Pelantikan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan dihadiri 17 Kepala Negara asing. Salah satu kepala negara yang akan hadir di Gedung MPR-DPR itu adalah Rodrigo Duterte, Presiden Filipina yang masih cedera akibat jatuh dari sepeda motor.



Seperti diberitakan di www.cnnindonesia.com edisi 17 Oktober 2019, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengalami cedera di bagian lutut akibat jatuh dari sepeda motor saat berkendara.


Peristiwa yang dialami Duterte disampaikan oleh Juru Bicara Kepresidenan Filipina. Salvaodr Panelo pada hari Rabu (16/10). Menurut Panelo, insiden yang menimpa Duterte terjadi ketika ia hendak memarkirkan sepeda motornya usai berkendara berkeliling komplek Istana di Malacanang pada hari Rabu itu.

Saat itu Duterte sedang berusaha memegang sepatunya namun tiba-tiba ia jatuh dari motor sehingga mengalami cedera ringan. Ada memar dan baret di sikut dan lututnya. 

Kabar tentang jatuhnya Duterte dari sepeda motor menjadi viral ketika seorang senator yang juga mantan asisten Duterte, Christophier "Bong" Go mengatakan bahwa Presiden Filipina mengalami "kecelakaan" dan mengeluhkan sakit di bagian pinggul.

Ia juga menunjukkan video saat Duterte mengendarai motor namun tidak menunjukkan adegan saat Duterte terjatuh. 

Sontak insiden itu memicu kekhawatiran publik Filipina tentang kondisi kesehatan Duterte.

Kabar terbaru yang mengatakan Duterte akan terbang ke Jakarta untuk menghadiri Pelantikan Presiden Jokowi menjadi angin segar bagi warga Filipina. Kehadiran Duterte di Jakarta menjadi bukti bahwa kondisi Sang Presiden sudah pulih.



Selain Duterte, masih banyak Kepala Negara yang akan hadir dalam pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Kepala Negara yang sudah menyatakan hadir diantaranya Wakil Presiden Tiongkok Wang Qishan dan Sultan Brunei, Hassanal Bolkiah. Selain langsung dihadiri Kepala Negara, beberapa negara seperti Amerika Serikat mengirimkan utusan khusus ke Jakarta.

Penjagaan di ibu kota Jakarta sendiri sudah diperketat mengingat kehadiran para Kepala Negara ini. Bahkan, aksi demonstrasi juga sudah dilarang atau tidak akan diberikan izin. Semua itu demi kenyamanan para tamu negara ini.