Sejenak mengistirahatkan hati. Setelah berbagai hal yang dilalui.Tetapi nyatanya Allah memang selalu berbaik hati. Nuray dipertemukan dengan seseorang. Seseorang yang awalnya hanya saling mengenal biasa saja.
Tetapi yang berbeda dengan perkenalan kali ini adalah, bukan Nuray yang mencari. Lelaki itu yang datang menemukannya. Dia adalah, Adnan.
Quote:
Surabaya, 2010
Nuray yang masih menganggur sejak kelulusannya dari SMA. Ia hanya menghabiskan waktu bersama sang kakak dengan membuka usaha kecil-kecilan. Tetapi tiba-tiba, Nuray mendapatkan tawaran pekerjaan dari seorang kerabat yang ada di Surabaya.
Ada album kenangan yang tak sengaja terbuka lagi. Dalam pandangan Nuray, ia seakan melihat kembali kepingan-kepingan kejadian saat masa SMA-nya di Kota Pahlawan itu. Ada apa lagi ini? Tanya Nuray pada hatinya sendiri. Saat ia mulai rela melepaskan semua, kenapa Allah harus membawanya kembali ke kota itu.
Namun ternyata ada alasan lain yang Allah persiapkan untuk Nuray. Nuray yang menyetujui ajakan kerabatnya itu, akhirnya berangkat ke Surabaya. Tanpa ada maksud apa pun. Ia hanya ingin menambah pengalamannya saja. Meskipun tidak bisa dipungkiri, ada rindu yang menggoda.
Sebulan berlalu, pekerjaan pun berjalan dengan lancar. Nuray diterima sebagai seorang administrasi di sebuah bengkel. Tempat yang sama dengan tempat pamannya bekerja. Maka Nuray, pergi dan pulang bekerja selalu bersama dengan sang paman.
Tetapi ada yang berbeda siang ini, Sang paman tak langsung menuju rumah untuk pulang. Ia mengajak Nuray untuk mampir sejenak ke tempat bekerja sang istri, Tante Ria. Di tempat bekerja Tante Ria, Nuray diperkenalkan dengan seseorang. Seoerang itu teman bekerja Tante Ria. Dia memang terlihat lebih tua dibandingkan Nuray, tetapi wajahnya lembut. Dengan senyum Manisnya, laki-laki berkulit cokelat itu terlihat ramah.
Dari pertemuan singkat itu, ternyata teman tante Ria yang bernama Adnan itu tertarik pada Nuray. Dia suka pada pandangan pertama. Dan Adnan pun mulai mendekati Nuray. Dari mulai meminta nomor kontak Nuray kepada Tante Ria, hingga mengantarkan Nuray ke rumah saat pulang bekerja.
Namun Nuray yang masih ingin membenahi hatinya, merasa tidak terlalu serius menanggapi akan perasaan Adnan padanya. Ia takut, Adnan hanya akan mempermainkannya seperti banyak laki-laki yang pernah ia kenal. Nuray tidak mau hatinya semakin remuk.
Tetapi nyatanya Adnan adalah sosok yang berbeda. Ada ketulusan yang selalu ia tunjukkan dalam setiap sikapnya kepada Nuray. Dan tidak dipungkiri, Nuray merasakan ada yang berbeda dalam hatinya. Namun saja ia belum ingin mencari tahunya lebih jauh. Ia masih takut jika akan terluka lagi.
Adnan membuat Nuray seperti begitu diinginkan. Tak seperti yang sudah-sudah, selalu dia yang mengharapkan. Setahun Nuray bekerja di ibu kota Jawa Timur itu, selama satu tahun itu pula Adnan selalu hadir menemani.
Walaupun suatu waktu, Nuray bertemu kembali dengan Eros dan Nadya. Tetapi tidak ada hubungan yag bisa dilanjutkan antara Nuray dan Eros. Meskipun pada malam pertemuannya dengan Eros setelah sekian lama, Eros meminta kepada Nuray untuk memulai hubungan mereka dari awal lagi.
Ada rasa senang tentu saja dalam hati Nuray, ia merasa Eros adalah benar-benar yang terakhir untuk dirinya. Hingga ia memilih menolak perasaan tulus yang diberikan Adnan.
Setelah satu tahun menetap di Surabaya, Nuray memilih kembali ke Bandung. Terakhir kali bertemu dengan Adnan, ia meminta kepada laki-laki itu untuk tak perlu menghubunginya lagi. Ada rasa tak enak hati yang dirasakan Nuray. Namun ajakan menjalin hubungan kembali dari Eros begitu membuatnya terlena.
Tetapi perihal menemukan dan ditemukan itu adalah benar-benar atas izin Allah. Sebagaimana pun Nuray memungkiri, pada akhirnya cinta yang sebenarnyalah yang akan bersamanya.
Bersambung.....
Bantul, 8 November 2019