laporan Haris dan segera mengejar belasan pelaku perusakan itu.

“Wajib di proses dan segera ditindak lanjuti,” kata Kapolres di hadapan personel Sabhara dan Reskrim Polres Deliserdang.

Tak butuh waktu lama, polisi sudah mengamankan beberapa orang dari terduga pelaku perusakan berikut barang bukti. (Fan)

https://news.metro24jam.com/read/201...a-lapor-polisi
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dan ini salah satu geng IPK yang menyerang rumah ketua AMPI

https://www.metro-online.co/2019/10/...mah-sakit.html

Rupanya selama ini wewenang resmi atas parkir itu bukan dishub, tapi ormas okp mukakpetak (pura2 botol mode on)

Untunglah polisi yang jadi beking menangani secara "objektif" dan cepat

Lengkap satu periode pemerintahan Jokowi :

1. Trotoar di ibukota sumut, medan, tetap hancur

2. Air tetap mati hidup

3. Preman fefek kali baik deli tetap meningkat aksinya, malak parkir,spsi,uang jaga, uang ini itu, di semua jalan di medan kota, dan medan area, bahkan tambah banyak bocah hingga dewasa kampung badur dan aur yang beredar di pemukiman warga baik2 sambil nyanyi lagu kanak2 sumut "P*lisi K*ntol" dengan riang gembira

4. Rampok, jambret, begal tetap meningkat, di pagi, siang, sore, subuh, malam, semua jam rawan, semua tempat rawan, no safe hours, no safe zones


Kesimpulan :

1. Tidak ada obat untuk petakisme,langkah preventif merupakan satu2 nya cara dalam menangani wabah mukakpetak

Propinsi2 lain segera waspadai imigran mukakpetak sumut dan segera susun perda untuk menghadapi pandemic mukakpetak sumut, spy propinsi anda tidak mengalami nasib sama dengan sumut

2. Pemerintahan Jokowi-Kalla periode pertama menghabiskan puluhan milyar untuk program saberpungli, yang sengaja tanpa SOP, bentuk penghamburan uang pajak rakyat untuk hal sia sia,dengan kata lain pemerintah bohong total

3. Kepada saudara saudari di Papua, saya anjurkan untuk merdeka, jangan mau jadi bagian dari negara yang menipu total rakyat nya sendiri, contohnya rakyat sumut, silakan bangun negara merdeka yang berdaulat, GOD BLESS !!

Negara sudah hancur lebur akibat mukakpetak