Di depan mata, pelantikan presiden akan kembali hadir. Kali ini bisa kita harapkan di masa tahun 2019 -2024, presiden Jokowi - Ma'ruf Amin akan meningkatkan kemampuannya dalam memimpin, tidak salah kita mempunyai harapan harapan baru. Kemunculan polemik - polemik kinerja kerja baru diharapkan untuk memajukan kualitas sumber daya manusia, terutama di Indonesia. Dan kali ini, mungkin kita berkaji ulang dalam potensi kinerja kerja tahun lalu terlebih dahulu. Pada era 2014 -2019 kurang lebih lima tahun terakhir ini , terdapat adanya perubahan yang signifikan di dalam infrastruktur pembangunan indonesia . Banyak daerah - daerah yang bisa kita lihat pembangunan yang berkelanjutan dan sudah baru , dan jalan tol di daerah perkotaan diperbaiki ataupun terbaru, tetapi tidak kemungkinan kurang daya serap masyarakat terhadap pro dan kontra pembangunan tersebut. Disisi lain juga banyak pembangunan yang terbengkalai karena dana dana yang kurang mencukupi, dan tidak dipungkiri dana tersebut ada, tetapi untuk digunakan untuk menutupi segala insfratruktur lainnya . Sebagai pemimpin tidak sepenuhnya berperan adil sepenuhnya dalam tugas , ada juga saran saran yang ditawarkan hingga sekarang. Saya sendiri sangat kagum, dalam masa jabatan presiden Jokowi di masa itu, dikarenakan pendapat - pendapat tokoh tokoh penting itu disaring tanpa dibuang sia - sia. Gerakan dalam perjalanan menuju Indonesia yang maju , bisa di proses dengan sepenuhnya. Rintihan - rintihan masyarakat Indonesia bisa di penuhi tapi tidak sepenuhnya, investasi negara asing untuk memperluas peluang lowongan pekerjaan di buat dengan peraturan baru, yang katanya untuk meningkatkan daya saing lokal dan asing sangat tercapai oleh peraturan pilpres. Hingga hubungan baik antar negara terjaga, kemungkinan besar itu saja yang dicapai dalam kinerja kurang lebih lima tahun terakhir (opini saya). Untuk harapan yang baru untuk Indonesia di masa mendatang, menurut saya ialah tidak bertitik tindihan terhadap apa yang dijanjikan. Deretan angka kematian dalam kemiskinan harap ditangani, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia harus sesuai juga dengan kemampuan masyarakat Indonesia. Banyak sekali masyarakat Indonesia bisa berpotensi , jika ada pelatihan - pelatihan yang terbuka. Negara Indonesia termasuk negara berkembang , potensi kinerja yang dibutuhkan saat ini. Jika masyarakat berpotensi dalam nilai kerja, pastinya keluhan mereka kemungkinan kecil untuk mengeluh..







Catatan : opini sendiri , tidak untuk menyudutkan ataupun mendiskriminasi , semoga harapan bisa dijalani dengan baik, Terimakasih