Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

widya poetraAvatar border
TS
widya poetra
Pak Jokowi Pasar Butuh Menteri Jagoan atau IHSG ke Bawah 6000
Pak Jokowi Pasar Butuh Menteri Jagoan atau IHSG ke Bawah 6000

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku pasar saham di tanah air sedang menunggu kejutan dari Presiden Joko Widodo terkait komposisi kabinet yang akan menjadi pembantu dalam menjalankan pemerintahan lima tahun ke depan.

Dalam beberapa hari terakhir sudah berkembang terkait nama-nama dan nomenklatur kementerian yang akan dibentuk Jokowi. Ini menambah spekulasi di kalangan pelaku pasar dan membuat kinerja saham domestik menjadi kurang bergairah.

Faktor eksternal, perang dagang atara Amerika Serikat (AS)-China dan AS-Uni Eropa menjadi momok yang terus menekan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kinerja IHSG secara year to date sudah minus 2,15% yang menunjukkan ekspektasi yang optimistis terhadap kinerja ekonomi domestik. 


Dari internal, kondisi ekonomi domestik dihadapkan pada fakta terjadinya perlambatan hampir di seluruh sektor. Investor butuh katalis kuat untuk meyakinkan ekonomi Indonesia bisa lebih baik pada 2020 dan mempompa IHSG agar tak terperok dan keluar dari level 6.000.

Salah satu harapan tersebut adalah terbentuknya kabinet dengan komposisi yang mumpuni untuk mengatasi persoalan-persoalan mendasar ekonomi Indonesia. Jika tak sesuai harapan bukan tak mungkin, kinerja bursa saham domestik akan menjadi lebih buruk.

Direktur Strategi dan Kepala Makro Ekonomi Bahana TCW Budi Hikmat mengatakan kepastian kabinet yang akan diusung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode selanjutnya yang akan lebih berpihak pada FDI dan peningkatan daya saing dinilai dapat menarik perhatian investor asing.

"Paling tidak investor akan menunggu susunan kabinet yang lebih mendukung FDI, reformasi hukum, daya saing dan produktivitas," kata Budi kepada CNBC Indonesia, Jumat (4/10/2019).

Dalam 3 bulan terakhir, total nilai net sell investor asing dari pasar saham domestik mencapai Rp 19,03 triliun di semua pasar, mengacu data Bursa Efek Indonesia. Adapun sejak awal tahun hingga Jumat sore ini (4/10/2019), atau year to date, asing tercatat net sell Rp 16,99 triliun di pasar reguler.

Menurut Budi, persepsi investor juga dibentuk oleh kondisi fundamental perusahaan di dalam negeri. Hal yang dikhawatirkan ialah rendahnya daya beli masyarakat. Rendahnya daya beli tercermin pada penurunan penjualan kendaraan bermotor dan semen yang sudah terjadi selama 3 tahun terakhir.

Sementara itu, kondisi di dalam negeri hingga saat ini dinilai belum kondusif bagi investor asing. Tak hanya karena defisit APBN yang melebar, namun earnings atau laba dari sejumlah korporasi Indonesia di tahun ini cenderung lebih lemah. 



Sumber: -------------->


Sekarang sudah di bawah 6 ribu emoticon-Hammer
Kita tunggu apakah Pak Joko akan melakukan gebrakan dengan memilih Numero Uno menjadi menko perekonomian.

emoticon-Cool
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
1.1K
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan