Ditolak lagi (Untukmu yang sering bertanya "Kenapa?")
================================

Kurang betulkah niatku untuk mengenakan jilbab (Kembali)?

Kenalkan, aku Yuni. Seorang caregiver (Katakanlah penjaga jompo) di negeri Formosa selama kurang lebih satu tahun ini. Aku sudah berusaha untuk bicara baik-baik, minta izin mengenakan jilbab juga baik-baik. Niatku hanya satu "Aku ingin taat pada Allah. Karena jilbab adalah kewajibanku sebagai muslimah!"

Dan kalian tentu tahu untuk hal itu. Jika penasaran (Khususnya non muslim), silakan googling saja.😎 Atau baca buku-buku tentang islam☺

Dulu, waktu awal ke sini. Awal 3 bulan, aku sudah beranikan diri untuk izin mengenakan jilbab juga. Mereka (Majikan) menolak mentah-mentah. Bahkan mereka mengatakan,

"Nggak usah mainstream seperti itu, pakailah pakaian biasa. Seperti kebanyakan orang sini. Karena sebelum-sebelum kamu orangnya juga tidak pernah minta izin untuk pakai pakaian begituan (Baca : Jilbab). Saya tidak ijinkan, dan saya tidak suka!"

Apa aku diam? TIDAK, kawan. Aku usaha jelaskan.

"Tapi ini pakaian dalam agamaku (Wo te sin yang) laupan (Majikan). Aku ingin memakainya (Wo siang chuan). Kalau di rumah nggak masalah aku tidak pakai. Di luar saja aku akan pakai."

"PU SHING!" (TIDAK BOLEH!)

Aku hanya diam, menunduk. Kemudian berlalu.

Dan pagi ini, aku mencobanya lagi. Kembali. 'Ini niatku! Kalau tidak sekarang, mulai kapan lagi?'.

Dengan bismillah dalam hati, tanganku masih memijat kaki majikan perempuan (Laupan niang), aku beranikan diri.

"Thai thai(Nyonya_nenek tidak pernah suka dipanggil nenek. Dan tidak suka dibilang tua meskipun sudah ada cucu dan umur di atas 70th.) Wo yau ciang isia ken ni, hau ma?"

"Hmm, ni yau ciang semo?" (Kamu mau ngomong apa?)

"Tui puchi, rukuo wo yau chuci, chumen, mai tungsi, fangcia, wo yau chuan pau thou (Jilbab) kheyi ma?"

"Pushing! Women pusihuan ni chuan pau thou. I chien, Inni ren mei you chuan cheyang ce. Cetau ma? Cente, pushing!. Chumen khan ni te phengyou kheyi chuan. Rukuo mai tungsi, chumen ken women, cai ciali, cente pushing!. Ni yau thong le (Kamu harusnya sudah paham)."

Apa aku diam? TIDAK!

Aku jelaskan lagi. Jawabannya? Tetap sama!

"Pushing! (Tidak boleh!)"

Sekarang, ketika kamu, kalian jumpaiku, melihatku, jangan terkaget. Aku tidak lagi berjilbab. Dan di atas itu, salah satu penjabaran sebab-akibatnya.

Sedih? Iya.

Dan aku percaya pada ayat Allah yang satu ini,

ليْسَ عَلَيْكَ هُدَىٰهُمْ وَلكِن ٱللهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۗ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنفُسِكُمْ ۚ وَمَا تُنفِقُونَ إِلا ٱبْتِغَآءَ وَجْهِ ٱللهِ ۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِنْ خَيْرٍ يُوَف إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لَا تُظْلَمُونَ

"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan). (Qs. Al-Baqarah [2] : 272)

Dan harapanku, semoga penolakan dari pada niat, jadikan rezeki yang aku peroleh suatu keberkahan. Untuk bisa dapat tanah, rumah, umrah, masa depan, dan anak-anak sholih sholikhah. Aamiin.

#Jaga_jilbabmu
#Tutup_auratmu
#Istiqomahkan_hijrahmu
#Pakailah_jilbabmu_karena_DIA,

Semoga aku, kamu, dan kalian TKI/TKW/TKA muslim/ah, tetap istiqomah cari rezeki halal barokah😇😇😇😇.

Salam semangat, satu tujuan!

Taichung, 7 Oktober 2019