Kaskus

News

BeritagarIDAvatar border
TS
BeritagarID
Memanen dosen muda berkualifikasi doktor dari Program PMDSU

Pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi fokus Pemerintah, terlebih dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Peningkatan kualitas pendidikan pun menjadi target utama yang harus segera dituntaskan, baik dalam hal akses, mutu, hingga relevansi. Dalam ranah pendidikan tinggi, pembangunan SDM tak terlepas dari peran dosen yang mampu melahirkan lulusan berdaya saing tinggi, disertai dengan soft skill mumpuni.

Perkembangan zaman dan teknologi serta informasi yang pesat mengharuskan pengajaran di ruang kelas bersifat dinamis dan interaktif. Keberadaan dosen muda pun menjadi kebutuhan lantaran dianggap lebih mudah beradaptasi pada perubahan. Namun di sisi lain, tantangan yang dihadapi adalah kualifikasi dosen Indonesia yang masih sedikit bergelar doktor (17% dari total jumlah dosen Indonesia).

Kebutuhan dosen muda kian mendesak karena banyak dosen senior yang mulai memasuki usia pensiun. Sementara, profesi sebagai seorang akademisi kurang diminati oleh generasi millennial. Hal ini kemudian mendorong Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk merancang skema beasiswa yang bertujuan untuk melahirkan dosen-dosen muda berkualifikasi doktor.
Memanen dosen muda berkualifikasi doktor dari Program PMDSU

Beasiswa tersebut diberi nama Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) dan diluncurkan pertama kali di Batch I pada tahun 2013. Di Angkatan pertama, PMDSU menerima 57 orang mahasiswa. Penerimaan beasiswa PMDSU sangat ketat dan selektif, di antaranya peserta harus berusia di bawah 24 tahun dan memiliki IPK S-1 tinggi yang disesuaikan dengan akreditasi perguruan tinggi asalnya.

Para mahasiswa kemudian diberi waktu selama empat tahun untuk menuntaskan studi S-2 sekaligus S-3. Mereka juga dituntut untuk menerbitkan minimal dua publikasi internasional.

Salah satu kesuksesan PMDSU Batch I adalah pada tahun 2017 melahirkan doktor termuda di usia 24 tahun, yakni Grandprix T.M. Kadja. Pria asal Kupang ini memiliki ketika studi mampu menghasilkan tujuh publikasi internasional. Dengan keefektifan PMDSU, Pemerintah kemudian menambah kuota beasiswa ini di batch berikutnya.
Memanen dosen muda berkualifikasi doktor dari Program PMDSU

Meski PMDSU merupakan beasiswa dalam negeri, kualitas mahasiswa PMDSU nyatanya tidak kalah dengan para mahasiswa yang melanjutkan studi pascasarjana di luar negeri. Pasalnya, mereka juga diberi kesempatan pergi ke luar negeri untuk menjajal iklim akademik di perguruan tinggi terbaik bersama ilmuwan kelas dunia.

Mahasiswa PMDSU juga berada di bawah bimbingan Promotor yang andal di bidangnya. Hal ini membuat tak sedikit dari penerima PMDSU mampu menghasilkan publikasi lebih dari lima, bahkan ada yang mencapai 22 publikasi. Jumlah tersebut masih terus bertambah sampai akhir studi, bahkan terus produktif ketika mereka sudah lulus dan menjadi seorang ilmuwan muda.

Tercatat hingga 9 September 2019, 547 publikasi telah dihasilkan oleh 211 mahasiswa PMDSU dan 133 promotor. Tak sembarang publikasi, 59 di antaranya masuk dalam jurnal Q-1, 123 jurnal Q-2, dan 148 jurnal Q-3. Sementara itu, 136 publikasi adalah hasil dari prosiding. Capaian publikasi mahasiswa PMDSU ini pun turut mendapat apresiasi dari Menristekdikti Mohamad Nasir.

"Untuk mewujudkan SDM Unggul, Indonesia Maju sebagaimana visi Pemerintah, kita memerlukan inovasi-inovasi pada pendidikan. Salah satunya, yaitu melalui PMDSU. Mahasiswa PMDSU ini adalah anak-anak bangsa yang bertalenta. Dan kami akan melakukan beragam program terobosan lain untuk mencari talenta-talenta terbaik," tutur Menteri Nasir.

Menteri Nasir juga mengingatkan para mahasiswa PMDSU agar menjadi insan yang berkarakter dan membekali diri dengan wawasan kebangsaan. Sebagai agent of innovatin, lulusan PMDSU bukan sekadar menjadi Doktor biasa, tetapi harus tetap memiliki karakteristik khas Indonesia sehingga mampu melihat potensi berdasarkan keunggulan komparatif bangsa.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti, Ali Ghufron Mukti. Baginya, penerima PMDSU bisa dikatakan sebagai “Koppasus” Ilmuwan. Pola PMDSU sendiri akan dikembangkan menjadi program manajemen talenta yang tengah digaungkan oleh Pemerintah.

Dirjen Ghufron menilai, pengembangan program manajemen talenta perlu mempertimbangkan tidak hanya efektivitas dalam menghasilkan SDM unggul bertalenta, tetapi juga pada efisiensi. Melalui program PMDSU, setidaknya Pemerintah tidak menghabiskan dana yang besar untuk meluluskan satu orang Doktor. Adapun rata-rata biaya yang dibutuhkan mahasiswa PMDSU adalah Rp280 juta per orang. Jumlah ini, imbuh Dirjen Ghufron, hanya satu per tiga dari biaya kuliah di luar negeri.

“Kualitas mahasiswa dan lulusan PMDSU sudah terbukti baik. PMDSU juga dapat mendongkrak kualitas Sekolah Pascasarjana dalam negeri. Kini, sebagian besar lulusan PMDSU sudah mengabdi menjadi dosen muda di berbagai perguruan tinggi di Indonesia,” tutur Dirjen Ghufron.

Baru-baru ini Kemenristekdikti menyelenggarakan kegiatan Anjangsana PMDSU 2019. Acara ini turut menghadirkan sejumlah tokoh nasional, seperti Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro dan Kepala Staf Kepresidenan Jenrdal (Purn). Moeldoko.

Selama acara, calon doktor PMDSU Batch III berkesempatan untuk memperluas jejaring sekaligus mendapatkan motivasi, melatih jiwa kepemimpinan, serta memperkaya wawasan kebangsaan. Pada kesempatan tersebut, Kemenristekdikti juga memberikan penghargaan bagi 10 alumni PMDSU Batch II yang berprestasi serta mampu lulus tepat waktu.
Memanen dosen muda berkualifikasi doktor dari Program PMDSU


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...-program-pmdsu

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Memanen dosen muda berkualifikasi doktor dari Program PMDSU Kualitas udara terbaik dan terburuk di Indonesia (Sabtu, 19/10/2019)

- Memanen dosen muda berkualifikasi doktor dari Program PMDSU Perbandingan kualitas udara kota di dunia (Sabtu, 19/10/2019)

- Memanen dosen muda berkualifikasi doktor dari Program PMDSU Komik: Bertambah, pasien RSJ Solo akibat kecanduan ponsel

tata604Avatar border
anasabilaAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
304
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan