- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
[Cerita Nuray] Salah yang Kembali Terulang


TS
agityunita
[Cerita Nuray] Salah yang Kembali Terulang
Sebenarnya apa yang terjadi dalam diri Nuray. Setelah berhasil meninggalkan banyak hati. Mencoba membenahi diri. Nyatanya candu akan perasaan diperhatikan itu sudah begitu membuat Nuray ketagihan. Dan keadaan selalu bisa membuat Nuray kembali terlena.
Cirebon, 2011
Sekembalinya dari Surabaya, Nuray langsung mendapatkan pekerjaan baru. Masih di daerah Cimahi. Sehingga pergi dan pulang kerja, ia cukup naik angkutan umum saja. Nuray berpikir, setelah perkenalannya dengan Adnan, ia akan mampu lebih jeli menilai siapa yang benar-benar tulus terhadap dirinya.
Tetapi ternyata, candu itu belum bisa terlepas begitu saja. Hingga satu waktu ia mendapatkan tugas untuk mengelola kantor cabang perusahaan tempatnya bekerja yang berada di kota Cirebon. Kota yang sama sekali belum pernah ia singgahi. Kota yang juga tak pernah terpikir menjadi salah tempat yang mencatatkan sebuah kisah.
Tak sampai satu tahun memang, Nuray berada di kota udang itu. Tetapi cerita setelahnya begitu membekas dan meninggalkan rasa bersalah. Saat itu, Nuray membuka lowongan pekerjaan untuk posisi administrasi di kantor cabang yang baru saja dibuka. Setelah berbagia seleksi dilakukan kepada banyaknya pelamar. Akhirnya terpilihlah seorang gadis berusia 24 tahun, bernama Tania.
Nuray dan Tania pun menjadi rekan kerja yang kompak. Tidak hanya itu, mereka pun menjadi kawan yang akrab. Tania merasa nyaman menjadikan Nuray tempat bercerita. Apalagi ketika itu, ia sedang memiliki masalah dengan kekasihnya. Mereka baru saja putus cinta.
Nuray sebagai teman yang baik, hanya bisa membantu sebisanya saja. Jika hanya menjadi tempat bercerita dia sudah membantu, maka akan ia lakukan. Namun menjadi pendengar itu, membuat Nuray ikut terhanyut pada kisah dan masalah yang sedang Tania hadapi. Rasa penasaran pun muncul, dan di belakang Tania, Nuray mencari tahu tentang sosok kekasih Tania itu.
Yang awalnya hanya ingin sekedar membantu agar pasangan itu dapat kembali bersama, karena masih ada cinta di antara mereka. Namun Nuray malah bermain api. Entah bagaimana awalnya, ia pun menjadi kenal dan dekat dengan kekasih Tania yang bernama Putra. Putra yang seakan tidak menolak akan kedekatan itu, membuat Nuray berdalih dengan dirinya sendiri. Bahwa mereka hanya sekedar berteman, tidak lebih. Tetapi semua dilakukan di belakang Tania.
Bahkan hingga Nuray kembali ke Cimahi, komunikasinya dengan Putra masih terus berlangsung. Apakah itu bagian dari cinta yang mulai jatuh di hati Nuray? Sebisa mungkin ia menampik rasa apa pun yang sedang bergejolak dalam hatinya. Karena Nuray menyadari, apa yang ia lakukan adalah kesalahan. Nuray tidak ingin melukai perasaan kawannya sendiri.
Inilah puncak dari kesalahan yang tak termaafkan. Dari semua yang telah dirasakan, dilakukan oleh Nuray. Mengapa ia arus jatuh di tempat yang sama lagi. Dan kali ini lebih parah. Ada apa dengan hati dan pikirannya? Pertanyaan itu yang selalu ditanyakan oleh hati kecil Nuray. Seakan ada dua jiwa yang menghuni raganya. Mereka selalu bertengkar mempermasalahkan segala hal yang telah terjadi.
Sisi baiknya berkata, Nuray harus menyelesaikan semua cerita menyedihkan ini. Bukankah hubungan terakhirnya dengan lelaki yang hampir saja merenggut kehormatannya itu adalah satu peringatan keras. Tetapi mengapa seakan Nuray tidak merasa jera untuk kembali menjatuhkan hatinya pada tempat yang salah. Sisi buruknya membela diri, seakan membenarkan atas segala telah dilakukan oleh Nuray.
Dan di saat masa gelapnya itu, datanglah kembali Adnan. Ia seakan membawakan lentera untuk menerangi langkah Nuray. Apakah Nuray harus hidup dengan orang yang tak ia cintai?
Bersambung......
Cirebon, 2011
Sekembalinya dari Surabaya, Nuray langsung mendapatkan pekerjaan baru. Masih di daerah Cimahi. Sehingga pergi dan pulang kerja, ia cukup naik angkutan umum saja. Nuray berpikir, setelah perkenalannya dengan Adnan, ia akan mampu lebih jeli menilai siapa yang benar-benar tulus terhadap dirinya.
Tetapi ternyata, candu itu belum bisa terlepas begitu saja. Hingga satu waktu ia mendapatkan tugas untuk mengelola kantor cabang perusahaan tempatnya bekerja yang berada di kota Cirebon. Kota yang sama sekali belum pernah ia singgahi. Kota yang juga tak pernah terpikir menjadi salah tempat yang mencatatkan sebuah kisah.
Tak sampai satu tahun memang, Nuray berada di kota udang itu. Tetapi cerita setelahnya begitu membekas dan meninggalkan rasa bersalah. Saat itu, Nuray membuka lowongan pekerjaan untuk posisi administrasi di kantor cabang yang baru saja dibuka. Setelah berbagia seleksi dilakukan kepada banyaknya pelamar. Akhirnya terpilihlah seorang gadis berusia 24 tahun, bernama Tania.
Nuray dan Tania pun menjadi rekan kerja yang kompak. Tidak hanya itu, mereka pun menjadi kawan yang akrab. Tania merasa nyaman menjadikan Nuray tempat bercerita. Apalagi ketika itu, ia sedang memiliki masalah dengan kekasihnya. Mereka baru saja putus cinta.
Nuray sebagai teman yang baik, hanya bisa membantu sebisanya saja. Jika hanya menjadi tempat bercerita dia sudah membantu, maka akan ia lakukan. Namun menjadi pendengar itu, membuat Nuray ikut terhanyut pada kisah dan masalah yang sedang Tania hadapi. Rasa penasaran pun muncul, dan di belakang Tania, Nuray mencari tahu tentang sosok kekasih Tania itu.
Yang awalnya hanya ingin sekedar membantu agar pasangan itu dapat kembali bersama, karena masih ada cinta di antara mereka. Namun Nuray malah bermain api. Entah bagaimana awalnya, ia pun menjadi kenal dan dekat dengan kekasih Tania yang bernama Putra. Putra yang seakan tidak menolak akan kedekatan itu, membuat Nuray berdalih dengan dirinya sendiri. Bahwa mereka hanya sekedar berteman, tidak lebih. Tetapi semua dilakukan di belakang Tania.
Bahkan hingga Nuray kembali ke Cimahi, komunikasinya dengan Putra masih terus berlangsung. Apakah itu bagian dari cinta yang mulai jatuh di hati Nuray? Sebisa mungkin ia menampik rasa apa pun yang sedang bergejolak dalam hatinya. Karena Nuray menyadari, apa yang ia lakukan adalah kesalahan. Nuray tidak ingin melukai perasaan kawannya sendiri.
Inilah puncak dari kesalahan yang tak termaafkan. Dari semua yang telah dirasakan, dilakukan oleh Nuray. Mengapa ia arus jatuh di tempat yang sama lagi. Dan kali ini lebih parah. Ada apa dengan hati dan pikirannya? Pertanyaan itu yang selalu ditanyakan oleh hati kecil Nuray. Seakan ada dua jiwa yang menghuni raganya. Mereka selalu bertengkar mempermasalahkan segala hal yang telah terjadi.
Sisi baiknya berkata, Nuray harus menyelesaikan semua cerita menyedihkan ini. Bukankah hubungan terakhirnya dengan lelaki yang hampir saja merenggut kehormatannya itu adalah satu peringatan keras. Tetapi mengapa seakan Nuray tidak merasa jera untuk kembali menjatuhkan hatinya pada tempat yang salah. Sisi buruknya membela diri, seakan membenarkan atas segala telah dilakukan oleh Nuray.
Dan di saat masa gelapnya itu, datanglah kembali Adnan. Ia seakan membawakan lentera untuk menerangi langkah Nuray. Apakah Nuray harus hidup dengan orang yang tak ia cintai?
Bersambung......


anasabila memberi reputasi
1
258
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan