monicameyAvatar border
TS
monicamey
Hantu di Mana-mana
Cerita kali ini masih segar dalam ingatanku karena terjadi kemarin. Senin lalu aku ditugaskan keluar kota untuk survey lokasi pariwisata. Mahasiswa Korea mengadakan kunjungan ke Indonesia. Salah satu kampus yang dipilih adalah tempatku bekerja.

Tempat yang akan dipilih adalah Candi dan Museum di kota Malang. Awalnya tidak terjadi apapun waktu aku berada di salah satu Candi. Namun, selang beberapa menit kemudian ada sensasi berbeda yang kurasakan. Rasanya tanah tempatku berpijak seakan berputar menyaksikan mereka yang tak tampak, hidup di jaman lampau. Cara berpakaian mereka seperti masyarakat Indonesia tempo dulu. Kain jarik, kebaya dan yang pria memakai topi yang terbuat dari kain. Blangkon, ya namanya? Mereka yang tak tampak tersebut tak memedulikan kehadiran kami. Mereka sibuk dengan dunianya.

"Hana mulai bengong, deh."

Saat temanku menepuk bahu, kilatan peristiwa itu lenyap bagai asap. Aku mengedipkan mata sekali lagi ternyata mereka sudah tidak ada lagi.

"Ada apa?" tanya temanku sambil berbisik.

Temanku mengetahui jika aku memang bisa melihat hal-hal yang tak kasat mata. Tetapi, aku tidak memberi jawaban. Tidak enak membicarakan mereka di hadapan petugas. Takut dikira aku ini hanya mengada-ada.

Kami berada di sana tidak lama karena keburu waktu untuk mencari restoran yang akan menjamu mahasiswa Korea sewaktu tiba di Indonesia. Ada dua restoran yang menjadi tujuan kami. Salah satunya berada tak jauh dari Stasiun.

"Ayo ... Hana turun."

Jujur aku tidak mau turun sebenarnya saat mobil kami sudah sampai. Di dalam hatiku berbisik ada sesuatu yang tak mengenakkan saat masuk ke sana. Namun, aku tidak terlalu berpikiran tentang hal itu.

Ketika masuk itulah, aku baru menyadari. Ruangannya di dominasi dengan penerangan yang tidak terang padahal masih siang. Di salah satu dinding ada lukisan wanita yang matanya terus melihat ke arahku tanpa senyuman. Aku merasa wanita tersebut tahu jika diriku bisa merasakan kehadiran makhluk tak kasat mata.

"Bu, tidak merasakan sesuatu di sini?"

Temanku yang hanya bisa merasakan kehadiran mereka bertanya kepadaku dengan berbisik.

"Sesak, ya, Bu?"

Jelas merasa sesak berada di sini, meskipun tidak banyak orang. Baru kali ini aku berada di suatu tempat yang membuat napas ini berderu cepat. Sesak, tidak bisa bernapas dan pening. Aku memilih keluar untuk mencari udara segar. Untunglah waktu berada di luar diriku baik-baik saja. Rasanya tak sanggup jika harus berlama-lama di dalam. Ada banyak mata yang mengawasiku.

"Bu, katanya Bu Vin tidak jadi reservasi di sini."

Akhirnya kami tidak jadi memilih tempat ini dan aku sangat bersyukur. Entah mengapa ada perasaan tak nyaman saat masuk ke restoran tersebut. Nantikan akan kuceritakan saat kami dan Mahasiswa Korea pergi ke Candi.

*****

Oh, ya ada hal yang menarik perhatianku ketika menjemput Mahasiswa Korea di bandara menuju hotel. Saat kami mengantarkan mereka ke hotel tak sengaja mata ini menangkap sesosok gadis muda yang tampak sedang menatap luar jendela. Awalnya kukira, dia itu salah satu pengunjung hotel. Namun, aku salah lagi mengenali sosok itu. Ternyata gadis muda itu tak berpakaian seperti kami ( baca : Orang Indonesia ). Dia memakai gaun layaknya pakaian yang sering dikenakan anak-anak Belanda.

Aku tak terlalu menanggapinya lagi karena dipanggil oleh atasan. Saat kami hendak pulang, aku tak melihat gadis Belanda tersebut. Memang sejak awal masuk ada hal ganjil yang kurasakan. Aku melihat banyak pasukan jaman dulu hilir mudik di sekitar halaman hotel. Hotel yang ada di Surabaya ini memang terkenal dan sudah ada sejak jaman penjajahan.

Sekian dulu dari saya, akan saya sambung lagi nanti.Terima Kasih sudah meluangkan waktunya.
dark princessAvatar border
abellacitraAvatar border
abellacitra dan dark princess memberi reputasi
2
1.1K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan