- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Hidup Dalam Keteraturan Itu Indah, Setujukah Anda?
TS
l13ska
Hidup Dalam Keteraturan Itu Indah, Setujukah Anda?

Picture: dokpri
Pagi ini ketika melintasi jalan raya nampak sebuah pemandangan yang indah. Sebuah gerobak es yang didorong oleh seorang kakek tua melaju pelan diringi suara sirine lampu merah.
"Thot thot thot thot" begitulah kira-kira suara sirine yang mengiringi keras hingga radius 100 meter didengar. Kendaraan auto berhenti demi menghormati kakek penjual es tersebut.
Saya takjub melihat pemandangan dengan jarak pandang 15 meter itu. Tampak indah dan terlihat rapi. Sebuah pemandangan yang berbeda ketika suatu hari saya menyeberang jalan dari arah alun-alun menuju masjid Jami' An-Nur, Batu.

Seringkalu saya harus menelan rasa jengkel ketika menyeberang di jalur penyeberangan yang menghubungkan alun-alun dengan kawasan masjid An-Nur. Setiap kali menyeberang saya selalu menyimpan rasa khawatir.
Bagaimana tidak was-was? Tiap kali saya menyeberang bersama kedua anak kecil saya dan berjalan, banyak pengendara tak mau menghentikan kendaraan mereka. Seolah tak peduli lampu merah berarti berhenti. Miris
Meski sudah menekan tombol menyeberang, banyak pengendara tak mau menghentikan kendaraan mereka meski hanya untuk 10 detik saja. Padahal jelas-jelas lampu merah sedang menyala.
Pernah sekali waktu saya emosi ketika menyeberang. Sebuah mobil terus melaju saat saya sedang menyeberang dengan menggendong anak saya yang baru berusia dua tahun. Seolah tak peduli ada orang menyeberang, mobil itu bahkan sudah ada setengah meter di depan saya. Dengan reflek saya pukul mobil di depan saya.
Inilah mengapa saya katakan bahwa keteraturan itu sangat indah. Sebuah aturan dibuat agar manusia bisa hidup dalam ketentraman dan ketenangan. Jika keteraturan dirusak dengan sikao semaunya pastilah akan berantakan semuanya.
Banyak kejadian kecelakaan lalu lintas terjadi karena korban tak taat pada peraturan.
Begitulah kebanyakan orang. Peraturan yang ada dengan seenak udelnya dilanggar demi kepentingan sesaat. Padahal jika taat akan rambu lalu lintas pasti semua akan selamat.
Apa salahnya berhenti 10 detik untuk meghormat pengguna jalan yang lain?
Toh bisa berhenti sejenak tepat di lampu merah bisa mengistirahatkan tubuh yang lelah. Mengendorkan saraf tangan yang kaku karena lelah memegang stang untuk waktu lama.
Demikian pula dengan hukum dan undang-undang. Baik keduanya merupakan produk pemikiran manusia yang digunakan untuk mengatur manusia. Dibuat untuk membuat sebuah batasan agar hidup manusia bisa teratur dan tertata rapi.
Apa jadinya jika hukum dan undang-undang dibuat untuk keteraturan lalu dilanggar oleh orang?
Pastinya ketidak-aturan lah yang akan terjadi. Suasana tidak kondusif hingga yang terjadi adalah carut marut.
Agama adalah aturan pakem dari Tuhan untuk manusia yang tertulis dalam kitab suci. Ada bermacam agama. Namun sayang sekali banyak orang tak lagi percaya agama hingga mutuskan jadi atheis dan membuat aturan hidup mereka sendiri.

Banyak aturan hidup yang diatur oleh para pemeluk agama. Dilarang berzina, berjudi, mencuri dan lain sebagainya. Jika aturan agama sudah diterobos manusia. Maka yang terjadi adalah kekacauan.
Tengoklah bagaimana zina menghancurkan generasi bangsa. Puluhan bahkan ratusan anak terlahir tanpa ia tahu siapa ayah dan ibunya. Membunuh anak sendiri yang lahir atau belum dilahirkan seolah bukanlah dosa bagi beberapa ibu muda . Semua terjadi karena kebanyakan mereka hamil tanpa ikatan pernikahan.
Sekarang keindahan di Indonesia tercoreng karena banyak yang tak lagi mengindahkan aturan. Hukum begitu gampang dilucuti dengan rupiah dan dolar. Yang kaya berkusa seolah kebal hukum. Sementara yang miskin hrus merana hanya karena mengambil sebiji kakao.
Lebih lucunya lagi, banyak rakyat merasa sudah pintar dan ngerti hukum dengan keras tak mau diatur oleh hukum yang ada.
Tak bisakah negeri ini teratur sedikit saja? Tak lagi semrawut karena adanya perbedaan.
Tak bisakah Bhineka Tunggal Ikakita genggam dalam hati dan jiwa untuk sebuah keberlansungan bangsa dan negara ini?
"Thot thot thot thot" begitulah kira-kira suara sirine yang mengiringi keras hingga radius 100 meter didengar. Kendaraan auto berhenti demi menghormati kakek penjual es tersebut.
Saya takjub melihat pemandangan dengan jarak pandang 15 meter itu. Tampak indah dan terlihat rapi. Sebuah pemandangan yang berbeda ketika suatu hari saya menyeberang jalan dari arah alun-alun menuju masjid Jami' An-Nur, Batu.

Picture: sumber
Seringkalu saya harus menelan rasa jengkel ketika menyeberang di jalur penyeberangan yang menghubungkan alun-alun dengan kawasan masjid An-Nur. Setiap kali menyeberang saya selalu menyimpan rasa khawatir.
Bagaimana tidak was-was? Tiap kali saya menyeberang bersama kedua anak kecil saya dan berjalan, banyak pengendara tak mau menghentikan kendaraan mereka. Seolah tak peduli lampu merah berarti berhenti. Miris
Meski sudah menekan tombol menyeberang, banyak pengendara tak mau menghentikan kendaraan mereka meski hanya untuk 10 detik saja. Padahal jelas-jelas lampu merah sedang menyala.
Quote:
Pernah sekali waktu saya emosi ketika menyeberang. Sebuah mobil terus melaju saat saya sedang menyeberang dengan menggendong anak saya yang baru berusia dua tahun. Seolah tak peduli ada orang menyeberang, mobil itu bahkan sudah ada setengah meter di depan saya. Dengan reflek saya pukul mobil di depan saya.

Inilah mengapa saya katakan bahwa keteraturan itu sangat indah. Sebuah aturan dibuat agar manusia bisa hidup dalam ketentraman dan ketenangan. Jika keteraturan dirusak dengan sikao semaunya pastilah akan berantakan semuanya.
Banyak kejadian kecelakaan lalu lintas terjadi karena korban tak taat pada peraturan.
Begitulah kebanyakan orang. Peraturan yang ada dengan seenak udelnya dilanggar demi kepentingan sesaat. Padahal jika taat akan rambu lalu lintas pasti semua akan selamat.
Apa salahnya berhenti 10 detik untuk meghormat pengguna jalan yang lain?
Toh bisa berhenti sejenak tepat di lampu merah bisa mengistirahatkan tubuh yang lelah. Mengendorkan saraf tangan yang kaku karena lelah memegang stang untuk waktu lama.
Demikian pula dengan hukum dan undang-undang. Baik keduanya merupakan produk pemikiran manusia yang digunakan untuk mengatur manusia. Dibuat untuk membuat sebuah batasan agar hidup manusia bisa teratur dan tertata rapi.
Apa jadinya jika hukum dan undang-undang dibuat untuk keteraturan lalu dilanggar oleh orang?
Pastinya ketidak-aturan lah yang akan terjadi. Suasana tidak kondusif hingga yang terjadi adalah carut marut.
Agama adalah aturan pakem dari Tuhan untuk manusia yang tertulis dalam kitab suci. Ada bermacam agama. Namun sayang sekali banyak orang tak lagi percaya agama hingga mutuskan jadi atheis dan membuat aturan hidup mereka sendiri.

Picture: merdeka.com
Banyak aturan hidup yang diatur oleh para pemeluk agama. Dilarang berzina, berjudi, mencuri dan lain sebagainya. Jika aturan agama sudah diterobos manusia. Maka yang terjadi adalah kekacauan.
Tengoklah bagaimana zina menghancurkan generasi bangsa. Puluhan bahkan ratusan anak terlahir tanpa ia tahu siapa ayah dan ibunya. Membunuh anak sendiri yang lahir atau belum dilahirkan seolah bukanlah dosa bagi beberapa ibu muda . Semua terjadi karena kebanyakan mereka hamil tanpa ikatan pernikahan.
Sekarang keindahan di Indonesia tercoreng karena banyak yang tak lagi mengindahkan aturan. Hukum begitu gampang dilucuti dengan rupiah dan dolar. Yang kaya berkusa seolah kebal hukum. Sementara yang miskin hrus merana hanya karena mengambil sebiji kakao.
Spoiler for Foto nenek yang dipenjara karena mengambil Kakao:
Lebih lucunya lagi, banyak rakyat merasa sudah pintar dan ngerti hukum dengan keras tak mau diatur oleh hukum yang ada.
Tak bisakah negeri ini teratur sedikit saja? Tak lagi semrawut karena adanya perbedaan.
Tak bisakah Bhineka Tunggal Ikakita genggam dalam hati dan jiwa untuk sebuah keberlansungan bangsa dan negara ini?
Sekian dulu thread saya kali ini. Semoga bermanfaat
Sumber: nenek mencuri kakao
Diubah oleh l13ska 15-10-2019 05:27
zafinsyurga dan 4 lainnya memberi reputasi
5
872
21
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan
