Sedari Pak Jokowi di nyatakan menang dan akan menjabat sebagai presiden, banyak sekali kejadian-kejadian yang melanda negeri ini. Tentu tentang semua kejadian ini semata-mata bukan karena kecelakaan, tetapi disengajakan dan dihadirkan untuk membuat presiden turun dari jabatannya, unsur-unsur konspirasi politik mulai berjalan demi hanya sebuah tujuan, yaitu membuat presiden turun jabatan.

Tapi kenapa ya kok mereka tidak bisa menerima kemenangan Pak Jokowi? Karena menurut kebanyakan para pengrusuh, Presiden Jokowi tidak mampu menjadi seorang pemimpin yang baik. Tapi benarkah begitu? Menurut Delia sih Pak Jokowi sudah sebaik-baiknya menjalankan tugas kepemerintahan. Tapi entahlah kalau menurut pandangan yang lainnya.

Sebab negara Indonesia itu terlampau banyak masyarakatnya, bayangkan saja dati Sabang sampai Merauke, sudah pasti keinginan dan pemikirannya berbeda-beda, bukan?

Menurut Delia Pak Jokowi sudah menampilkan bagaimana menangani setiap masalah. Jiwa tenangnya itu yang membuat Delia kagum, beliau memikirkan cara terbaik untuk merangkul rakyatnya untuk bersatu, sekilas itu yang Delia lihat.

Ya memang sih, masalah yang dihadapi terlampau banyak, bahkan lebih banyak dari para Presiden yang lainnya. Masalah juga datang bertubi-tubi dan belum berhenti. Mungkin sampai Pak Jokowi lengser barulah masalah yang dipermasalahkan akan reda dengan sendirinya. Entahlah! Namun apakah nanti negara akan baik-baik saja setelah Pak Jokowi lengser? Apakah semua kondisi akan berjalan dengan baik? Entahlah! Unsur-unsur politik itu memang penuh rasa sakit, perjalanannya tidak sebaik kita membaca dasar-dasar negara. Yang mana penciptaan dari sila kesatu hingga kelima hanyalah tentang sebuah ayat-ayat damai saja.

Hm, anak kecil bicara politik! Skip aja dah.

Namun menjelang pelantikan Pak Jokowi, apakah kerusuhan akan terjadi lagi? Semoga saja tidak ya! Sebab seluruh aparat akan dikerahkan demi keamanan acara pelantikan ini. Walau beberapa kali ada pengunduran waktu karena memang situasinya semakin panas. Apalagi masalah penusukan Pak Wiranto, menurut Delia unsur-unsur politik bermain disini. Sebab kalian pasti lebih tau bukan siapa Pak Wiranto itu?

Akhir kata Delia hanya berharap Indonesiaku semakin baik dalam berbagai segi kehidupan. Apalagi sudah nampak walau belum semaksimal mungkin, bahwa anak-anak bangsa sudah mulai menunjukkan identitasnya sebagai seorang yang mempunyai mimpi. Tinggal bagaimana pemerintah membuat semua mimpi-mimpi anak-anak bangsa menjadi satu wujud nyata dan tidak teracuhkan begitu saja.

Semoga pemerintah juga bisa memberantas kemiskinan dan kebodohan sehingga pada akhirnya kesejahteraan bisa dikondisikan dengan sebaik-baiknya. Semoga saja tidak semakin tenggelam. Begitulah kira-kira harapan Delia, semoga saja bisa berjalan sesuai rencana yang sudah direncanakan.

Aaaamiiin aaaamiiin aaaamiiin ya robal alamin.

Delia cuma berharap satu hal saja kepada semua masyarakat. Berpikirlah secara rasional dan jangan gegabah. Apalagi mudah sekali dihasut untuk berbuat tidak baik dengan ikutan menjadi bagian dari konspirasi politik serupa kejadian yang kemarinan itu.

Cobalah menerima keputusan yang sudah seharusnya diterima. Bukankah kita menjalankan yang namanya demokrasi bukan? Dan jika sebuah demokrasi itu harus di demonstrasikan, apa yang tersisa dari sebuah kata demokrasi? Apa artinya makna musyawarah untuk mufakat? Apakah itu hanyalah sebuah kata-kata klise tanpa arti?

Please deh ah! Stop untuk membuat negara semakin rusak dengan aksi dan tindakan liar yang membuat negara ini serupa tidak beradap. Mari berjalan untuk membuat negara maju dan semakin berkembang. Bukankah membangun negara itu adalah hal yang lebih penting, untuk segi perekonomian, ketimbang merusuh dan merusak banyak aset negara?

So mari rapatkan barisan dan mulai menjayakan tanah negeri dengan kebanggaan dan kecintaan kita kepada tempat kelahiran kita! Juga amankan tanah ini dari sebuah perpecahan, biarkan pelantikan berjalan sesuai yang seharusnya. Sebab kita sebagai masyarakat sebaiknya mengikuti aturan dasar dan melihat perkembangan ke depannya. Jika nantinya hasil tidak sesuai dengan rencana awal, berdemonstrasilah dengan cara yang lebih berkualitas tanpa penghancuran dan pengrusakan. Bukankah kita negara yang terkenal dengan keramahtamahanya? So pertahankanlah warisan budaya leluhur kita.

Salam cinta damai!

SALAM SIANG INDONESIA! JAYALAH MERAH PUTIH.