- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Semoga Pembangunan Ibukota Baru Tidak Seperti Proyek Hambalang Presiden Terdahulu


TS
sukamakanteman
Semoga Pembangunan Ibukota Baru Tidak Seperti Proyek Hambalang Presiden Terdahulu


Assalamualaikum
Pada tanggal 20 Oktober nanti bapak Jokowi akan di Lantik untuk kedua kalinya sebagai presiden Republik Indonesia walaupun pada periode sekarang bukan lagi bapak Jusuf Kalla yang menjadi wakil presiden republik Indonesia akan tetapi bapak Ma'ruf Amin. Banyak PR dan juga hal yang harus di lakukan di periode terkahir bapak Jokowi akan tetapi saya sendiri ingin menyoroti soal pembangunan ibukota baru yang berada di Kalimantan timur khususnya di Penajam Utara dan di Kutai Kartanegara.
Pembangunan ibukota baru yang di canangkan selesai pada tahun 2024 pasti memerlukan effort dan dana yang banyak agar ibukota baru benar-benar menopang kehidupan warga Kalimantan sehingga pulau yang berada di luar Jawa tidak lagi merasa di nomer duakan. Konsep ibukota hijau yang akan dipilih sebagai konsep ibukota baru di Penajam Utara dan Kutai Kertanegara tidak akan memakan dana yang sedikit. Dengan Luas 40.000 hektar yang di canangkan untuk ibukota baru pastinya akan menghabiskan dana dari pemerintah pusat triliunan rupiah. Dari pembelian lahan, pembangunan sesuai konsep dan fasilitas-fasilitas penunjang agar ibukota baru bisa menjadi kota yang canggih serta milenial.

Meskipun demikian saya agak berpikiran buruk karena sejarah. Sedikit teringat candi Hambalang peninggalan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono yang dananya "katanya" sampai mengalir di pemilihan ketua partai Demokrat beberapa tahun silam. Candi Hambalang pula yang bisa membuat beberapa orang masuk kedalam pelukan komisi pemberantasan korupsi dan membuat Muhammad Nazaruddin menjadi terkenal atas kasus korupsinya dan seakan di korbankan untuk keselamatan sang anak emas. Prasangka buruk saya datang dari pelemahan-pelamahan yang di lakukan pemerintah terhadap KPK yang dengan adanya dewan pengawas mungkin akan sedikit mengurangi kinerja KPK. Selain itu super powernya koalisi pemerintah menguasai Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif sehingga membuat sistem kontrol di negara ini semakin berkurang. Walaupun banyak yang bilang di DPR jika korupsi mereka akan saling berbagi dan saling bahu-membahu menutupi jejak mereka sendiri.

Tetapi saya coba berpikir positif hanya berharap yang saya pikirkan dan saya takutkan itu salah. Dengan menguasai semua lembaga semoga semua peraturan yang untuk rakyat dari Undang-undang, perpu dan yang lainnya mudah di usulkan presiden kepada DPR. Dan juga kembali juga alasan saya dulu memilih bapak Jokowi di periode pertama maupun di periode kedua karena dia selalu tidak membedakan apapun sehingga pemerataan benar-benar terjadi. Semoga bapak tetap amanah seperti itu dan tetap lurus di jalannya. Dan yang paling penting jangan ibukota baru di Penajam Utara dan di Kutai Kertanegara di jadikan lahan Untuk Bagi-bagi Proyek seperti yang terjadi di Candi Hambalang yang sampai sekarang mangkrak candinya maupun kasusnya yang belum diusut tuntas.
Pada tanggal 20 Oktober nanti bapak Jokowi akan di Lantik untuk kedua kalinya sebagai presiden Republik Indonesia walaupun pada periode sekarang bukan lagi bapak Jusuf Kalla yang menjadi wakil presiden republik Indonesia akan tetapi bapak Ma'ruf Amin. Banyak PR dan juga hal yang harus di lakukan di periode terkahir bapak Jokowi akan tetapi saya sendiri ingin menyoroti soal pembangunan ibukota baru yang berada di Kalimantan timur khususnya di Penajam Utara dan di Kutai Kartanegara.
Pembangunan ibukota baru yang di canangkan selesai pada tahun 2024 pasti memerlukan effort dan dana yang banyak agar ibukota baru benar-benar menopang kehidupan warga Kalimantan sehingga pulau yang berada di luar Jawa tidak lagi merasa di nomer duakan. Konsep ibukota hijau yang akan dipilih sebagai konsep ibukota baru di Penajam Utara dan Kutai Kertanegara tidak akan memakan dana yang sedikit. Dengan Luas 40.000 hektar yang di canangkan untuk ibukota baru pastinya akan menghabiskan dana dari pemerintah pusat triliunan rupiah. Dari pembelian lahan, pembangunan sesuai konsep dan fasilitas-fasilitas penunjang agar ibukota baru bisa menjadi kota yang canggih serta milenial.

Meskipun demikian saya agak berpikiran buruk karena sejarah. Sedikit teringat candi Hambalang peninggalan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono yang dananya "katanya" sampai mengalir di pemilihan ketua partai Demokrat beberapa tahun silam. Candi Hambalang pula yang bisa membuat beberapa orang masuk kedalam pelukan komisi pemberantasan korupsi dan membuat Muhammad Nazaruddin menjadi terkenal atas kasus korupsinya dan seakan di korbankan untuk keselamatan sang anak emas. Prasangka buruk saya datang dari pelemahan-pelamahan yang di lakukan pemerintah terhadap KPK yang dengan adanya dewan pengawas mungkin akan sedikit mengurangi kinerja KPK. Selain itu super powernya koalisi pemerintah menguasai Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif sehingga membuat sistem kontrol di negara ini semakin berkurang. Walaupun banyak yang bilang di DPR jika korupsi mereka akan saling berbagi dan saling bahu-membahu menutupi jejak mereka sendiri.

Tetapi saya coba berpikir positif hanya berharap yang saya pikirkan dan saya takutkan itu salah. Dengan menguasai semua lembaga semoga semua peraturan yang untuk rakyat dari Undang-undang, perpu dan yang lainnya mudah di usulkan presiden kepada DPR. Dan juga kembali juga alasan saya dulu memilih bapak Jokowi di periode pertama maupun di periode kedua karena dia selalu tidak membedakan apapun sehingga pemerataan benar-benar terjadi. Semoga bapak tetap amanah seperti itu dan tetap lurus di jalannya. Dan yang paling penting jangan ibukota baru di Penajam Utara dan di Kutai Kertanegara di jadikan lahan Untuk Bagi-bagi Proyek seperti yang terjadi di Candi Hambalang yang sampai sekarang mangkrak candinya maupun kasusnya yang belum diusut tuntas.
Quote:
Diubah oleh sukamakanteman 11-10-2019 10:50






zafinsyurga dan 3 lainnya memberi reputasi
4
484
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan