- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Supranatural
Melihat Korban Kecelakaan


TS
monicamey
Melihat Korban Kecelakaan
Pernahkah kalian sewaktu di jalan bertemu dengan sengaja atau tanpa sengaja korban kecelakaan? Aku acap kali bertemu dengan hal ini. Jangan salah di jalan raya sekalipun ada arwah penasaran juga akibat korban kecelakaan.
Jika kalian bertemu di jalan ada korban kecelakaan, apa yang kalian lakukan? Melihat kondisi korban, menolong atau langsung tancap gas?
Aku bukannya tidak mau membantu. Aku tidak bisa. Melihat korban yang kecelakaan akan membuat diriku muntah dan mual. Jika orang yang tidak tahu kenapa aku seperti itu mungkin mereka akan menyangka kalau takut. Bukan sama sekali. Aku tidak takut melainkan mata ini bisa melihat arwah mereka yang keluar dari tubuhnya, bau darah mereka dan raungan kesedihan yang terdengar.
Pernah suatu ketika aku bersama teman naik sepeda motor. Aku tak menyadari jika di depan ada kecelakaan hanya saja aku merasakan firasat yang tidak enak.
"Jangan lihat di sebelah kiri ya, Hana. Lihat sebelah kanan saja."
"Memang ada apa?"
"Wes pokoknya nurut sama aku."
Ternyata yang dikatakan temanku itu adalah kecelakaan korban tabrak lari di mana tukang becak ditabrak sama truk yang melaju kencang. Kejadiannya sekitar subuh. Perkiraannya sih jam 5 pagi. Aku dan temanku pergi jam 6 pagi dan jenasah sang tukang becak masih di sana. Jenasahnya di tutupi koran dan ada pihak polisi yang datang.
Jenasahnya di taruh di pinggir di mana ada warung kecil di depannya. Nah kebetulan sekali jalanan waktu itu sangat macet karena banyak polisi dan orang-orang yang datang.
Ketika sepeda motor kami akan melewati kerumunan banyak orang tanpa sengaja aku melihat seorang bapak yang nelangsa melihat tubuh kakunya terbujur di pinggir jalan. Ada perasaan sedih dan tak percaya terpancar dari raut wajah sang bapak itu. Ya bapak itu adalah sang tukang becak. Aku sempat mendengar sang bapak itu berkata.
"Ya Allah aku wes mati." (Ya Allah aku sudah mati).
"Ya apa bojo karo anakku." (Bagaimana istri dan anakku).
"Aku ora sanggup." (Aku tidak sanggup).
Kata sang bapak itu sambil menangisi kematiannya sendiri. Aku benar-benar tidak sanggup mendengar sang bapak itu mengatakan hal yang membuat hatiku mencelos.
Tidak semua dapat menerimanya, Hana."
Aku tahu tidak semua bisa menerima kematiannya sendiri dalam keadaan seperti ini, bukan? Melihat tubuhnya yang kaku dengan bersimbah darah. Meninggalkan anak dan istri yang menanti kepulangannya dengan membawa uang.
Pelaku tabrak lari itu melarikan diri setelah menabrak becak tersebut. Sebelum aku pergi dari tempat kejadian aku sempat melirik ke belakang. Aku melihat bapak itu masih di sana dengan menatap satu persatu orang - orang yang membawa jenasahnya.
Ya kita tidak pernah tahu dan tidak dapat menentukan kapan maupun di mana kematian akan datang. Kita tidak bisa menentukan di setiap kematian akan mati seperti apa, bukan? Hidup dan mati kita sudah di tentukan olehNya. Sama seperti sebuah lagu "Serahkanlah hidup dan matimu. Serahkan pada Allah semata." Kita di dunia ini seperti membuat surat kontrak kepada Tuhan. Tidak ada yang bakal tahu kapan dan di mana kematian datang menjemput.
Tbc
Kata Hana jika melihat mereka yang meninggal akibat kecelakaan biasanya arwah mereka tidak tenang dan lama perginya karena ada hal yang perlu mereka selesaikan dulu.
Bagaimana menurut kalian yang bisa melihat 'mereka'?
Ohya kami tidak tahu kabar mengenai pelakunya. Apa sudah di tangkap atau sekarang sudah bebas? Karena beritanya hanya ada di berita koran lokal saja.
Jika kalian bertemu di jalan ada korban kecelakaan, apa yang kalian lakukan? Melihat kondisi korban, menolong atau langsung tancap gas?
Aku bukannya tidak mau membantu. Aku tidak bisa. Melihat korban yang kecelakaan akan membuat diriku muntah dan mual. Jika orang yang tidak tahu kenapa aku seperti itu mungkin mereka akan menyangka kalau takut. Bukan sama sekali. Aku tidak takut melainkan mata ini bisa melihat arwah mereka yang keluar dari tubuhnya, bau darah mereka dan raungan kesedihan yang terdengar.
Pernah suatu ketika aku bersama teman naik sepeda motor. Aku tak menyadari jika di depan ada kecelakaan hanya saja aku merasakan firasat yang tidak enak.
"Jangan lihat di sebelah kiri ya, Hana. Lihat sebelah kanan saja."
"Memang ada apa?"
"Wes pokoknya nurut sama aku."
Ternyata yang dikatakan temanku itu adalah kecelakaan korban tabrak lari di mana tukang becak ditabrak sama truk yang melaju kencang. Kejadiannya sekitar subuh. Perkiraannya sih jam 5 pagi. Aku dan temanku pergi jam 6 pagi dan jenasah sang tukang becak masih di sana. Jenasahnya di tutupi koran dan ada pihak polisi yang datang.
Jenasahnya di taruh di pinggir di mana ada warung kecil di depannya. Nah kebetulan sekali jalanan waktu itu sangat macet karena banyak polisi dan orang-orang yang datang.
Ketika sepeda motor kami akan melewati kerumunan banyak orang tanpa sengaja aku melihat seorang bapak yang nelangsa melihat tubuh kakunya terbujur di pinggir jalan. Ada perasaan sedih dan tak percaya terpancar dari raut wajah sang bapak itu. Ya bapak itu adalah sang tukang becak. Aku sempat mendengar sang bapak itu berkata.
"Ya Allah aku wes mati." (Ya Allah aku sudah mati).
"Ya apa bojo karo anakku." (Bagaimana istri dan anakku).
"Aku ora sanggup." (Aku tidak sanggup).
Kata sang bapak itu sambil menangisi kematiannya sendiri. Aku benar-benar tidak sanggup mendengar sang bapak itu mengatakan hal yang membuat hatiku mencelos.
Tidak semua dapat menerimanya, Hana."
Aku tahu tidak semua bisa menerima kematiannya sendiri dalam keadaan seperti ini, bukan? Melihat tubuhnya yang kaku dengan bersimbah darah. Meninggalkan anak dan istri yang menanti kepulangannya dengan membawa uang.
Pelaku tabrak lari itu melarikan diri setelah menabrak becak tersebut. Sebelum aku pergi dari tempat kejadian aku sempat melirik ke belakang. Aku melihat bapak itu masih di sana dengan menatap satu persatu orang - orang yang membawa jenasahnya.
Ya kita tidak pernah tahu dan tidak dapat menentukan kapan maupun di mana kematian akan datang. Kita tidak bisa menentukan di setiap kematian akan mati seperti apa, bukan? Hidup dan mati kita sudah di tentukan olehNya. Sama seperti sebuah lagu "Serahkanlah hidup dan matimu. Serahkan pada Allah semata." Kita di dunia ini seperti membuat surat kontrak kepada Tuhan. Tidak ada yang bakal tahu kapan dan di mana kematian datang menjemput.
Tbc
Kata Hana jika melihat mereka yang meninggal akibat kecelakaan biasanya arwah mereka tidak tenang dan lama perginya karena ada hal yang perlu mereka selesaikan dulu.
Bagaimana menurut kalian yang bisa melihat 'mereka'?
Ohya kami tidak tahu kabar mengenai pelakunya. Apa sudah di tangkap atau sekarang sudah bebas? Karena beritanya hanya ada di berita koran lokal saja.






wisudajuni dan 2 lainnya memberi reputasi
3
993
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan