Assalamu'alaikum GanSist sekalian, semoga GanSist sekalian dalam keadaan sehat selalu.

Mungkin banyak yang sudah mengetahui, bahwa setiap tanggal 31 Oktober, dunia merayakan Halloween. Sebuah festival yang berasal dari bangsa Celtic, nenek moyang bangsa Eropa. Dan budaya ini ikut menyebar sampai ke benua-benua lain seperti Amerika dan Australia.

Bangsa Celtic adalah bangsa yang pertama yang mencetuskan perayaan ini. Mereka percaya bahwa setiap tanggal 31 Oktober, pembatas antara dunia roh dan manusia akan terbuka. Akan ada banyak roh jahat yang berkeliaran dan menggangu orang. Roh-roh jahat tersebut mengancam akan memberikan kerugian pada warga. Nah, agar terhindar dari ancaman tersebut, bangsa Celtic memakai kostum-kostum menyeramkan agar "roh jahat" yang mungkin keluar menganggap manusia adalah teman mereka.


Di Indonesia pun, ada yang merayakan Halloween. Namun, perayaan Halloween disini berbeda dengan di negara-negara barat dan hanya beberapa kalangan saja yang merayakannya. Misalnya ada beberapa restoran yang menawarkan menu bertema Halloween, tempat fitness dan pusat perbelanjaan yang menggunakan tema halloween saat bulan Oktober.

Kalau menurut pribadi ane sendiri, memang di Indonesia masih belum atau bahkan tidak cocok untuk merayakan Halloween. Jadi memang wajar saja perayaan Halloween di Indonesia berbeda dan tidak semeriah perayaan Halloween di dunia barat.


Alasannya menurut ane karena memang Halloween bukan budaya kita. Tidak ada sejarah dan akar budayanya di Indonesia untuk merayakan Halloween. Jadi tidak ada yang mendasari kita untuk merayakannya pula. Kita tidak mengenal hari dimana portal dunia arwah dan dunia manusia sedang terbuka. Kita juga tidak mengenal legenda Jack o'lantern dimana itu adalah sebuah labu yang menjadi simbol perayaan Halloween. Justru yang kita kenal adalah sesuatu seperti malam jum'at kliwon. Dimana malam itu dipercaya sebagai malam yang angker. Atau sesuatu seperti anak-anak yang tidak boleh berkeliaran di saat petang atau maghrib karena takut di culik makhluk halus. Walaupun kita mengetahui bahwa perayaan Halloween saat ini hanya untuk berpesta pora dan bersenang-senang, namun menurut ane hal ini adalah faktor yang paling kuat mengapa di Halloween di Indonesia tidak semeriah di negara-negara barat.

Dan mungkin alasan lainnya adalah soal kostum dan pernak-pernik perayaan Halloween. Mungkin untuk beberapa kalangan di Indonesia, sah-sah saja untuk merayakan Halloween dengan kostum-kostum menyeramkan, buah labu yang dijadikan lentera, dan lain sebagainya. Namun mungkin bagi sebagian besar orang lainnya, membeli kostum-kostum menyeramkan, lentera labu dan pernak-pernik Halloween itu tidak relevan. Mereka mungkin akan lebih memilih membeli baju atau celana baru dari pada membeli kostum Halloween. Sama hal nya seperti buah labu yang dijadikan lentera menyeramkan. Terkhusus kepada ibu-ibu rumah tangga, mungkin mereka akan lebih memilih mengolah labu tersebut menjadi makanan dari pada membuatnya menjadi lentera menyeramkan.


Walaupun dengan beberapa penjelasan ane barusan, tetap tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti perayaan Halloween akan terus berkembang dan mungkin akan semeriah perayaan Halloween di negara-negara barat. Mengingat seperti hari valentine pun menurut ane tidak ada dasar budayanya juga di negara kita. Namun seperti yang kita ketahui, hari valentine saat ini telah populer dan dirayakan oleh sebagian besar penduduk di Indonesia, baik dari anak SD yang sudah mengenal cinta-cintaan hingga orang dewasa yang sudah berkeluarga. Hal ini bisa saja terjadi di negara kita suatu saat nanti. Mengingat efek global dan sifat dari kita yang terkadang cenderung meniru gaya hidup orang-orang dari negara-negara barat.


Sumber tulisan : Opini Pribadi